InfoMalangRaya.com – Menteri Luar Negeri Kolombia, Alvaro Leyva, mengusir Duta Besar Israeli Gali Dagan dan memintanya meminta maaf. Langkah tegas Kolumbia menyusul penghentian ekspor bahan keamanan ke negara itu oleh Israel lantaran dukungan negara Amerika Selatan itu kepada Palestina.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Dengan menggunakan akun X-nya, Leyva menuntut penghormatan kepada presiden dan menuduh Dagan bersikap “tidak sopan.”
“Sejarah diplomasi universal akan mencatat sebagai tonggak sejarah kekasaran yang tidak masuk akal dari duta besar Israel di Kolombia terhadap Presiden Gustavo,” tulis Leyva di X, lansir Anadolu Agency, Senin (16/10/2023)..
“Memalukan. Setidaknya dia harus meminta maaf dan pergi. Intelijen dihadapkan dengan intelijen. Ada negara yang dipertaruhkan.”
Pernyataan dari Leyva ini meningkatkan ketegangan diplomatik yang sudah meningkat antara Kolombia dan “Israel”.
Kementerian Luar Negeri Israel sebelumnya telah memanggil duta besar Kolombia dan menegurnya atas komentar “permusuhan dan anti-Semit” dari Presiden Petro, yang menolak untuk mengutuk serangan baru-baru ini oleh Hamas terhadap Israel, meskipun ada tekanan dari pemerintah “Israel” dan Amerika Serikat untuk melakukannya.
Dagan telah menanggapi postingan Petro sejak konflik Israel-Palestina.
Petro menyatakan penolakannya untuk “mendukung genosida” dan menjanjikan bantuan kemanusiaan ke Gaza, di mana ribuan orang telah kehilangan nyawa mereka dalam serangan udara pembalasan oleh Zionis.
“Israel” mengkonfirmasi keputusan untuk menghentikan pengiriman amunisi senjata ke Kolombia meskipun sebagian besar senjata yang digunakan oleh Angkatan Bersenjata Kolombia termasuk senapan, pesawat Kfir, baterai anti-pesawat terbang, tank dan radar, pesawat tak berawak, rudal jenis Spike yang digunakan pada helikopter harpy, kendaraan lapis baja, amunisi, mortir, dan sistem maritim, berasal dari “Israel”.
“Jika kami harus menangguhkan hubungan luar negeri dengan Israel, kami akan menangguhkannya,” kata Petro. “Presiden Kolombia tidak akan terhina.”