InfoMalangRaya.com– Sedikitnya 50 orang warga di sebuah desa di negara bagian Rakhine dibunuh oleh tentara Myanmar, kata penduduk setempat dan pasukan oposisi.
Sejumlah saksi mengatakan kepada BBC selama dua setengah hari warga desa mengalami teror oleh tentara, yang menutup mata, memukuli, menyiramkan bensin ke tubuh mereka dan memaksa sebagian orang meminum air kencing tentara.
Militer mendatangi desa tersebut guna mencari para pendukung Arakan Army (AA), yang sekarang menjadi salah satu milisi etnis paling efektif memerangi junta Myanmar.
Lima puluh satu orang berusia antara 15 dan 70 tahun “disiksa secara keji dan dibunuh”, kata National Unity Government (NUG), yang mewakili pemerintahan sipil yang digulingkan junta lam sebuah pernyataan.
AA memperkirakan jumlah orang yang dibunuh tentara Myanmar lebih dari 70 orang, lapor BBC Kamis (6/6/2024).
“Mereka (tentara) bertanya kepada kaum laki-laki apakah AA ada di desa ini,” kata seorang perempuan kepada BBC.
“Apa pun jawaban yang mereka berikan, apakah mereka mengatakan AA ada di sana atau tidak, atau mereka tidak tahu, tentara akan memukuli mereka.”
“Saya melihat dengan mata kepala saya sendiri suami saya dibawa ke sebuah kendaraan militer. Putra saya dipisahkan dari kami berdua, dan saya tidak di mana dia sekarang. Saya tidak tahu apakah suami dan pitra saya masih hidup atau sudah mati,” kata wanita itu.
NUG berhanji akan menuntut secara hukum mereka yang terlibat dalam kejahatan kemanusiaan di Byai Phyu itu.
AA menuding pasukan junta Myanmar melakukan pemerkosaan beramai-ramai terhadap sejumlah wanita di Byai Phyu.
Junta membantah semua tuduhan penyiksaan, menyatakan bahwa mereka hanya bertindak demi “perdamaian dan keamanan” di desa tersebut, setelah melihat ada bunker karung pasir di sana. Mereka menuduh Arakan Army melakukan serangan dengan drone dari daerah itu.*
Leave a Comment
Leave a Comment