Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot
    AA1QOr3O - Info Malang Raya

    Bulu Tangkis SEA Games 2025 – Ultimatum Jafar/Felisha Datang dari Federasi Thailand saat Ganda Campuran Terbaik Bisa Mati-matian

    3 Desember 2025
    AA1IZyYz - Info Malang Raya

    Vespa Super vs PX: Perbedaan yang Penting!

    3 Desember 2025
    Keadilan Perpajakan untuk Penyandang Disabilitas Perlindungan dan Tanggung Jawab 1 - Info Malang Raya

    Disabilitas: Tanggung Jawab Kita Bersama

    3 Desember 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Trending
    • Bulu Tangkis SEA Games 2025 – Ultimatum Jafar/Felisha Datang dari Federasi Thailand saat Ganda Campuran Terbaik Bisa Mati-matian
    • Vespa Super vs PX: Perbedaan yang Penting!
    • Disabilitas: Tanggung Jawab Kita Bersama
    • Dulu Drummer Terkenal, Kini Buka Warung Gratis, Sering Didoakan Masuk Surga
    • Tips Berwisata Aman dan Nyaman Saat Musim Hujan
    • Mikroplastik Bawa Bakteri Tahan Obat, Ini Caranya
    • Zumba, Olahraga Ideal untuk Penderita Diabetes
    • Dari Penjor hingga Pakaian Adat, 5 Gereja Tunjukkan Toleransi Bali dalam Natal 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
      • KOTA MALANG
      • KABUPATEN MALANG
      • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • OLAHRAGA
    • RAGAM
      • TEKNOLOGI
      • UNDANG-UNDANG
      • WISATA & KULINER
      • KOMUNITAS
      • IMR ENGLISH
    • OPINI
    • COVER HARIAN IMR
    • LOGIN
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
    • KOTA MALANG
    • KABUPATEN MALANG
    • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
    • OPINI
    • RAGAM
    • KOMUNITAS
    • WISATA & KULINER
    • KAJIAN ISLAM
    • TEKNOLOGI
    • UNDANG-UNDANG
    • LOWONGAN KERJA
    • TIPS
    • COVER HARIAN IMR
    • IMR TV
    • LOGIN
    Beranda - RAGAM - Mikroplastik Bawa Bakteri Tahan Obat, Ini Caranya
    RAGAM

    Mikroplastik Bawa Bakteri Tahan Obat, Ini Caranya

    By admin3 Desember 2025
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link
    AA1Rmp4g - Info Malang Raya

    Mikroplastik: Penyebar Penyakit dan Resistensi Obat yang Tidak Terlihat

    Mikroplastik, yang sering dianggap sebagai serpihan plastik kecil di air, ternyata menyimpan risiko yang jauh lebih besar dari yang diperkirakan. Para ilmuwan menemukan bahwa mikroplastik tidak hanya menjadi tempat tinggal bagi berbagai mikroba, tetapi juga menjadi media pengangkut bakteri patogen dan bakteri yang resisten terhadap antibiotik. Proses ini terjadi dalam waktu singkat, hingga biofilm—lapisan mikroba yang menempel pada permukaan—terbentuk di sekitar partikel mikroplastik.

    Proses ini disebut dengan istilah Plastisphere, yaitu lingkungan mikrobiologi khusus yang dibentuk oleh mikroplastik. Dalam beberapa jam, partikel-partikel ini dapat mengumpulkan bakteri dan membentuk lapisan biofilm yang kompleks. Biofilm ini bisa mengandung mikroba penyebab penyakit serta bakteri yang tahan terhadap antibiotik. Hal ini menimbulkan kekhawatiran baru tentang dampak lingkungan dan kesehatan masyarakat.

    Penelitian terbaru menunjukkan bahwa mikroplastik dapat mempercepat penyebaran gen resistensi obat karena memiliki permukaan stabil yang memungkinkan pertukaran gen secara intensif. Selain itu, mikroplastik juga mampu menyerap antibiotik, logam berat, dan polutan lainnya, yang kemudian berdampak pada aktivitas mikroba. Zat-zat ini dapat meningkatkan sifat kebal obat pada bakteri, sehingga membuat permasalahan semakin kompleks.

    Karena sulit terurai, mikroplastik dapat bergerak jauh dari sumbernya, memberikan waktu yang cukup lama bagi biofilm untuk berkembang. Para ilmuwan menggunakan pendekatan baru untuk mempelajari kolonisasi mikroba secara alami. Mereka menciptakan struktur terapung yang terdiri dari lima jenis material, seperti bio beads, nurdles, polistirena, kayu, dan kaca. Struktur-struktur ini ditempatkan di sepanjang gradien pencemaran, mulai dari limbah rumah sakit hingga perairan laut.

