Lewis Hamilton Bergabung dengan Ferrari, Tapi Masih Belum Menemukan Kemenangan
Lewis Hamilton, yang telah memenangkan enam gelar juara dunia dalam 12 tahun bersama Mercedes, akhirnya menggapai impian masa kecilnya dengan bergabung ke tim Ferrari untuk musim Formula 1 2025. Namun, meskipun memiliki ekspektasi tinggi dari para penggemar dan pihak tim, Hamilton belum berhasil meraih podium dalam balapan utama bersama rekan-rekannya di Scuderia Ferrari.
Saat ini, Hamilton berada di peringkat keenam dalam klasemen sementara. Pencapaian ini jauh dari harapan yang sebelumnya dibayangkan oleh banyak pihak. Di Grand Prix Hungaria terakhir, Hamilton menunjukkan ketidakpuasan yang cukup keras. Ia menyatakan, “Saya tidak berguna, Ferrari harus mengganti pembalap mereka.” Kalimat tersebut dilontarkan setelah ia tersingkir di posisi ke-12, sementara rekan setimnya, Charles Leclerc, berhasil meraih pole position.
Seorang mantan pembalap F1, yang pernah berlaga di bawah bendera Ferrari pada periode 1972 hingga 1973, memberikan analisis tentang situasi saat ini. Menurutnya, kedatangan Hamilton ke Maranello adalah murni sebuah operasi komersial. “Dari informasi yang saya dapat, sekitar 90 persen staf di Ferrari tidak setuju dengan keputusan ini,” ujarnya.
Ia melanjutkan, “Jika seorang pembalap tidak merasa menjadi bagian dari tim, maka motivasinya akan hilang. Apa gunanya jika Anda hanya bisa menang 0,3-0,4 detik, tapi tetap berada di urutan ketiga?”
Namun, meski ada kesulitan, situasi belum sepenuhnya berakhir. Hamilton masih menunggu kesempatan yang tepat untuk menunjukkan kemampuannya. “Saya rasa dia tidak akan mengambil risiko untuk posisi kedelapan. Jika ingin pergi, dia akan mencari tim lain, karena dia sudah menunjukkan kemampuannya. Sedangkan Charles Leclerc masih harus membuktikan bahwa ia bisa menjadi juara.”
Komentar dari Tokoh-Tokoh di Dunia F1
Beberapa tokoh penting di dunia F1 juga memberikan tanggapan terhadap perpindahan Hamilton ke Ferrari. Salah satunya adalah George Russell, yang menilai bahwa kepergian Hamilton justru baik bagi Mercedes. Ia percaya bahwa dengan kepergian Hamilton, Mercedes akan lebih fokus pada pengembangan mobil dan strategi balapan.
Di sisi lain, Frederic Vasseur, CEO Ferrari, mengakui bahwa pihaknya pernah meremehkan tantangan yang dihadapi Hamilton dalam beradaptasi dengan tim barunya. Ia menyadari bahwa proses penyesuaian bukanlah hal mudah, terutama bagi seorang pembalap sebesar Hamilton.
Kesimpulan
Meski masih dalam proses penyesuaian, Hamilton tetap memiliki peluang besar untuk menunjukkan performa terbaiknya di Ferrari. Dengan pengalaman dan keterampilan yang dimilikinya, ia bisa menjadi tulang punggung tim yang kuat. Namun, hal ini membutuhkan waktu dan dukungan penuh dari seluruh anggota tim agar ia bisa kembali menorehkan prestasi gemilang seperti dulu.