Marc Marquez Kembali Terima Kekalahan di Sirkuit Catalunya
Balapan MotoGP Catalunya yang digelar di Sirkuit Catalunya, Barcelona, Spanyol, pada Minggu (7/9/2025) menjadi momen yang penuh perjuangan bagi pembalap Ducati Lenovo, Marc Marquez. Meskipun dikenal sebagai salah satu pembalap terhebat dalam sejarah motorsport, kali ini ia harus menerima posisi kedua setelah menghadapi lawan yang lebih kuat.
Alex Marquez, rekan satu timnya di BK8 Gresini Racing, berhasil keluar sebagai pemenang dengan performa yang luar biasa. Dari lap keempat hingga akhir balapan, Alex mampu mempertahankan ritme tinggi dan menjaga jarak dari Marc. Hal ini membuat Marc kesulitan untuk kembali mengambil alih posisi terdepan.
Pada beberapa lap terakhir, biasanya menjadi waktu yang sangat penting bagi Marc untuk menyerang karena kondisi ban yang mulai aus. Namun, kali ini tidak ada drama ekstra yang terjadi. Marc tampaknya sudah menerima bahwa lawannya kali ini lebih cepat dan mampu mengatasi tekanan.
“Saya sudah memberi tahu kalian sejak jeda musim panas bahwa suatu hari akan ada seseorang yang lebih cepat dan saya harus menerimanya,” ujarnya. Ia juga menyebut bahwa manajer tim Ducati Lenovo, Davide Tardozzi, memberinya sinyal bahwa hari ini mungkin adalah saatnya.
Meski demikian, Marc tetap berusaha keras sebelum akhirnya menyerahkan posisi. Pada awal balapan, ia berhasil merebut posisi pertama dari Alex setelah start. Namun, kegagalan untuk membuka jarak membuatnya memilih strategi yang lebih bijaksana, yaitu memberi ruang kepada Alex agar bisa meningkatkan kecepatannya.
Dengan Alex di depan, Marc berharap bisa mendapatkan dorongan dari teknis tim untuk mengejar dan menjauh dari rival lainnya. Di akhir balapan, ia melihat apakah ada peluang baginya. Jawabannya, seperti yang ia katakan, “tidak ada.”
Marc mengungkapkan bahwa balapan kali ini mirip dengan tahun lalu di sirkuit yang sama ketika ia mengikuti Pecco Bagnaia. Meski selalu berada di belakang, ia tetap mencoba untuk tetap dekat dengan pembalap tercepat.
Sirkuit Catalunya, yang sebenarnya merupakan kandang bagi Marc karena berasal dari wilayah Catalunya, ternyata tidak cocok baginya. Sebaliknya, Alex justru merasa nyaman di sana. Bahkan, Alex pernah menyatakan bahwa ia bisa mengalahkan Marc di sirkuit ini.
Dominasi Alex terlihat jelas dalam balapan Sprint yang digelar sehari sebelumnya. Sayangnya, ia terjatuh saat unggul jauh dengan sisa empat lap. Meski kesalahan itu masih terasa menyakitkan, Alex mengatakan bahwa cara terbaik adalah melupakannya.
“Kesalahan kemarin membantu saya menang hari ini karena saya mengerem terlambat di tikungan itu,” ujarnya setelah meraih kemenangan kedua di kelas para raja.
Kemenangan ini memperpanjang perlawanan Alex dalam persaingan gelar juara dunia. Meskipun masih tertinggal 182 poin dari Marc, ia berhasil menjauhkan diri dari Francesco Bagnaia di peringkat ketiga klasemen, dengan selisih poin menjadi 68 poin.
Di tengah kompetisi yang semakin ketat, Marc dan Alex terus menunjukkan bahwa balapan MotoGP tidak hanya tentang kecepatan, tetapi juga strategi, mental, dan kemampuan adaptasi terhadap sirkuit.