IMR –
Terkait siklus menstruasi, wajar jika Anda mengalami fluktuasi durasi dan gejala dari waktu ke waktu. Menstruasi adalah proses yang kompleks, dan berbagai kondisi kesehatan, kebiasaan gaya hidup, dan faktor eksternal dapat memengaruhi siklus Anda.
Salah satu gejala umum yang mungkin dialami orang adalah bercak di antara menstruasi, yang juga dikenal sebagai pendarahan intermenstruasi. Bercak ditandai dengan pendarahan vagina ringan di luar siklus bulanan yang diharapkan. Namun mengapa hal ini bisa terjadi dan apakah perlu dikhawatirkan? Pelajari kemungkinan penyebab timbulnya flek di antara menstruasi dan kapan harus berkonsultasi dengan dokter atau dokter.
Apakah flek di antara menstruasi itu normal?
Ya, bercak yang muncul sesekali di antara periode haid adalah hal yang umum, dan biasanya bukan merupakan tanda langsung bahwa ada sesuatu yang salah. Namun, jika bercak di antara menstruasi Anda terjadi lebih sering atau memburuk seiring berjalannya waktu, inilah saatnya untuk berkonsultasi dengan dokter umum, dokter, atau spesialis kesehatan wanita seperti OB-GYN. Itu karena seringnya bercak atau pendarahan di antara periode menstruasi bisa menjadi tanda adanya kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Fluktuasi hormon adalah penyebab umum bercak di antara periode menstruasi
Meskipun ada banyak alasan mengapa Anda mungkin mengalami bercak di antara periode menstruasi, fluktuasi hormon adalah penyebab paling umum. Siklus menstruasi Anda adalah proses reproduksi yang diatur oleh empat hormon seks utama: hormon perangsang folikel, hormon luteinizing, estrogen dan progesteron. Hormon-hormon ini terus berubah, dan merupakan hal yang normal jika kadarnya naik dan turun tergantung pada tahap siklus dan usia Anda.
Namun, hormon dan produksinya dapat terganggu oleh faktor luar seperti stres, pola makan, perubahan berat badan, terlalu banyak atau terlalu sedikit berolahraga, dan paparan racun lingkungan – bahkan hal-hal seperti kosmetik dan kualitas udara. Berikut adalah beberapa penyebab paling umum dari fluktuasi hormon.
Perimenopause dapat mengubah frekuensi dan durasi menstruasi Anda
Bukan hal yang aneh jika Anda mengalami flek setelah Anda mencapai perimenopause, yaitu bulan, atau terkadang tahun, yang mengarah ke periode menstruasi terakhir Anda. Ini karena tubuh Anda mulai memproduksi lebih sedikit estrogen, sehingga Anda lebih mungkin mengalami ketidakteraturan siklus menstruasi seperti pendarahan yang tidak terduga.
Bercak sesekali yang terjadi dalam waktu kurang dari periode sedang-berat dapat menjadi hal yang umum terjadi selama perimenopause. Namun, jika pendarahan menjadi sering terjadi atau aliran darah menjadi lebih deras seiring berjalannya waktu, Anda harus berkonsultasi dengan dokter.
Stres adalah pengganggu hormon yang umum
Merasa stres adalah hal yang normal dalam hidup, dan tidak semua stres itu buruk. Ada alasan evolusioner mengapa hal ini ada: keamanan. Namun, terlalu banyak stres dapat mempengaruhi produksi kortisol pada sistem endokrin.
Peningkatan kadar kortisol dapat mengganggu produksi hormon seks dalam tubuh Anda. Peningkatan kadar kortisol dapat menyebabkan penurunan estrogen dan testosteron, sehingga berdampak pada siklus Anda dan menyebabkan ketidakteraturan seperti bercak di antara menstruasi.
Efek samping KB hormonal juga dapat menyebabkan perdarahan intermenstruasi
Diperkirakan sekitar 65% wanita usia subur di Amerika Serikat menggunakan beberapa bentuk alat kontrasepsi. Alat kontrasepsi biasanya tersedia dalam dua bentuk: nonhormonal dan hormonal.
Metode nonhormonal seperti kondom, kesadaran kesuburan dan IUD tembaga tidak secara langsung mempengaruhi sistem endokrin tubuh Anda. Namun metode hormonal, menurut definisinya, menggunakan hormon untuk membantu mengatur menstruasi dan mencegah kehamilan. Ini termasuk pil KB kombinasi, pil progesteron saja (“mini”), koyo, suntikan kontrasepsi, IUD hormonal, dan implan lengan seperti Nexplanon.
Karena metode kontrasepsi ini berdampak pada hormon Anda, terkadang metode ini menimbulkan efek samping lain, terutama bagi mereka yang baru memulai program kontrasepsi baru atau yang baru mulai menggunakan metode kontrasepsi lain.
