InfoMalangRaya.com – Norwegia melayangkan peringatan keras kepada ‘Israel’ agar tidak meneruskan operasi militer di Rafah, Gaza selatan yang menjadi tempat aman terakhir jutaan warga sipil Palestina.
Menyebut Gaza sebagai “bencana buatan manusia”, Menteri Luar Negeri Norwegia pada hari Selasa (14/05) mendesak pihak berwenang ‘Israel’ untuk menghentikan serangan militernya di Rafah.
“Gaza adalah bencana buatan manusia. Kata-kata tidak dapat menggambarkan penderitaan 2,3 juta penduduk Gaza, yang telah mengalami keadaan yang sangat sulit selama tujuh bulan terakhir,” kata Espen Barth Eide.
“Saya mengulangi peringatan keras saya kepada pihak berwenang Israel untuk menahan diri agar tidak melanjutkan operasi militer semacam itu. Hal itu akan menjadi bencana besar bagi penduduk. Memberikan bantuan kemanusiaan yang menyelamatkan nyawa akan menjadi jauh lebih sulit dan lebih berbahaya,” tambahnya.
Menteri tersebut menekankan bahwa melindungi semua warga sipil, dan memastikan akses kemanusiaan segera “adalah masalah yang mendesak.”
Populasi Rafah saat ini diperkirakan sekitar 1,5 juta jiwa, dan tidak jelas di mana mereka akan mencari perlindungan dari serangan militer penjajah ‘Israel’.
“Lebih dari 1 juta orang yang mengungsi ke Rafah telah melarikan diri berkali-kali dari kelaparan, kematian, dan kengerian. Mereka sekarang diminta untuk pindah lagi, tetapi tidak ada tempat di Gaza yang aman,” Eide memperingatkan.
Meskipun ada peringatan dari sekutu-sekutu ‘Israel’, termasuk Amerika Serikat, Tel Aviv bersikeras bahwa serangan ke Rafah akan terus berlanjut.
Baca juga: (Video) Gerombolan Pemukim Yahudi ‘Israel’ Serang Truk Bantuan Menuju Gaza
Pekan lalu, diplomat tertinggi Norwegia itu mendesak komunitas internasional, serta entitas Zionis ‘Israel’ dan Palestina, untuk terlibat dalam dialog politik, termasuk melanjutkan upaya pembentukan negara Palestina.
Lebih dari 35.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah terbunuh dan hampir 79.000 lainnya terluka di tengah-tengah penghancuran massal dan kekurangan kebutuhan dalam perang Tel Aviv di Gaza.
Organisasi-organisasi internasional, termasuk sejumlah lembaga PBB, telah menuntut gencatan senjata di Gaza dan peningkatan akses bantuan kemanusiaan untuk mengatasi kekurangan medis, kelaparan, kehausan, dan kekurangan higiene yang menyebabkan penyakit di Gaza.
“Saya ingin menekankan kebutuhan mendesak untuk memastikan akses kemanusiaan yang aman, cepat, tanpa hambatan, dan berkelanjutan bagi orang-orang yang membutuhkan di seluruh wilayah Gaza. Semua penyeberangan yang tersedia ke Gaza harus tetap terbuka sehingga pasokan penting, termasuk bantuan dan bahan bakar, dapat masuk ke Gaza,” kata Menlu.
Dakwah Media BCA – Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Agresi militer ‘Israel’ telah mendorong 85% penduduk Gaza mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur daerah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
‘Israel’ dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Sebuah keputusan sementara memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil langkah-langkah untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.*
Baca juga: ‘Israel’ Tembaki Konvoi Kendaraan PBB, Seorang Pekerja Kemanusiaan Tewas