Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot
    AA1Op1Ci - Info Malang Raya

    Benarkah Motor yang Baru Datang dari Dealer Harus Diganti Olinya?

    17 Oktober 2025
    27022024 kasuspencurian27 - Info Malang Raya

    Polsek Batui Serahkan Tersangka Pencurian Toko (Kerugian Rp 10 Juta) ke Kejaksaan Negeri Banggai

    17 Oktober 2025
    200 Ribu Pengungsi Rohingya Peringati Dua Tahun Hari Pembersihan Muslim by AFP e1566747112398 - Info Malang Raya

    Bisakah KL 2025 Menegakkan Keadilan, Hak, dan Repatriasi bagi Rohingya?

    17 Oktober 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Trending
    • Benarkah Motor yang Baru Datang dari Dealer Harus Diganti Olinya?
    • Polsek Batui Serahkan Tersangka Pencurian Toko (Kerugian Rp 10 Juta) ke Kejaksaan Negeri Banggai
    • Bisakah KL 2025 Menegakkan Keadilan, Hak, dan Repatriasi bagi Rohingya?
    • Jadwal Bioskop di Bali: TSM XXI–Icon XXI, Film Tukar Takdir Tambah Jam Tayang
    • Kebakaran di Penjaringan Jakarta Utara, 5 Orang Terluka
    • Andrew Garfield Pastikan Dirinya Tak Terlibat dalam Film ‘Avengers: Doomsday’
    • Resmob Tompotika Ringkus Pemuda di Luwuk yang Emosi Saat Ditanyai Kenakalan Anak Korban
    • Carlos Pena: PSIM Salah Satu Tim Terbaik di Indonesia
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
      • KOTA MALANG
      • KABUPATEN MALANG
      • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • OLAHRAGA
    • RAGAM
      • TEKNOLOGI
      • UNDANG-UNDANG
      • WISATA & KULINER
      • KOMUNITAS
      • IMR ENGLISH
    • OPINI
    • COVER HARIAN IMR
    • LOGIN
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
    • KOTA MALANG
    • KABUPATEN MALANG
    • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
    • OPINI
    • RAGAM
    • KOMUNITAS
    • WISATA & KULINER
    • KAJIAN ISLAM
    • TEKNOLOGI
    • UNDANG-UNDANG
    • INFO PROPERTI & LOWONGAN KERJA
    • TIPS & TRIK
    • COVER HARIAN IMR
    • IMR TV
    • LOGIN
    Beranda - INTERNASIONAL - Mengaji Itu Mengkaji, Bukan Hanya Membaca
    INTERNASIONAL

    Mengaji Itu Mengkaji, Bukan Hanya Membaca

    By admin28 Juli 2025
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link
    Mengaji adalah Mengkaji - Info Malang Raya

    InfoMalangRaya.com – Di tengah umat Islam Indonesia, kata “mengaji” sangat akrab di telinga. Bahkan, hampir semua orang tua menyuruh anaknya, “Nak, pergilah mengaji.” Tetapi tahukah kita bahwa makna “mengaji” jauh lebih dalam daripada sekadar membaca huruf demi huruf Al-Qur’an?

    Makna Bahasa: Mengaji dari Akar Kata “Kaji”

    Secara etimologi, kata “mengaji” berasal dari kata dasar “kaji” yang berarti mengulas, menelaah, membahas, atau meneliti. Kata ini menunjukkan suatu proses berpikir mendalam terhadap suatu ilmu atau teks.

    Jadi ketika kita mengatakan “mengaji Al-Qur’an,” sesungguhnya kita sedang berbicara bukan hanya tentang membaca secara lafazh, tetapi juga mengupas maknanya, menelaah isinya, serta memahami pesan-pesan Allah yang terkandung di dalamnya.

    Mengaji berarti mengkaji Al-Qur’an.

    Mengapa Perlu Dikaji?

    Sebagian besar umat Islam Indonesia tidak memahami bahasa Arab, bahasa wahyu Al-Qur’an. Maka, sekadar membaca tanpa memahami makna akan membuat kita tidak mengerti apa yang sebenarnya Allah ingin sampaikan.

    Padahal dalam banyak ayat, Allah menegaskan bahwa Al-Qur’an diturunkan untuk dipahami:

    “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka mentadabburi ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.”(QS. Shad: 29)

    Allah tidak hanya memerintahkan kita membaca, tetapi juga mentadabburi, yaitu mendalami, memikirkan, dan mengambil pelajaran.

    Tradisi Mengaji di Indonesia: Dari Baghdadiyah hingga Tafsir

    Sebelum metode Iqra populer, umat Islam di Nusantara sudah mengenal metode Baghdadiyah. Metode ini dikenal dalam pengajaran membaca Al-Qur’an di pesantren, surau, dan langgar. Prosesnya dimulai dari:

    Pengenalan huruf hijaiyah satu per satu, dari alif sampai ya.

