InfoMalangRaya, Indonesia – Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, berbicara soal performa buruk Kai Havertz pasca mengalahkan Manchester United (3/9/23). Arteta memberi analogi unik dengan menyamakan performa buruk Havertz seperti pertemuan pertamanya dengan istrinya.
Arsenal berhasil mengalahkan Manchester United 3-1, namun Havertz tak luput dari kritikan. Eks pemain Chelsea itu menjadi sorotan setelah tak mampu tampil baik dari empat laga yang dimainkan sejauh ini.
Pada laga lawan United, dia menjadi penyebab utama Arsenal kebobolan setelah umpannya dipotong pemain United dan menciptakan serangan balik yang bisa dimanfaatkan Marcus Rashford.
Lalu juga ada momen dimana Havertz gagal menendang bola di kotak penalti. Arteta memberi saran dengan analogi unik untuk pemain timnas Jerman itu.
“Saya bilang padanya kemarin, awalnya segalanya sulit. Ketika saya bertemu istri saya, pada awalnya sulit untuk menaklukkannya dan saya harus mencoba dan terus mengirim pesan,” kata Arteta seperti dilansir InfoMalangRaya dari Mirror.
“Pada akhirnya, dia berkata ya, dia ingin menjadi bersama-sama dan itu indah. Jika jawabannya ya di hari pertama, itu tidak terlalu bagus. Saya pikir penonton sangat baik terhadapnya hari ini.
Ditanya bagaimana dia memenangkan hati istrinya, Arteta menjawab: “Bersikap gigih dan bertekad!”
Mikel Arteta Puji Declan Rice
Gol kemenangan dicetak oleh Declan Rice dan itu adalah gol pertamanya untuk The Gunners. Arteta memuji pemain timnas Inggris itu.
“Dia (Rice) luar biasa, tapi seluruh tim juga demikian. Rice memberi kami momentum pada saat tim membutuhkannya. Sungguh indah bagaimana keadaan berbalik dan kami memenangkan pertandingan,” ujar Arteta.
“Kami bekerja dan melakukan apa pun yang kami lakukan setiap hari untuk momen seperti ini. Ini adalah olahraga di level teratas, ini tentang margin yang kecil. Bisa saja berjalan baik. Tentu saja saya sangat senang.
“Mereka (Man United) adalah tim yang hebat, dilatih dengan sangat baik dan mereka menyulitkan Anda. Ketika kami kebobolan gol seperti yang kami lakukan, Anda selalu menghadapinya dan di Premier League itu berbahaya.”