InfoMalangRaya.com – Mayoritas warga negara Jerman mendukung penangguhan ekspor senjata ke ‘Israel’ mengingat perang genosida mereka di Gaza, menurut survei lembaga opini Insa.
Berdasarkan survei yang diterbitkan pada Selasa (03/06/2025), 58 persen responden mendukung penghentian sementara ekspor senjata.
Sekitar 22 persen tidak setuju, dan 19 persen lainnya tidak dapat atau tidak ingin menjawab pertanyaan tersebut.
Isu ekspor senjata ke ‘Israel’ belakangan ini ramai diperdebatkan di Jerman. Hal ini lantaran perang genosida penjajah ‘Israel’ di Jalur Gaza.
Menteri Luar Negeri Johann Wadephul baru-baru ini mengumumkan peninjauan kembali ekspor senjata Jerman ke Israel. Namun, Menteri Dalam Negeri Alexander Dobrindt menganjurkan untuk melanjutkan ekspor senjata pada volume yang disepakati.
Jerman mengatakan pada hari Senin bahwa mereka telah menyetujui penjualan senjata senilai hampir setengah miliar euro ke ‘Israel’ sejak Oktober 2023.
Dari 7 Oktober 2023 hingga 13 Mei 2025, Jerman mengeluarkan izin ekspor untuk pengiriman senjata ke ‘Israel’ dengan total €485,1 juta ($554,3 juta), menurut tanggapan pemerintah terhadap pertanyaan di parlemen dari Partai Kiri.
Ekspor yang disetujui mencakup berbagai peralatan militer, termasuk sistem persenjataan, amunisi, radar dan perangkat komunikasi, serta suku cadang untuk kendaraan lapis baja.
Pemerintah mengatakan bahwa mereka hanya memberikan informasi terbatas tentang sifat ekspor tersebut, dengan mengutip putusan Mahkamah Konstitusi Federal yang membatasi pengungkapan rincian yang dapat mengungkapkan kemampuan atau kebutuhan militer ‘Israel’ saat ini. Mengungkapkan informasi tersebut dapat merusak hubungan luar negeri Jerman, katanya.
Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Jerman Johann Wadephul mengatakan di masa depan Berlin mungkin meninjau dan berpotensi membatasi ekspor senjata ke ‘Israel’ mengingat kekejaman militer entitas zionis yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Setidaknya 54.470 warga Palestina telah syahid dalam perang genosida ‘Israel’ di Gaza sejak 7 Oktober 2023, kata Kementerian Kesehatan Jalur Gaza pada hari Senin.
Penjajah ‘Israel’ melanjutkan serangannya di Jalur Gaza pada tanggal 18 Maret dan sejak itu telah membunuh 4.201 orang dan melukai hampir 12.652 lainnya, menghancurkan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan yang berlaku pada bulan Januari.*
Baca juga: Irlandia akan Boikot dan Larang Perdagangan dengan Perusahaan ‘Israel’