InfoMalangRaya.com– Mark Zuckerberg mengatakan Meta akan menghabiskan ratusan miliar dolar untuk pembangunan pusat-pusat data AI di Amerika Serikat.
Pusat data multi-gigawatt pertama, yang diberi nama Prometheus, dijadwalkan akan online pada 2026, kata Zuckerberg seperti dilansir BBC Senin (14/7/2025).
Meta, yang mendapatkan sebagian besar uangnya dari iklan online, meraup lebih dari $160 miliar pada tahun 2024.Lewat platform media sosial Threads, Zuckerberg mengatakan sedang membangun beberapa klaster multi-gigawatt, dan salah satunya yang diberi nama Hyperion bisa mencapai lima gigawatt dalam kurun beberapa tahun.
“Kami juga membangun klaster titan lebih banyak. Salah satunya akan mencakup area hampir seluas Manhattan [59,1 kilometer persegi],” imbuhnya.
Prometheus akan dibangun di New Albany, Ohio, sementara Hyperion akan dibangun di Louisiana dan diharapkan akan online pada 2030, kata Zuckerberg.
Karl Freund, analis utama di Cambrian AI Research, mengatakan kepada BBC, “Jelas, Zuckerberg bermaksud meniti jalan ke puncak semarak AI.”
Sedikitnya terdapat 10.000 pusat data di seluruh dunia yang menampung cloud – server jarak jauh yang menyimpan informasi digital – yang kebanyakan terletak di Amerika Serikat, kemudian Inggris dan Jerman.
Pusat data AI utamanya sangat banyak menggunakan air. Salah satu hasil studi menghitung pusat data AI bisa menguras 1,7 triliun galon air secara global pada 2027.
Untuk mengolah satu pertanyaan yang diajukan kepada mesin AI, contohnya yang ditanyakan kepada ChatGPT, dibutuhkan setidaknya satu botol air mineral ukuran kecil yang Anda beli di toko.
Air diperlukan untuk proses pendinginan server supaya mesinnya tidak terlalu panas. Ditambah energi listrik yang dibutuhkan, sebuah pusat data AI sangat boros sumber daya energi dan alam.*