Mencegah kiamat asteroid, dan arc pertama Cult of the Lamb selesai

Biasanya buku yang sebagian besar menggambarkan cinta segitiga remaja bukanlah sesuatu yang saya minati, tetapi saya memutuskan untuk mencoba buku ini setelah membaca banyak ulasan bagus, dan langsung tertarik dengan prosa Louise Erdrich. Memang ada cinta segitiga, tapi Si Merah Perkasa adalah tentang lebih dari itu. Hal ini mencakup banyak hal, termasuk perjuangan komunitas petani menghadapi resesi ekonomi, degradasi lahan, dan kekhawatiran mengenai penggunaan bahan kimia untuk menjaga produktivitas lahan.

Si Merah Perkasa mengikuti karakter Crystal dan Kismet, seorang ibu dan anak perempuan, dan orang-orang di lingkungan mereka di pedesaan North Dakota. Ada tragedi yang mendasari sebagian besar cerita (dan sedikit hal supernatural), tetapi ada cukup banyak humor yang tercampur di dalamnya.

Seringkali saya sedang memikirkan urusan saya sendiri, hanya menjalani hari-hari saya, ketika saya tiba-tiba teringat kemungkinan mengerikan bahwa sebuah asteroid kecil suatu hari nanti dapat menghantam Bumi dan menyebabkan kerusakan yang tak terduga. Suasana hati hancur. Skenario persis seperti ini adalah sesuatu yang telah diselidiki oleh para ilmuwan selama beberapa dekade dan merancang taktik untuk mencegahnya. Yang menjanjikan, mereka telah membuat beberapa kemajuan besar dalam beberapa tahun terakhir. Di dalam Cara Membunuh Asteroid: Ilmu Pertahanan Planet yang Sebenarnyajurnalis sains Robin George Andrews mendalami upaya yang sedang berlangsung untuk mengembangkan strategi pertahanan planet, seperti pengalihan asteroid.

Awal buku ini terbaca seperti mimpi buruk apokaliptik, yang bisa dikatakan cukup mengasyikkan. Saat Andrews beralih dari hipotetis ke kenyataan — sejarah dan ilmu pengetahuan yang terkandung dalam buku ini — dia membuatnya tetap menarik dengan gaya penulisan percakapan yang membuat jargonnya pun terasa mudah dibaca.

Meskipun terobsesi dengan Kultus Anak Dombasaya memerlukan sedikit waktu untuk membaca komiknya, yang pertama dirilis pada bulan Juni. Saya akhirnya mendapatkan terbitan 1-4 minggu ini, setelah buku keempat dan terakhir dari arc ini dirilis, dan sangat menyenangkan membacanya. Komik-komiknya (sejauh ini) mengulangi pengetahuan yang sudah ada dalam game ini — bagaimana Anak Domba menjadi pemimpin aliran sesat, mengapa mereka melawan para Uskup dari Iman Lama, dll — tetapi ada beberapa hal baru yang dapat diterapkan bahkan bagi orang-orang yang sudah tahu ceritanya dengan baik. Setidaknya, baru bagi saya (apakah kalian tahu Clauneck itu bebek?).

Menjalankan aliran sesat adalah hal yang rumit, seperti yang dapat dibuktikan oleh siapa pun yang telah memainkan permainan ini, dan komik masuk ke dalam dan keluar dari beban emosional tersebut. Ini lucu sekaligus mengerikan seperti yang Anda harapkan a Kultus Anak Domba menjadi komik. Edisi 1-4 dikumpulkan dalam volume yang disebut itu akan keluar pada bulan Desember, tetapi Anda dapat menemukannya satu per satu di toko komik lokal atau dalam bentuk digital.