    AA1RmCSy - Info Malang Raya

    Pembersihan sampah di pesisir Marunda, Cilincing, Jakarta, 12 September 2025. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkirakan sekitar 20 juta ton sampah mencemari laut Indonesia setiap tahun, dengan 16 juta ton berasal dari daratan dan 4 juta ton dari aktivitas di laut. Sampah ini mengancam ekosistem laut dan sumber daya perikanan melalui eutrofikasi dan mikroplastik, sehingga KKP menargetkan laut bebas sampah pada tahun 2029. Tempo/Martin Yogi Pardamean

    Setelah dua bulan, para peneliti menganalisis DNA dari setiap biofilm yang terbentuk. Mereka juga memeriksa mikroba bebas di air serta kondisi lingkungan seperti pH dan temperatur. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui lokasi atau material yang paling efektif dalam menumbuhkan kelompok mikroba.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi memiliki pengaruh yang lebih besar dibanding jenis material. Lokasi limbah rumah sakit memiliki jumlah bakteri paling tinggi, namun keragamannya rendah. Di sisi lain, sampel di hilir dan laut memiliki komunitas mikroba yang lebih kaya, meskipun tidak sepadat di sumber limbah.

    Patogen, yaitu mikroba penyebab penyakit, muncul di semua material, tetapi polanya berubah sesuai jarak. Beberapa kelompok bakteri menurun di hilir, sedangkan yang lain justru meningkat dalam biofilm—bukan di air bebas. Kelompok mikroba yang meningkat antara lain Flavobacteriia, Fusobacteriia, Mollicutes, dan Sphingobacteriia. Jenis-jenis ini menyebabkan penyakit pada ikan dan memiliki ketahanan terhadap berbagai kelas antibiotik.

    Lonjakan Gen Resistensi pada Mikroba

    Mikroplastik membawa lebih dari 100 urutan gen resistensi obat, jauh lebih banyak dibanding kayu, kaca, atau mikroba bebas di air. Sampah berukuran mini itu mempercepat pertukaran gen horizontal, proses ketika mikroba saling berbagi gen di dalam lingkungan biofilm yang padat dan rapat. Permukaan plastik juga memerangkap antibiotik sehingga menciptakan ‘hotspot’ kecil yang mendukung bakteri kebal.

    Jumlah gen resistensi justru meningkat di hilir. Alih-alih berkurang, resistensi terhadap aminoglikosida, tetrasiklin, oksazolidinon, dan kelas obat lain lebih tinggi ketika mikroba mendekat laut. Para peneliti menduga bahwa limpasan pertanian, residu antibiotik, dan zat kimia berperan dalam pola ini.

    Jumlah Pembaca: 7

    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link

    Berita Terkait

    AA1IZyYz - Info Malang Raya

    Vespa Super vs PX: Perbedaan yang Penting!

    3 Desember 2025
    AA1RrOoO - Info Malang Raya

    Dulu Drummer Terkenal, Kini Buka Warung Gratis, Sering Didoakan Masuk Surga

    3 Desember 2025
    Tips Liburan Musim Hujan Sumber Pixabay 1 - Info Malang Raya

    Tips Berwisata Aman dan Nyaman Saat Musim Hujan

    3 Desember 2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    banner 300250
    banner 300250
    banner 250250
    Search
    BERITA POPULER
    FB IMG 1748085073108 - Info Malang Raya

    Ironi Psywar: Arema FC yang Dulu Dilecehkan, Kini Justru Menendang PSS Sleman

    24 Mei 202519
    IMG 20250207 WA0468 - Info Malang Raya

    Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin Resmi Ditetapkan Sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang 2024

    7 Februari 20258
    IMG 20250410 WA0159 - Info Malang Raya

    Momen HUT Ke-111, Wali Kota Wahyu Hidayat dan Wawali Ali Muthohirin Ziarah ke Makam Ki Ageng Gribig

    8 April 20255
    IMG 20250318 WA0497 - Info Malang Raya

    Wali Kota Malang Akan Fasilitasi Audiensi Terkait Isu Relokasi SMAN 8

    17 Maret 20252
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    • INDEX BERITA
    • PEDOMAN MEDIA SIBER
    • REDAKSI
    © 2016 Infomalangraya. Designed by Mohenk.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.