Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih Terus Dikembangkan
Pemerintah terus berupaya mengembangkan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) meskipun belum sepenuhnya matang. Menteri Koperasi Ferry Juliantono menyampaikan bahwa saat ini terdapat sekitar 2.400 KDMP yang sedang membangun sistem gerai dan pergudangan.
Hal ini diungkapkan oleh Ferry setelah menghadiri Rapat Koordinasi Terbatas (rakortas) di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, pada Senin (27/10/2025). Rakortas tersebut membahas tentang inventarisasi lahan yang akan digunakan untuk pembangunan KDMP.
“Rakortas ini membahas proses percepatan inventarisasi tanah-tanah yang akan segera dibangun, seperti gudang-gudang, gerai-gerai, dan sarana pendukung lainnya,” ujarnya.
Ferry menekankan bahwa pihaknya juga terus mendorong koperasi desa yang telah berjalan agar dapat membuat proposal yang lebih produktif ke depan. “Kami membuat skema-skema yang akan memudahkan bagi koperasi-koperasi desa yang sudah melakukan aktivitasnya. Kami akan dorong dan kembangkan untuk bisa memiliki proposal yang lebih komplit,” katanya.
Menurut catatan Ferry, saat ini terdapat lebih dari 2.400 KDMP yang sedang dibangun untuk melengkapi operasional, mulai dari gerai, apotek, klinik, dan sebagainya. “Yang sekarang sedang dibangun sudah terkonfirmasi 2.400-an, tapi dari data tanah yang sudah ada sebanyak 5.000. Namun kita harus verifikasi faktual, lokasinya harus memenuhi syarat, minimum kecukupan tanahnya, serta strategis,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ferry menjelaskan bahwa pemerintah terus melakukan inventarisasi lahan untuk pembangunan fisik KDMP. Salah satu sumber lahan adalah aset daerah. “Kita terus menginventarisir tanah dan melakukan verifikasi terhadap lokasi titik-titik tanahnya. Tapi kita juga tetap membuka kemungkinan, misalnya ada aset provinsi, kabupaten, atau kota yang memiliki sisa lahan kosong, maka bisa juga dibangun,” imbuhnya.
Proses Pembangunan KDMP yang Berkelanjutan
Proses pembangunan KDMP tidak hanya fokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada pengembangan kapasitas koperasi desa. Pemerintah berkomitmen untuk memberikan dukungan yang maksimal agar koperasi-koperasi ini dapat beroperasi secara efektif dan berkelanjutan.
Beberapa langkah yang dilakukan antara lain:
* Peningkatan kapasitas manajerial dan teknis bagi pengelola koperasi.
* Penyediaan bantuan modal usaha untuk memperkuat struktur keuangan koperasi.
* Pengembangan jaringan pemasaran dan distribusi produk-produk yang dihasilkan oleh koperasi.
Selain itu, pemerintah juga berupaya memastikan bahwa setiap KDMP memiliki lokasi yang strategis dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan daya saing koperasi dalam pasar lokal maupun nasional.
Tantangan dan Langkah Perbaikan
Meski banyak progres yang dicapai, masih terdapat beberapa tantangan dalam pengembangan KDMP. Salah satunya adalah kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya koperasi desa. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
Tantangan lainnya adalah masalah regulasi dan perizinan. Oleh karena itu, pemerintah akan mempercepat proses pengajuan izin dan mempermudah mekanisme administratif agar koperasi dapat beroperasi lebih cepat.
Dalam waktu dekat, pemerintah juga akan menggelar pelatihan-pelatihan khusus bagi pengurus koperasi desa. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang manajemen bisnis, pemasaran, dan keuangan.
Kesimpulan
Pengembangan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih menjadi salah satu prioritas pemerintah dalam upaya memperkuat ekonomi kerakyatan. Dengan jumlah koperasi yang semakin bertambah, diperlukan dukungan yang lebih besar agar koperasi-koperasi ini dapat berkembang secara mandiri dan berkelanjutan.
Pemerintah berkomitmen untuk terus melakukan inventarisasi lahan, memberikan bantuan modal, dan meningkatkan kapasitas pengelola koperasi. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan KDMP dapat menjadi motor penggerak perekonomian di tingkat desa dan kelurahan.







