Program Kopling: Hiburan dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal
Menteri UMKM Maman Abdurrahman meluncurkan inisiatif baru yang diberi nama “Kopling” atau Koplo Keliling. Program ini dirancang sebagai acara konser musik koplo yang akan digelar di berbagai daerah di Indonesia. Selain menjadi hiburan, acara ini juga bertujuan untuk memperkuat ekonomi lokal dengan melibatkan ratusan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Konser pertama dari program ini akan diselenggarakan di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta, pada 8-9 November 2025. Rencananya, lokasi kedua akan diadakan di Cibinong, Kabupaten Bogor. Meskipun tanggal pasti untuk konser kedua belum ditentukan, Maman tetap optimis bahwa acara ini bisa berjalan rutin setiap tahun.
“Saya berharap semoga ini bisa terus berlanjut sampai menjadi program rutin. Walaupun dari perencanaan teman-teman di Gajah Mada Entertainment baru sampai tahun depan aja,” ujar Maman dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat (11/7).
Tagline dari program ini adalah “Goyang Ambyar, UMKM Bersinar”. Menurut Maman, tagline ini mencerminkan semangat untuk membangkitkan perekonomian melalui pendekatan hiburan yang ringan dan menyenangkan.
Dalam acara ini, Maman menjelaskan bahwa tidak hanya musisi ternama seperti Denny Caknan, NDX, dan Ndarboy yang akan tampil, tetapi juga akan hadir sekitar 300-500 tenant UMKM di setiap lokasi penyelenggaraan. Hal ini diharapkan mampu memberikan ruang bagi pelaku UMKM untuk memperkenalkan produk mereka kepada masyarakat luas.
Potensi partisipasi masyarakat dalam satu acara mencapai 25.000 orang. Dengan jumlah peserta yang besar, Maman mengatakan bahwa program ini memiliki dampak ekonomi yang signifikan. Namun, ia masih belum bisa memproyeksikan nominal perputaran uang yang akan terjadi.
“Kita baru bisa melakukan benchmarking berapa potensi, berapa angka perputaran uang yang akan berputar. Tentunya nanti setelah acara pertama,” ucapnya.
Pemilihan genre musik koplo bukan tanpa alasan. Hasil survei menunjukkan bahwa 62 persen generasi muda di Indonesia menyukai musik koplo. Secara keseluruhan, antara 34-71 persen Gen Z adalah penggemar genre ini.
“Ini berdasarkan data ya. Musik koplo sudah bergeser menjadi musik yang berelaborasi dengan kearifan lokal ataupun musik-musik dangdut di daerah Jawa,” jelas Maman.
Selain itu, Maman juga menyebutkan bahwa Kementerian UMKM saat ini sedang menjajaki skema pembiayaan baru bagi pelaku industri kreatif. Dalam kerja sama dengan Kementerian Hukum dan Kementerian Ekonomi Kreatif, pihaknya berupaya agar kekayaan intelektual (intellectual property/IP) seperti ide lagu, film, hingga karya seni dapat dijadikan jaminan untuk mengakses pembiayaan.
“Kita sekarang sudah mulai mengintensifkan koordinasi agar bisa memberikan ruang dan kesempatan sebesar-besarnya kepada penggiat industri kreatif,” ujar Maman.