Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot
    AA1Qb9Ls - Info Malang Raya

    6 Manfaat Daun Seledri untuk Kesehatan Ibu Hamil, Termasuk Vitamin C

    15 November 2025
    AA1PRllS 1 - Info Malang Raya

    Ramalan Zodiak Capricorn 11 November 2025: Percaya Diri dan Beruntung, Jangan Lupa Kesehatan!

    15 November 2025
    AA1Qbata - Info Malang Raya

    7 Komika yang Masuk Nominasi FFI, Termasuk Boris Bokir

    15 November 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Trending
    • 6 Manfaat Daun Seledri untuk Kesehatan Ibu Hamil, Termasuk Vitamin C
    • Ramalan Zodiak Capricorn 11 November 2025: Percaya Diri dan Beruntung, Jangan Lupa Kesehatan!
    • 7 Komika yang Masuk Nominasi FFI, Termasuk Boris Bokir
    • 4 Serum Kuku untuk Kuku Sehat dan Kuat
    • Keluarga Runtuh, Generasi Rapuh
    • Mengapa Kangguru Menyimpan Anaknya di Kantong?
    • Selamat! Pemprov DKI Gelar Penghapusan Pajak Motor hingga 31 Desember 2025
    • Fedi Nuril dan Hadi: Kisah Sunyi dalam Film ‘Pangku’
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
      • KOTA MALANG
      • KABUPATEN MALANG
      • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • OLAHRAGA
    • RAGAM
      • TEKNOLOGI
      • UNDANG-UNDANG
      • WISATA & KULINER
      • KOMUNITAS
      • IMR ENGLISH
    • OPINI
    • COVER HARIAN IMR
    • LOGIN
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
    • KOTA MALANG
    • KABUPATEN MALANG
    • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
    • OPINI
    • RAGAM
    • KOMUNITAS
    • WISATA & KULINER
    • KAJIAN ISLAM
    • TEKNOLOGI
    • UNDANG-UNDANG
    • INFO PROPERTI & LOWONGAN KERJA
    • TIPS & TRIK
    • COVER HARIAN IMR
    • IMR TV
    • LOGIN
    Beranda - INTERNASIONAL - Mengaji Itu Mengkaji, Bukan Hanya Membaca
    INTERNASIONAL

    Mengaji Itu Mengkaji, Bukan Hanya Membaca

    By admin28 Juli 2025
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link
    Mengaji adalah Mengkaji - Info Malang Raya

    InfoMalangRaya.com – Di tengah umat Islam Indonesia, kata “mengaji” sangat akrab di telinga. Bahkan, hampir semua orang tua menyuruh anaknya, “Nak, pergilah mengaji.” Tetapi tahukah kita bahwa makna “mengaji” jauh lebih dalam daripada sekadar membaca huruf demi huruf Al-Qur’an?

    Makna Bahasa: Mengaji dari Akar Kata “Kaji”

    Secara etimologi, kata “mengaji” berasal dari kata dasar “kaji” yang berarti mengulas, menelaah, membahas, atau meneliti. Kata ini menunjukkan suatu proses berpikir mendalam terhadap suatu ilmu atau teks.

    Jadi ketika kita mengatakan “mengaji Al-Qur’an,” sesungguhnya kita sedang berbicara bukan hanya tentang membaca secara lafazh, tetapi juga mengupas maknanya, menelaah isinya, serta memahami pesan-pesan Allah yang terkandung di dalamnya.

    Mengaji berarti mengkaji Al-Qur’an.

    Mengapa Perlu Dikaji?

    Sebagian besar umat Islam Indonesia tidak memahami bahasa Arab, bahasa wahyu Al-Qur’an. Maka, sekadar membaca tanpa memahami makna akan membuat kita tidak mengerti apa yang sebenarnya Allah ingin sampaikan.

    Padahal dalam banyak ayat, Allah menegaskan bahwa Al-Qur’an diturunkan untuk dipahami:

    “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka mentadabburi ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.”(QS. Shad: 29)

    Allah tidak hanya memerintahkan kita membaca, tetapi juga mentadabburi, yaitu mendalami, memikirkan, dan mengambil pelajaran.

    Tradisi Mengaji di Indonesia: Dari Baghdadiyah hingga Tafsir

    Sebelum metode Iqra populer, umat Islam di Nusantara sudah mengenal metode Baghdadiyah. Metode ini dikenal dalam pengajaran membaca Al-Qur’an di pesantren, surau, dan langgar. Prosesnya dimulai dari:

    Pengenalan huruf hijaiyah satu per satu, dari alif sampai ya.

