Mengapa Warna Biru Langka di Alam?
Biru adalah salah satu warna yang sering disukai oleh banyak orang. Namun, jika diamati lebih dekat, sangat jarang ditemukan hewan atau tumbuhan yang memiliki warna biru asli. Menurut para ilmuwan dari Universitas Adelaide di Australia, hal ini sebagian besar disebabkan oleh fakta bahwa pigmen biru sejati tidak benar-benar ada di alam.
Organisme yang tampak biru harus menyerap energi dalam jumlah kecil agar dapat memantulkan cahaya biru berenergi tinggi. Proses ini cukup rumit karena memerlukan molekul yang mampu menyerap energi tersebut. Akibatnya, warna biru menjadi lebih langka dibandingkan warna lainnya di alam.
Meskipun begitu, tidak berarti tidak ada sama sekali. Tumbuhan dan hewan memiliki berbagai cara untuk menciptakan ilusi warna biru. Berikut beberapa contoh flora dan fauna yang menarik perhatian.
Tarantula Biru Elektrik
Pada tahun 2023, tim ilmuwan di Thailand menemukan spesies baru yang diberi nama Chilobrachys natanicharum atau tarantula biru elektrik. Hewan ini hidup di berbagai habitat, termasuk pepohonan dan liang tanah. Warna biru pada tarantula ini berasal dari struktur unik rambutnya, bukan dari pigmen biru. Rambut mereka memiliki struktur nano yang memanipulasi cahaya sehingga menciptakan efek biru. Rambut ini juga bisa menampilkan rona ungu tergantung intensitas cahaya yang ada.
Sebelumnya, spesies ini hanya ditemukan di pasar komersial. Penemuan ini menjadi salah satu studi ilmiah pertama yang menjelaskan habitat alami dan fitur unik dari tarantula ini.
Lobster Lapis
Hanya sekitar 1 dari 2 juta lobster yang berwarna biru. Pada bulan Mei, seorang nelayan di Inggris selatan menemukan lobster berwarna biru di perangkapnya. Untuk menghindari lobster tersebut berakhir di piring makan, spesimen tersebut disumbangkan ke akuarium setempat. Lobster biru juga pernah ditemukan di Marblehead, Massachusetts dan Prancis.
Jangkrik Mata Biru
Pada bulan Mei, ditemukan sesuatu yang istimewa dalam “cicadapocalypse” yang sudah sangat langka. Sebuah jangkrik betina Cassin Magicicada memiliki mata biru, bukan merah seperti kebanyakan jangkrik. Warna mata ini merupakan hasil mutasi genetik yang sangat jarang terjadi, hanya satu dari sejuta. Jangkrik ini mati dan ditambahkan ke koleksi serangga The Field Museum.
Ilmuwan akan mencoba mengurutkan DNA-nya untuk mempelajari lebih lanjut tentang gen yang menyebabkan warna mata khas ini.
Lebah Biru
Lebah tukang kayu biru (Xylocopa caerulea) hidup di Asia Tenggara, India, dan China Selatan. Meski tampak seperti ilustrasi, lebah ini nyata. Panjangnya hampir satu inci, membuatnya terlihat besar, tetapi tidak agresif. Berbeda dengan lebah lainnya, mereka lebih suka hidup sendiri dan tidak dalam sarang yang ramai.
Flora Biru
Kurang dari 1 dari 10 spesies tanaman yang berwarna biru. Bahkan blueberry secara teknis tidak berwarna biru. Tanaman mendapatkan warna biru melalui campuran pigmen alami. Antosianin, pigmen merah yang umum digunakan, bisa berubah warna tergantung keasaman lingkungan. Kombinasi ini menciptakan bunga seperti hydrangea, bluebell, dan morning glory.
Tumbuhan dengan daun biru sangat langka, terutama di dasar hutan hujan tropis. Alasan utamanya adalah fisika cahaya. Pigmen biasanya memantulkan cahaya dengan energi yang sama. Karena klorofil hijau adalah pigmen yang paling umum, tanaman terlihat hijau karena memantulkan cahaya hijau, bukan menyerapnya. Cahaya biru memiliki energi lebih tinggi, sehingga daun biru akan memantulkan cahaya berenergi tinggi dan menggunakan cahaya berkualitas buruk, yang membatasi pertumbuhan.
Meski tidak sepenuhnya jelas mengapa warna biru langka pada daun, warna ini bisa membantu menarik penyerbuk seperti lebah.