    Belajar harakat, seperti fathah (a), kasrah (i), dan dhammah (u).

    Penyusunan suku kata, seperti ba-bi-bu, ta-ti-tu, dan seterusnya.

    Penggabungan kata dan ayat, hingga murid bisa membaca ayat-ayat Al-Qur’an.

    Tapi yang paling berharga dari metode tradisional ini adalah bahwa setelah bisa membaca, santri dibimbing untuk mengkaji isinya. Surat Al-Fatihah, misalnya, dibaca perlahan, lalu guru menjelaskan:

    “Alhamdulillah” artinya segala puji bagi Allah.

    “Rabbil ‘aalamiin” artinya Tuhan semesta alam.

    Setiap lafazh dibahas maknanya, dikaitkan dengan akidah, ibadah, dan akhlak. Bahkan dalam beberapa pesantren, satu ayat bisa dibahas berjam-jam.

    Inilah hakikat mengaji yang sejati: membaca dan langsung mengkaji.

    Mengaji yang Terlupakan

    Sayangnya, makna “mengaji” kini mulai bergeser. Banyak yang mengira cukup bisa membaca tanpa tahu artinya. Padahal; mengaji tanpa memahami bagaikan membaca surat tanpa mengerti isinya. Mengaji tanpa penghayatan menjadikan hati kering dan akal kosong dari hidayah.

    Tak heran jika ada yang fasih membaca, tetapi akhlaknya jauh dari tuntunan Al-Qur’an. Karena bacaan belum menyentuh pemahaman, dan pemahaman belum membuahkan pengamalan.

    Menghidupkan Kembali Tradisi Mengkaji

    Kini saatnya kita kembali pada semangat mengaji yang benar:

    Ajarkan anak-anak bukan hanya membaca, tapi juga mulai mengenal arti.

    Perbanyak majelis tafsir Al-Qur’an, bukan hanya tilawah berjamaah.

    Gunakan terjemah dan tafsir sebagai sarana memahami Al-Qur’an.

    Kembangkan tradisi diskusi Qur’ani di rumah, masjid, sekolah, dan majelis taklim.

    Penutup: Mengaji untuk Hidup dalam Cahaya Qur’an

    Rasulullah ﷺ adalah manusia yang paling mengkaji Al-Qur’an — bukan hanya membacanya, tetapi juga mengamalkannya secara sempurna. Bahkan ketika ditanya tentang akhlak Rasul, Aisyah menjawab:

    “Akhlak Rasulullah adalah Al-Qur’an.” (HR. Muslim)

    Maka, mengaji yang sejati akan mengantar kita menjadi hamba yang benar-benar hidup dalam petunjuk-Nya, bukan hanya yang pandai melafalkan-Nya.*Ahmad Firdaus

    Jumlah Pembaca: 60

    Bukan hanya itu membaca Mengaji Mengkaji
    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link

    Berita Terkait

    27022024 kasuspencurian27 - Info Malang Raya

    Polsek Batui Serahkan Tersangka Pencurian Toko (Kerugian Rp 10 Juta) ke Kejaksaan Negeri Banggai

    17 Oktober 2025
    200 Ribu Pengungsi Rohingya Peringati Dua Tahun Hari Pembersihan Muslim by AFP e1566747112398 - Info Malang Raya

    Bisakah KL 2025 Menegakkan Keadilan, Hak, dan Repatriasi bagi Rohingya?

    17 Oktober 2025
    AA1Op9rE - Info Malang Raya

    Kebakaran di Penjaringan Jakarta Utara, 5 Orang Terluka

    17 Oktober 2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    banner 300250
    banner 300250
    banner 250250
    Search
    BERITA POPULER
    FB IMG 1748085073108 - Info Malang Raya

    Ironi Psywar: Arema FC yang Dulu Dilecehkan, Kini Justru Menendang PSS Sleman

    24 Mei 20253
    IMG 20241030 WA0003 - Info Malang Raya

    Asmara Terlarang Berujung Maut di Homestay: Istri Kepergok Suami Bersama Pria Lain

    30 Oktober 202414
    info malang raya - Info Malang Raya

    Skandal Korupsi Rel Kereta Api: Pejabat BPK Terlibat Suap Manipulasi Audit Proyek Jalur Kereta”

    16 November 20242
    info malang raya 1 - Info Malang Raya

    Hisap Kelamin Pacar Pria di Mobil Berujung Menabrak Orang

    18 November 202443
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    • INDEX BERITA
    • PEDOMAN MEDIA SIBER
    • REDAKSI
    © 2016 Infomalangraya. Designed by Mohenk.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.