Apa yang perlu diketahui tentang IUD dan pendarahan tidak teratur
IUD tembaga nonhormonal cenderung menyebabkan pendarahan lebih banyak dan kram lebih parah selama menstruasi. Dan IUD hormonal dapat menimbulkan berbagai efek pada pendarahan, mulai dari bercak hingga amenore total, yaitu terhentinya menstruasi.
Meskipun perubahan pendarahan dan bercak bisa menjadi hal yang umum terjadi pada IUD, jika Anda memiliki IUD dan pengalaman tiba-tiba pendarahannya berubah, kemungkinan IUDnya sudah bergeser. Jadi sudah waktunya menemui dokter. USG panggul adalah cara terbaik untuk memeriksa untuk memastikan posisinya tepat.
Alasan lain munculnya flek di antara periode menstruasi mungkin disebabkan oleh kondisi kesehatan
Kondisi kesehatan hormonal dan reproduksi yang berbeda seperti sindrom ovarium polikistik, fibroid dan kondisi rahim lainnya, serta kondisi tiroid juga dapat menyebabkan perdarahan antar menstruasi.
Jika Anda memiliki kondisi kesehatan reproduksi kronis, penting untuk mencatat gejala menstruasi tidak teratur dalam bagan kesehatan Anda dan dipertimbangkan oleh dokter atau dokter Anda. Meninjau pola pendarahan vagina Anda dengan dokter selama kunjungan perawatan rutin dapat membantu memberikan gambaran tentang gambaran kesehatan Anda secara keseluruhan.
Penyakit menular seksual dapat menyebabkan pendarahan pada vagina
Terkadang, Infeksi Menular Seksual (IMS) bisa menimbulkan berbagai gejala, termasuk pendarahan vagina. Misalnya, klamidia dan gonore dapat menyebabkan perdarahan intermenstrual akibat peradangan dan kerusakan jaringan. Beberapa IMS, seperti sifilis atau herpes, mungkin menimbulkan luka atau lesi yang mungkin berdarah saat terjangkit atau pecah.
Jika Anda merasa bercak di antara menstruasi mungkin disebabkan oleh IMS, dan Anda mengalami gejala lain seperti nyeri, gatal, atau keluar cairan, dokter Anda mungkin menyarankan pemeriksaan IMS. Setelah teridentifikasi, gejala-gejala ini dapat ditangani atau diobati tergantung pada infeksinya.
Bercak bisa menjadi hal yang umum selama kehamilan
Meski menakutkan, beberapa orang mengalami flek saat hamil, terutama pada trimester pertama. Biasanya hal ini bukan alasan untuk khawatir, namun penting untuk menemui dokter Anda jika hal itu terjadi.
Pendarahan terkadang bisa menjadi pertanda sesuatu yang lebih serius seperti kehamilan ektopik, keguguran, atau masalah pada perkembangan plasenta. Meskipun bercak ringan tidak selalu menunjukkan masalah ini, buatlah janji temu dengan dokter Anda untuk dievaluasi.
Fibroid rahim dapat menyebabkan pendarahan tidak teratur
Fibroid rahim adalah pertumbuhan yang dapat muncul pada lapisan atau jaringan otot rahim. Fibroid, juga disebut leiomioma, sering terjadi pada usia reproduksi. Mereka tumbuh di jaringan otot rahim dan biasanya tidak bersifat kanker, juga tidak berkembang menjadi kanker.
Beberapa wanita yang mengidap fibroid rahim mungkin tidak pernah mengetahuinya, karena fibroidnya bisa berukuran sangat kecil dan tidak menimbulkan gejala. Namun bagi sebagian lainnya, fibroid bisa tumbuh seukuran buah lemon atau lebih besar. Tergantung pada lokasinya, beberapa fibroid secara fisik dapat mengubah bentuk dan fungsi rahim sehingga menyebabkan masalah menstruasi.
Polip rahim dan serviks juga dapat menyebabkan bercak intermenstrual
Polip dimulai di lapisan dalam rahim atau lapisan dalam leher rahim karena pertumbuhan berlebih sel-sel yang melapisi struktur tersebut. Meskipun biasanya tidak bersifat kanker, polip terkadang memiliki sel prakanker atau kanker di dalamnya. Jika polip teridentifikasi selama evaluasi perdarahan, pengangkatan biasanya disarankan. Polip biasanya menyerang mereka yang pascamenopause, namun bisa juga terjadi pada orang yang lebih muda.
Sindrom ovarium polikistik (PCOS) dapat memengaruhi produksi hormon
Sindrom ovarium polikistik adalah suatu kondisi hormonal yang mempengaruhi ovarium. Bagi banyak penderita PCOS, hormon yang mengatur dan menyebabkan ovulasi terganggu. Dan ketika ovulasi tidak terjadi, lapisan endometrium terus tumbuh dan bukannya terlepas selama menstruasi. Semakin lama lapisan tersebut tumbuh tanpa terlepas, kelainan di dalam lapisan tersebut dapat berkembang.
Hormon yang tidak teratur dapat menyebabkan ketidakteraturan menstruasi, seperti menstruasi yang tidak terduga dan sesekali bercak. PCOS juga dapat menyebabkan gejala fisik lainnya seperti pertumbuhan rambut, masalah kesuburan, jerawat dan banyak lagi.
Endometriosis terkadang dapat menyebabkan bercak di antara periode menstruasi
Endometriosis adalah suatu kondisi kesehatan reproduksi yang ditandai dengan pertumbuhan jaringan di luar rahim. Jaringan endometriosis mirip dengan jaringan yang melapisi rahim. Selama menstruasi, lapisan rahim, juga disebut lapisan endometrium, menebal untuk mempersiapkan kehamilan. Jika kehamilan tidak terjadi, jaringan tersebut akan rusak dan terlepas, sehingga menyebabkan pendarahan selama siklus menstruasi Anda.
Masalah dengan jaringan endometrium adalah di mana ia tumbuh. Karena berkembang di luar rahim, ia tidak dapat dikeluarkan sehingga tetap berada di dalam tubuh. Oleh karena itu, endometriosis bisa sangat menyakitkan dan mempengaruhi fungsi ovarium, saluran tuba, dan panggul. Meskipun nyeri haid adalah gejala paling umum dari endometriosis, terkadang pendarahan ringan atau bercak di antara menstruasi juga bisa menjadi tandanya.
Hipotiroidisme mungkin meningkatkan aliran dan durasi menstruasi Anda
Hipotiroidisme adalah suatu kondisi kronis di mana kelenjar tiroid Anda tidak menghasilkan cukup hormon tiroid yang mengatur metabolisme dan proses lain di dalam tubuh. Hipotiroidisme yang tidak diobati dapat menyebabkan gejala seperti kolesterol tinggi dan masalah jantung, serta mempengaruhi siklus menstruasi.
Produksi hormon yang tidak teratur dapat memengaruhi jalur hormonal lainnya, yang pada gilirannya memengaruhi siklus menstruasi Anda. Hal ini dapat menyebabkan menstruasi menjadi lebih deras, berhentinya menstruasi, atau bercak di antara siklus.
Kondisi darah dan siklus menstruasi Anda
Ada berbagai jenis kondisi yang mempengaruhi darah, berdampak pada fungsi sel darah merah dan trombosit. Beberapa orang mungkin memiliki masalah pembekuan darah, seperti hemofilia, atau komposisi darah abnormal, seperti anemia.
Setiap jenis penyakit darah mempunyai gejalanya masing-masing, namun bagi mereka yang mengalami menstruasi, kondisi ini sering kali menyebabkan perdarahan menstruasi yang banyak, menstruasi yang lebih lama, masalah pembekuan darah, dan lebih seringnya perdarahan intermenstrual.
Seringkali, kelainan darah merupakan kondisi kronis yang dapat ditangani dengan pengobatan dan pengobatan yang tepat.
Kanker jarang dikaitkan dengan perdarahan intermenstruasi
Meskipun kanker merupakan penyebab utama pendarahan vagina yang tidak normal, penyakit ini masih jarang terjadi. Perdarahan intermenstrual terkadang bisa menjadi salah satu dari beberapa gejala yang berhubungan dengan kanker serviks, kanker endometrium, atau kanker ovarium, namun biasanya disebabkan oleh alasan lain.
Inilah sebabnya mengapa perawatan ginekologi secara teratur penting. Kunjungan rutin ke penyedia layanan kesehatan Anda dapat membantu deteksi dini, mengetahui masalah sebelum menjadi masalah. Penyedia layanan kesehatan Anda akan memprioritaskan perawatan pencegahan dengan melakukan pemeriksaan dan pemeriksaan rutin untuk memastikan Anda berada dalam kesehatan reproduksi yang baik.
Kapan harus menemui dokter untuk mengetahui adanya flek di antara menstruasi
Bercak di antara periode menstruasi bisa menjadi hal yang umum dan merupakan respons terhadap stres, penuaan, atau faktor gaya hidup lainnya. Namun, jika Anda melihat peningkatan frekuensi atau tingkat keparahan bercak, terutama jika perdarahan intermenstruasi terasa nyeri atau berat, buatlah janji bertemu dengan dokter umum atau spesialis kesehatan wanita.
