InfoMalangRaya – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nur 1, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Selasa (25/2/2025). Pada serangkaian kunjungannya, Budi Arie turut meninjau penggunaan dispenser dan gelas pada distribusi susu dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). “Saya beserta rombongan hadir di uji coba minum susu pasteurisasi. Tadi modelnya sudah tidak pakai kemasan yang kemahalan, bikin bungkus. Jadi beli susunya, bukan beli bungkusnya,” ujarnya saat ditemui JatimTIMES disela agenda kunjungannya.
Baca Juga :
Jerome Polin Coba Taksi Tanpa Supir di Amerika, Ini Sejarah dan Teknologi Self Driving Car
Susu yang sempat ditampung menggunakan dispenser itulah, yang kemudian didistribusikan melalui gelas. Sehingga lebih efektif dan efisien karena bisa digunakan secara berulang. Tidak seperti jika didistribusikan menggunakan kemasan susu. “Inikan ada dispenser, uji coba dan bisa pakai dispenser. Susunya pasteurisasi, fresh, segar. Tadi saya sudah minum, segar,” ujarnya. Susu yang didistribusikan di Ponpes An-Nur 1 yang dikunjungi oleh Budi Arie tersebut, berasal dari Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung. “Di Pesantren An-Nur ini susunya dari peternakan lokal KAN Jabung yang nanti saya datangi, saya mau liat. Komponen susu yang bisa dihasilkan dari peternak lokal ini bisa membantu program MBG,” ujarnya. Penerapan MBG di Ponpes An-Nur 1 itulah, yang diakui Budi Arie, bakal dijadikan role model bagi realisasi MBG di daerah lainnya. “Betul, kami mau coba bagaimana susu segar dari peternak lokal, peternakan rakyat. Susunya ini dalam bentuk pasteurisasi yang bisa pakai dispenser,” ujarnya. Namun, disampaikan Budi Arie, tidak semua wilayah di Indonesia bakal menerapkan distribusi susu pada program MBG sesuai dengan yang dilakukan di Ponpes An-Nur 1. Sebab, tidak semua wilayah memiliki potensi peternakan susu. “Paling tidak ada di daerah-daerah sentra susu lokal yang dekat, ada peternakan susunya seperti di Boyolali, Jawa Tengah. Itu bisa dilakukan dengan menggunakan model dispenser seperti ini,” tuturnya.
Baca Juga :
Cara Menyucikan Mulut Usai Tak Sengaja Makan Babi
Pada serangkaian kunjungannya, Budi Arie optimis penggunaan dispenser dan gelas pada distribusi susu bisa direalisasikan pada daerah lainnya. Terutama yang memiliki potensi penghasil susu lokal tersebut. “Harusnya bisa, karena problematika susu inikan selain distribusi juga masa waktu produknya yang tidak lama,” ujarnya. Selain mengunjungi uji coba distribusi susu, Budi Arie beserta rombongan juga meninjau ke Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Ponpes An-Nur 1. Di mana, pada dapur tersebut memproduksi sekitar 3 ribu paket porsi perhari. “(Dapur SPPG Ponpes An-Nur 1) bersih, higienis, mereka bersemangat. (Menu gizi) juga cukup, menurut Badan Gizi menunya oke,” pungkasnya.