Infomalangraya.com –
Meta mengubah kebijakan yang sudah lama berlaku terkait kata Arab “shaheed,” yang telah digambarkan sebagai kata yang paling banyak dimoderasi di aplikasi perusahaan tersebut. Perusahaan tersebut mengatakan kepada Dewan Pengawas bahwa penggunaan kata itu sendiri tidak akan lagi mengakibatkan penghapusan sebuah kiriman.
Dewan Pengawas meminta perusahaan untuk “melarang secara menyeluruh” kata tersebut, yang sering diterjemahkan sebagai “martir,” meskipun, seperti yang dicatat oleh dewan, kata tersebut dapat memiliki banyak arti. Namun, kebijakan Meta sebelumnya tidak memperhitungkan “kompleksitas bahasa” tersebut, yang mengakibatkan jumlah penghapusan yang tidak proporsional atas kata yang umum digunakan. Shaheed, kata dewan awal tahun ini, “menimbulkan lebih banyak penghapusan konten berdasarkan Standar Komunitas daripada kata atau frasa tunggal lainnya,” di seluruh aplikasi perusahaan.
Dalam pembaruan terbarunya, Meta mengatakan bahwa mereka telah menguji pendekatan baru untuk memoderasi kata tersebut setelah mendapat rekomendasi dari dewan. “Hasil awal dari penilaian kami menunjukkan bahwa melanjutkan penghapusan konten saat “Shaheed” dipasangkan dengan konten yang melanggar hukum – atau saat tiga sinyal kekerasan yang diuraikan oleh Dewan hadir – menangkap konten yang paling berpotensi berbahaya tanpa memengaruhi suara secara tidak proporsional,” tulis perusahaan tersebut.
Perubahan tersebut seharusnya berdampak signifikan pada pengguna Meta yang berbahasa Arab, yang menurut dewan, telah disensor secara tidak adil sebagai akibat dari kebijakan tersebut. “Dewan Pengawas menyambut baik pengumuman Meta hari ini bahwa mereka akan menerapkan rekomendasi Dewan dan memperkenalkan perubahan signifikan pada kebijakan tidak adil yang menyebabkan penyensoran jutaan orang di seluruh platformnya,” kata dewan tersebut dalam sebuah pernyataan. “Perubahan kebijakan tentang cara memoderasi kata Arab ‘syahid’ seharusnya berdampak cepat pada saat konten dihapus, dengan pendekatan yang lebih bernuansa yang mengakhiri larangan menyeluruh pada istilah yang diakui Meta sebagai salah satu yang paling ditegakkan secara berlebihan di platformnya.”