Penyakit Gondok: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi
Gondok adalah kondisi yang terjadi ketika kelenjar tiroid, yang berada di bagian depan leher, mengalami pembesaran. Kelenjar ini memainkan peran penting dalam produksi hormon yang mengatur metabolisme tubuh, pertumbuhan, serta berbagai fungsi vital lainnya. Pembesaran kelenjar tiroid bisa terlihat sebagai benjolan pada leher dengan ukuran yang bervariasi, mulai dari kecil hingga cukup besar. Dalam beberapa kasus, pembesaran ini bisa mengganggu proses menelan atau bernapas.
Gondok bisa disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya yang paling umum adalah kekurangan yodium dalam tubuh. Yodium merupakan nutrisi penting yang diperlukan kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon. Jika tubuh kekurangan yodium, kelenjar akan bekerja lebih keras, sehingga menyebabkan pembesaran. Selain itu, gondok juga bisa dipicu oleh gangguan autoimun seperti penyakit Graves atau Hashimoto, peradangan tiroid, atau adanya nodul dan tumor pada kelenjar tiroid.
Penyakit ini tidak hanya menyerang satu kelompok tertentu, tetapi bisa terjadi pada siapa saja. Namun, lebih sering ditemukan pada wanita, orang yang tinggal di daerah dengan asupan yodium rendah, serta mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan tiroid. Meskipun tidak semua gondok berbahaya, kondisi ini tetap perlu mendapat perhatian medis karena bisa disertai gangguan hormon tiroid seperti hipertiroidisme (kelebihan hormon) atau hipotiroidisme (kekurangan hormon).
Penyebab Utama Gondok
-
Kekurangan Yodium
Ini adalah penyebab utama gondok, terutama di daerah yang tanah dan airnya miskin yodium. Tanpa cukup yodium, kelenjar tiroid akan bekerja lebih keras, menyebabkan pembengkakan. -
Kelebihan Yodium
Tidak hanya kekurangan, kelebihan yodium dalam tubuh juga dapat memicu pembesaran kelenjar tiroid. -
Penyakit Autoimun
Penyakit Graves menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang tiroid, menghasilkan hormon berlebih dan menyebabkan gondok. Sementara itu, penyakit Hashimoto menyebabkan peradangan kronis pada tiroid yang akhirnya menyebabkan kekurangan hormon. -
Nodul Tiroid
Pertumbuhan jaringan abnormal pada kelenjar tiroid bisa berupa jinak atau ganas. Nodul ini bisa membuat kelenjar tampak membesar. -
Peradangan Tiroid (Tiroiditis)
Infeksi atau peradangan pada kelenjar tiroid dapat menyebabkan pembengkakan sementara hingga permanen. -
Faktor Genetik/Keturunan
Riwayat keluarga dengan gangguan tiroid meningkatkan risiko gondok. -
Faktor Lain
Kekurangan atau kelebihan hormon tiroid, efek obat-obatan tertentu seperti litium, serta perubahan hormon selama kehamilan dan pubertas bisa memengaruhi ukuran tiroid.
Gejala Awal yang Dirasakan
Pada tahap awal, gondok seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas, kecuali adanya benjolan atau pembesaran di leher. Namun, seiring perkembangan, beberapa gejala bisa muncul, antara lain:
-
Benjolan di Leher
Terlihat atau terasa saat menelan. Ukurannya bisa kecil hingga membesar secara perlahan. -
Rasa Tidak Nyaman di Leher
Leher terasa penuh, kencang, atau mengganjal. -
Gangguan Menelan atau Bernapas
Jika pembesaran cukup besar, bisa menekan kerongkongan atau saluran napas. -
Suara Serak atau Perubahan Suara
Akibat tekanan pada pita suara.
Selain gejala fisik, gondok juga bisa disertai perubahan hormon tiroid:
-
Jika disertai hipertiroidisme (kelebihan hormon):
Jantung berdebar cepat, berat badan turun meski nafsu makan meningkat, mudah gelisah, cemas, atau tremor, sering berkeringat dan intoleransi terhadap panas. -
Jika disertai hipotiroidisme (kekurangan hormon):
Mudah lelah dan lesu, berat badan naik tanpa sebab jelas, kulit kering, rambut rontok, serta sensitif terhadap udara dingin.