Methamphetamine yang Disita Aparat Asia Timur dan Tenggara Pada 2023 Mencatat Rekor

InfoMalangRaya.com– Perserikatan Bangsa-Bangsa, hari Selasa (28/5/2024), mengatakan jumlah amphetamine yang disita oleh aparat di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara pada 2023 mencatat rekor terbaru.
UN Office on Drugs and Crime (UNODC) mengatakan 190 ton amphetamine disita oleh piahk berwenang tahun lalu di Asia Timur dan Asia Tenggara.
Setelah menurun sedikit di tahun 2022, penyitaan methamphetamine kembali naik pada 2023 hingga mencatat rekor baru, kata UNDOC dalam laporan tahunannya tentang narkoba sintetis di kawasan itu.
Pengiriman methamphetamine dalam jumlah di atas satu ton disita ketika dikirim lewat darat atau lewat laut sepanjang tahun 2023 sampai awal 2024, kata lembaga di bawah PBB itu.
Thailand merupakan negara transit utama rute penyelundupan narkoba dari daerah “Golden Triangle” (Segitiga Emas), di mana wilayah utara Thailand bertemu dengan wilayah Laos dan Myanmar.
Perdagangan narkoba merebak di Asia Tenggara sejak puluhan tahun silam, dengan negara bagian Shan di Myanmar menjadi sumber utama produksi narkoba sintetis di kawasan itu.
Kebanyakan obat terlarang tersebut dibuat di laboratorium ilegal di daerah yang dikuasai kelompok bersenjata etnis minoritas dekat perbatasan Thailand.
UNODC juga mengatakan geng-geng narkoba mengubah resepnya untuk menaikkan hasil produksi.
“Kelompok-kelompok kriminal terorganisir menurunkan biaya produksi dan melipatgandakan hasil produksi mereka dengan bahan-bahan kimia yang tidak diregulasi ketat,” kata Masood Karimipour, perwakilan UNDOC untuk wilayah Asia Tengga dan Pasifik, dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Hurriyet Daily News.
Hasil produksi yang lebih besar memungkinkan pengiriman dalam jumlah banyak yang akhirnya menekan turun harganya, kata Karimipour.
Harga methamphetamine dan ketamine belakangan terus menurun, kata UNDOC.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *