Pertumbuhan Pembiayaan UMKM yang Signifikan
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) terus menunjukkan pertumbuhan positif dalam segmen Small and Medium Enterprises (SME), dengan mencatatkan peningkatan sebesar 8,7 persen secara tahunan (year on year/yoy) per 30 Juni 2025. Jumlah pembiayaan meningkat sebesar Rp1,785 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan komitmen Maybank Indonesia dalam mendukung perkembangan sektor usaha kecil dan menengah di Indonesia.
Atas upaya dan konsistensinya dalam mendorong kemajuan sektor UKM, Maybank Indonesia meraih penghargaan bergengsi “Indonesia’s Best Bank for SMEs” dari Euromoney Awards for Excellence 2025. Penghargaan ini mengukuhkan posisi Maybank Indonesia sebagai salah satu bank terbaik dalam pelayanan kepada pelaku usaha kecil dan menengah.
Strategi Khusus untuk Meningkatkan Pertumbuhan
Head of SME Banking Maybank Indonesia, David Wongso, menjelaskan bahwa segmen SME menjadi fokus utama dalam pertumbuhan bisnis bank selama beberapa tahun terakhir. Sejak akhir 2021, portofolio pembiayaan SME telah tumbuh sebesar 21 persen, dari Rp17,3 triliun pada 31 Desember 2021 menjadi Rp22,109 triliun per 31 Desember 2024. Pertumbuhan ini didorong oleh strategi yang menyeluruh, termasuk inovasi digital, efisiensi proses, serta pendekatan berbasis kebutuhan nasabah.
“Kami berkomitmen memberikan solusi pembiayaan yang cepat, tepat, dan relevan dengan kebutuhan bisnis UKM. Saat ini, proses pengajuan kredit kami dapat diselesaikan hanya dalam waktu 5 hingga 7 hari, salah satu yang tercepat di industri,” ujar David.
Produk Digital Inovatif untuk Nasabah
Selain itu, Maybank Indonesia juga menawarkan berbagai produk digital inovatif yang dirancang khusus untuk pelaku usaha kecil dan menengah. Contohnya adalah eBiz PINTAR, yaitu pembiayaan tanpa agunan untuk wirausaha pemula, serta eBiz MAXI, yang merupakan solusi pembiayaan modal kerja dengan proses sepenuhnya digital dan pencairan dana di hari yang sama.
Untuk memudahkan nasabah, bank juga menerapkan teknologi e-Acceptance dan e-Signing, yang memungkinkan penandatanganan perjanjian pembiayaan secara elektronik tanpa perlu datang ke cabang. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya Maybank Indonesia dalam membangun ekosistem UKM yang inklusif dan berkelanjutan, sesuai dengan prinsip customer centricity dan arah strategis Maybank Group melalui kerangka M25+.
Kemitraan Strategis dan Program Pemberdayaan
Tidak hanya fokus pada digitalisasi, Maybank Indonesia juga menjalankan program pemberdayaan perempuan bertajuk HERPower. Program ini menyediakan pembiayaan tanpa jaminan serta pelatihan literasi keuangan bagi UKM yang dikelola oleh perempuan—segmen yang mencakup sekitar 60 persen dari total pelaku UMKM nasional.
Melalui pendekatan kolaboratif, Maybank Indonesia terus memperluas kemitraan strategis dalam ekosistem SME guna memperkuat daya saing dan keberlanjutan usaha nasabah di berbagai sektor. Penghargaan dari Euromoney ini menjadi bukti nyata atas komitmen dan inovasi Maybank Indonesia dalam melayani sektor UKM.
“Pengakuan ini menegaskan kemampuan kami untuk tidak hanya bersaing, tetapi juga unggul di tengah ketatnya persaingan industri perbankan nasional. Kami akan terus memperkuat peran sebagai mitra finansial strategis bagi pelaku UKM, yang merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia,” tambah David.
Laba Bersih yang Menunjukkan Kinerja Positif
Selain berfokus pada pembiayaan SME, Maybank Indonesia juga mencatatkan laba bersih sebesar Rp576 miliar di semester I-2025. Ini menunjukkan kinerja keuangan yang stabil dan kuat, yang didukung oleh berbagai inisiatif dan strategi yang telah diterapkan.
BNI-Maybank juga memberikan dukungan besar untuk pengembangan industri mobil listrik di Indonesia dengan menyalurkan dana sebesar Rp1,84 triliun untuk pabrik mobil listrik VinFast. Sementara itu, Maybank Indonesia juga meraih berbagai penghargaan lainnya dari lembaga internasional seperti Global Finance.