    Belajar harakat, seperti fathah (a), kasrah (i), dan dhammah (u).

    Penyusunan suku kata, seperti ba-bi-bu, ta-ti-tu, dan seterusnya.

    Penggabungan kata dan ayat, hingga murid bisa membaca ayat-ayat Al-Qur’an.

    Tapi yang paling berharga dari metode tradisional ini adalah bahwa setelah bisa membaca, santri dibimbing untuk mengkaji isinya. Surat Al-Fatihah, misalnya, dibaca perlahan, lalu guru menjelaskan:

    “Alhamdulillah” artinya segala puji bagi Allah.

    “Rabbil ‘aalamiin” artinya Tuhan semesta alam.

    Setiap lafazh dibahas maknanya, dikaitkan dengan akidah, ibadah, dan akhlak. Bahkan dalam beberapa pesantren, satu ayat bisa dibahas berjam-jam.

    Inilah hakikat mengaji yang sejati: membaca dan langsung mengkaji.

    Mengaji yang Terlupakan

    Sayangnya, makna “mengaji” kini mulai bergeser. Banyak yang mengira cukup bisa membaca tanpa tahu artinya. Padahal; mengaji tanpa memahami bagaikan membaca surat tanpa mengerti isinya. Mengaji tanpa penghayatan menjadikan hati kering dan akal kosong dari hidayah.

    Tak heran jika ada yang fasih membaca, tetapi akhlaknya jauh dari tuntunan Al-Qur’an. Karena bacaan belum menyentuh pemahaman, dan pemahaman belum membuahkan pengamalan.

    Menghidupkan Kembali Tradisi Mengkaji

    Kini saatnya kita kembali pada semangat mengaji yang benar:

    Ajarkan anak-anak bukan hanya membaca, tapi juga mulai mengenal arti.

    Perbanyak majelis tafsir Al-Qur’an, bukan hanya tilawah berjamaah.

    Gunakan terjemah dan tafsir sebagai sarana memahami Al-Qur’an.

    Kembangkan tradisi diskusi Qur’ani di rumah, masjid, sekolah, dan majelis taklim.

    Penutup: Mengaji untuk Hidup dalam Cahaya Qur’an

    Rasulullah ﷺ adalah manusia yang paling mengkaji Al-Qur’an — bukan hanya membacanya, tetapi juga mengamalkannya secara sempurna. Bahkan ketika ditanya tentang akhlak Rasul, Aisyah menjawab:

    “Akhlak Rasulullah adalah Al-Qur’an.” (HR. Muslim)

    Maka, mengaji yang sejati akan mengantar kita menjadi hamba yang benar-benar hidup dalam petunjuk-Nya, bukan hanya yang pandai melafalkan-Nya.*Ahmad Firdaus

    Jumlah Pembaca: 77

    Bukan hanya itu membaca Mengaji Mengkaji
    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link

    Berita Terkait

    Perceraian - Info Malang Raya

    Keluarga Runtuh, Generasi Rapuh

    15 November 2025
    AA1O3Z76 - Info Malang Raya

    Peran dan Tantangan Pemerintah dalam Utang Kereta Cepat

    14 November 2025
    AA1Qc4Wx - Info Malang Raya

    Gaya Rambut Claresta Taufan yang Selalu Sempurna di Setiap Kesempatan

    14 November 2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    banner 300250
    banner 300250
    banner 250250
    Search
    BERITA POPULER
    FB IMG 1748085073108 - Info Malang Raya

    Ironi Psywar: Arema FC yang Dulu Dilecehkan, Kini Justru Menendang PSS Sleman

    24 Mei 202513
    IMG 20250207 WA0468 - Info Malang Raya

    Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin Resmi Ditetapkan Sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang 2024

    7 Februari 20254
    IMG 20250410 WA0159 - Info Malang Raya

    Momen HUT Ke-111, Wali Kota Wahyu Hidayat dan Wawali Ali Muthohirin Ziarah ke Makam Ki Ageng Gribig

    8 April 20251
    IMG 20250318 WA0497 - Info Malang Raya

    Wali Kota Malang Akan Fasilitasi Audiensi Terkait Isu Relokasi SMAN 8

    17 Maret 20250
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    • INDEX BERITA
    • PEDOMAN MEDIA SIBER
    • REDAKSI
    © 2016 Infomalangraya. Designed by Mohenk.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.