Pengalaman Mendaki Gunung Ciremai via Jalur Sadarehe
Gunung Ciremai yang berada di Jawa Barat menjadi salah satu destinasi wisata alam favorit bagi para pencinta petualangan. Dengan ketinggian mencapai 3.078 mdpl, mendaki gunung ini bukan hanya tantangan fisik, tetapi juga pengalaman tak terlupakan. Salah satu jalur yang menawarkan pengalaman unik adalah jalur Sadarehe. Jalur ini dikenal memiliki kombinasi trek yang menantang dan pemandangan yang indah, cocok bagi pendaki yang ingin merasakan sensasi berbeda.
Jalur Sadarehe menyuguhkan keindahan alam yang jarang ditemukan di tempat lain. Pendakian melalui jalur ini memerlukan persiapan fisik yang matang karena jalurnya cukup menanjak dan memakan waktu. Namun, setiap langkah akan terbayar dengan pemandangan yang memukau. Banyak pendaki memilih jalur ini karena suasana yang relatif tenang dibanding rute populer lainnya. Dengan panorama savana yang menawan dan hamparan bunga edelweiss, jalur ini menawarkan petualangan yang memadukan tantangan dan keindahan alam.
Salah satu pendaki, Oki Kurniawan, mengatakan bahwa meskipun tiket jalur Sadarehe lebih mahal dibanding jalur lain, pengalamannya sangat berharga. Ia menyebutkan bahwa sekarang tidak bisa lagi melakukan “tek tok” yang artinya naik dan turun dalam waktu kurang dari 24 jam. Jalur Trisakti Sadarehe merupakan perjalanan menyatu dengan alam melalui savana yang luas, taman edelweiss, dan kawah megah Ciremai.
Dengan pengelolaan profesional oleh TNGC dan dukungan masyarakat Majalengka, jalur ini siap menyambut para petualang yang ingin menaklukkan atap Jawa Barat. Oki juga menyarankan agar warga Indonesia tidak melewatkan kesempatan untuk mendaki Gunung Ciremai karena pengalamannya akan sangat berkesan.
Pesona Jalur Trisakti Sadarehe
Jalur Trisakti Sadarehe memiliki delapan pos pendakian, dengan basecamp di Kebon Raja pada ketinggian 1.295 mdpl. Jalur ini berbeda dari Apuy, Linggarjati, Linggasana, dan Palutungan karena menawarkan pengalaman unik:
- Padang Savana Kawah Burung: Di Pos 8 pada ketinggian 2.670 mdpl, pendaki disuguhi hamparan savana yang hanya ada di jalur ini, dengan pemandangan matahari terbit dan terbenam yang memukau.
- Taman Edelweiss Jawa: Bunga edelweiss bermekar indah di Pos 7 (Tanjakan Cita-Cita) dan Pos 8, terutama pada awal tahun, menciptakan pemandangan yang memanjakan mata.
- Keanekaragaman Hayati: Hutan tropis yang rapat menjadi rumah bagi flora seperti kantong semar dan fauna seperti kijang, kucing hutan, serta elang Jawa yang dilindungi.
- Panorama Kawah Ganda: Dari puncak, pendaki dapat menyaksikan kawah ganda Ciremai yang megah, menambah kesan epik perjalanan.
Pendaki lain, Soni, menjelaskan bahwa perjalanan dari basecamp ke puncak memakan waktu sekitar 10-11 jam, dengan trek menanjak yang menantang, terutama di Tanjakan Cita-Cita. Pos 6 (Sumber Hidup) dan Pos 8 (Kawah Burung) menjadi lokasi favorit untuk berkemah.
Persiapan Pendakian
Pendaki yang ingin menjelajahi jalur ini perlu persiapan matang:
- Fisik dan Mental: Trek terjal menuntut stamina kuat. Latihan fisik 1-2 bulan sebelumnya sangat disarankan untuk menghadapi tanjakan yang intens.
- Logistik: Air diatur oleh ranger untuk menjaga ekosistem, sehingga pendaki harus membawa bekal air sendiri. Peralatan camping seperti tenda, matras, dan sleeping bag wajib dibawa untuk bermalam.
- Pendaftaran Online: Pendaftaran dilakukan melalui situs resmi TNGC (www.bookingciremai.menlhk.go.id).
- Aturan Ketat: Pendaki wajib mengikuti cek kesehatan, safety talk, dan prinsip “Leave No Trace” untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Tarif masuk sesuai PP No. 36 Tahun 2024 adalah Rp 10.000/orang/hari untuk WNI, Rp 150.000/orang/hari untuk WNA, dan Rp5.000/orang/hari untuk rombongan pelajar/mahasiswa (minimal 5 orang). Pendakian dibatasi untuk kelompok 4-8 orang dengan durasi resmi 2 hari 1 malam. Pendakian tektok (naik-turun dalam sehari) saat ini tidak diizinkan.
Akses dan Biaya
Basecamp Kebon Raja dapat diakses dari Terminal Maja atau Pasar Maja, Majalengka, dengan mobil bak terbuka (sewa sekitar Rp 50.000 pulang-pergi) atau ojek. Bandara terdekat adalah Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Estimasi biaya total per orang dari Jakarta, termasuk transportasi, tiket, dan logistik, berkisar Rp 600.000–Rp 700.000 untuk rombongan.
Fasilitas di basecamp mencakup pos jaga, warung makan, dan shelter. Hal ini menjadikan jalur ini nyaman dan terorganisir.
Rekomendasi Hotel Murah di Majalengka
Bagi traveler yang ingin berlama-lama menjelajah tempat wisata di Majalengka, menginap di hotel murah adalah pilihan yang baik. Berikut beberapa rekomendasinya:
-
Sukawana Guest House Mitra RedDoorz
Lokasi: Sukawana, Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Tarif: Mulai Rp 98.342 per malam.
Fasilitas: Kasur queen size, wifi, shower, televisi, AC, perlengkapan mandi, air mineral kemasan. -
Wisma Baznas Syariah Majalengka Mitra RedDoorz
Lokasi: Jalan Siti Armilah, Majalengka Kulon, Majalengka, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Tarif: Mulai Rp 102.366 per malam.
Fasilitas: Kasur queen size, wifi, shower, perlengkapan mandi, televisi, AC, air mineral kemasan. -
MARINA GUEST HOUSE SYARIAH Mitra RedDoorz
Lokasi: Jalan Cibasale Villa Cibasale Asri Nomor B1, RT 003 RW010, Majalengka Kulon, Majalengka, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Tarif: Mulai Rp 102.772 per malam.
Fasilitas: Kasur double, wifi, shower, rak pakaian, televisi, AC. -
Wisma Tenang Jaya Syariah Mitra RedDoorz
Lokasi: Burujul Kulon, Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Tarif: Mulai Rp 104.534 per malam.
Fasilitas: Kasur twin, wifi, AC, perlengkapan mandi. -
RedDoorz Syariah @ Kolonial Guest House
Lokasi: Jalan Brawijaya Desa Nomor 01, RT 04 RW 08, Kadipaten, Kadipaten, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Tarif: Mulai Rp 117.701 per malam.
Fasilitas: 2 kasur single, wifi, shower, perlengkapan mandi, AC, televisi.