Menko Airlangga Gunakan Dua Instrumen Jaga Stabilitas Perekonomian

admin 13 Views
2 Min Read

InfoMalangRaya –
IMR, Jakarta: Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan strateginya untuk menjaga stabilitas perekonomian dan sistem keuangan di dalam negeri. Selain  memantau perkembangan global, ia juga akan memperkuat kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) dan skema Local Currency Transaction (LCT).“Pemerintah menjaga cash-ratio dan hedging (lindung nilai)-ratio, melalui kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE). Artinya kalau kebutuhan dolar-nya masih jauh yang tidak perlu sekarang mencari dolar AS,” kata Menko Airlangga dalam keterangan pers di kantornya, Senin (23/4/2024).Pemerintah menerapkan kebijakan penyimpanan Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) di dalam negeri. Namun kebijakan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2023 ini juga sedang menunggu revisi.Selain instrumen DHE, pemerintah juga mendorong penggunaan skema Local Currency Transaction (LCT). Yakin penggunaan mata uang lokal dalam transaksi antara negara, sehingga tidak terlalu bergantung pada mata uang dolar AS.“Kita terus mendorong LCT dengan satgas nasional LCT. Saat ini sudah dilakukan dengan Malaysia, Thailand, Jepang dan Tiongkok,” ucap Menko Airlangga.Nota Kesepahaman (Mou) kerja sama penggunaan LCT juga sedang dilakukan dengan Singapura dan Korea Selatan.  Setelah itu akan diperluas kerja samanya dengan India, Arab Saudi dan negara kawasan ASEAN lainnya.“Jadi itulah yang kami lakukan dalam memitigasi gejolak geopolitik.  Beberapa hari lalu, kondisi geopilitik relatif sudah melandai,” ucap Menko Airlangga.Meski demikian, dari Januari hingga April nilai tukar rupiah sudah terdepresiasi sebesar 5,16 persen terhadap dolar AS. Pelamahan rupiah disebabkan karena indeks dolar yang terus naik sebesar 4,47 persen dari 101 ke 106.“Tapi dibandingkan dengan mata uang negara lainnya, penurunan nilai tukar rupiah relatif lebih rendah. Misalnya dengan mata uang Won Korea Selatan yang terdepresiasi 6,62 persen, Baht Thailand melemah 7,78 persen dan Yen Jepang turun hingga 8,83 persen,” ujar Menko Airlangga menutup keterangannya.

Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Exit mobile version