Mengapa galaksi yang ‘tidak menarik’ bisa memberikan petunjuk tentang evolusi alam semesta

TEKNOLOGI144 Dilihat

Infomalangraya.com –

NASA dan Badan Antariksa Eropa telah merilis gambar yang diambil oleh Teleskop Antariksa Hubble dari galaksi kerdil tak beraturan yang mereka akui tampak “tidak menarik” pada pandangan pertama. Namun, ada lebih banyak hal yang terjadi daripada yang mungkin terlihat pada pandangan pertama. Badan tersebut mengatakan bahwa banyak penelitian dilakukan terhadap “struktur rumit” NGC 5238, yang berjarak 14,5 juta tahun cahaya di konstelasi Canes Venatici. Bahkan, para astronom percaya bahwa distribusi bintang di NGC 5238 mungkin telah terdistorsi setelah menelan galaksi lain.

Mereka memperkirakan bahwa karena populasi bintang NGC 5238 (yang Hubble ahli dalam membantu pencitraannya), galaksi ini pernah “bertemu dekat” dengan galaksi lain mungkin sekitar satu miliar tahun yang lalu. Namun karena tidak ada galaksi yang cukup dekat untuk mendistorsi distribusi bintang dengan cara ini, kemungkinan besar NGC 5238 bergabung dengan galaksi yang lebih kecil. Selain menampung banyak bintang, galaksi ini juga merupakan rumah bagi gugus bola, yang NASA gambarkan sebagai “bintik-bintik terang yang bersinar baik di dalam maupun di sekitar galaksi yang dipenuhi oleh lebih banyak bintang.”

Para astronom berencana untuk menggali lebih dalam data tersebut guna mempelajari masa lalu NGC 5238. Jika mereka menemukan kelompok bintang yang memiliki sifat berbeda dari sebagian besar bintang lain di galaksi tersebut, itu merupakan indikasi jelas bahwa penggabungan telah terjadi. Mereka juga akan mencoba menentukan apakah ada “ledakan pembentukan bintang” yang tiba-tiba terjadi setelah galaksi-galaksi tersebut menyatu.

NASA mencatat bahwa galaksi kerdil tak beraturan yang bergabung dengan galaksi satelit yang lebih kecil adalah hal yang dapat memacu pembentukan galaksi di era awal alam semesta kita. Dengan demikian, badan tersebut mengatakan bahwa data yang diambil Hubble dari NGC 5238 dapat membantu para peneliti untuk menguji gagasan mendasar tentang evolusi alam semesta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *