Penjelasan Ilmiah Mengapa Tubuh Lebih Cepat Lemas Sebelum Menstruasi
Banyak perempuan merasa tubuh mendadak lemas, lebih cepat capek, atau ingin tidur terus menjelang menstruasi. Rasanya seperti tenaga hilang tanpa alasan yang jelas, padahal aktivitasmu sama saja seperti hari-hari biasanya. Kondisi ini sebenarnya sangat umum, tapi banyak yang menganggapnya sebagai “bawaan malas” atau sekadar kurang tidur. Padahal, di balik rasa lelah itu, ada penjelasan biologis yang cukup kompleks.
Tubuhmu bekerja keras menjelang menstruasi, meski kamu tidak selalu menyadarinya. Perubahan hormon, fluktuasi energi, hingga pola tidur yang terganggu ikut berkontribusi. Jadi, rasa lelah itu bukan kelemahan, tapi sinyal bahwa tubuhmu sedang beradaptasi. Supaya kamu lebih memahami apa yang terjadi dalam dirimu, berikut penjelasan ilmiah yang bisa membantu.
1. Penurunan Hormon Progesteron yang Memengaruhi Energi

Menjelang menstruasi, kadar progesteron dalam tubuh mengalami penurunan tajam. Menurut jurnal Psychoneuroendocrinology (2019), perubahan drastis progesteron ini dapat mengganggu regulasi energi dan membuat tubuh terasa cepat lelah. Kamu mungkin merasa kurang bersemangat atau lebih mudah mengantuk karena hormon ini juga berperan dalam kestabilan mood dan metabolisme.
2. Peningkatan Prostaglandin yang Memicu Rasa Tidak Nyaman

Tubuh memproduksi prostaglandin lebih banyak sebelum menstruasi untuk membantu melepaskan lapisan rahim. Namun, penelitian dalam Journal of Women’s Health (2020) menunjukkan bahwa kadar prostaglandin yang tinggi dapat menimbulkan gejala fisik seperti nyeri, pegal, hingga rasa lemas. Proses ini membuat tubuhmu bekerja ekstra, sehingga wajar jika kamu merasa lebih cepat capek.
3. Kualitas Tidur Menurun karena Perubahan Suhu Tubuh

Progesteron yang menurun ikut mengganggu kestabilan suhu tubuh. Studi dari Sleep Medicine Reviews (2021) menemukan bahwa banyak perempuan mengalami gangguan tidur menjelang menstruasi, mulai dari sulit tidur nyenyak hingga sering terbangun. Ketika kualitas tidur menurun, tingkat kelelahan otomatis meningkat. Jadi, kalau kamu merasa seperti “ngantuk terus,” itu bukan perasaanmu saja.
4. Fluktuasi Gula Darah yang Membuat Energi Naik-Turun

Sebelum menstruasi, tubuhmu bisa menjadi lebih sensitif terhadap perubahan gula darah. Jurnal Clinical Endocrinology (2018) menunjukkan bahwa beberapa perempuan mengalami resistensi insulin ringan pada fase luteal, yang menyebabkan tubuh memproses energi lebih lambat. Inilah alasan kamu mudah lapar tapi tetap merasa kurang bertenaga meski sudah makan.
5. Respons Stres Meningkat karena Sensitivitas Kortisol

Saat hormon berubah, tubuhmu menjadi lebih sensitif terhadap stres. Penelitian dari Hormones and Behavior (2020) mencatat bahwa perempuan cenderung memiliki respons kortisol yang lebih kuat menjelang menstruasi. Artinya, hal-hal kecil pun bisa membuatmu merasa kewalahan dan akhirnya kelelahan secara mental maupun fisik.
Rasa lelah menjelang menstruasi bukan sekadar “drama PMS,” tapi bagian dari reaksi biologis tubuh yang kompleks. Kamu bukan malas, dan kamu bukan kurang kuat, kamu hanya sedang melalui fase natural yang membutuhkan lebih banyak perhatian pada istirahat, hidrasi, dan keseimbangan energi.
Jadi, mulai sekarang, ketika kamu merasa cepat capek sebelum menstruasi, ingatlah, tubuhmu sedang bekerja keras, dan kamu berhak memberi diri sendiri ruang untuk beristirahat.







