Surabaya (IMR) – Setelah mural bertema One Piece dilarang oleh pihak berwenang, sekelompok pemuda dari Karang Taruna Pambudi Luhur, Dusun Karangsono, Desa Plosorejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, tak kehabisan akal. Alih-alih berhenti berkarya, mereka memilih menyalurkan kreativitas lewat cara baru yang tak kalah menarik: menggambar mural bergambar seekor tikus berdasi.
Aksi ini menjadi viral di media sosial, terutama di platform TikTok lewat akun @pambudi_luhur, yang telah ditonton lebih dari 1,6 juta kali. Dalam video tersebut, terlihat beberapa pemuda tengah menggambar mural yang menggambarkan sosok tikus berdiri tegak, mengenakan jas hitam rapi dan dasi merah. Di salah satu tangannya, tampak sebuah tas yang diberi tanda tanya besar—menambah unsur satir dalam karya tersebut.
Dalam caption video tersebut, tertulis jelas: “Seni tidak ada larangan✋️.” Pesan ini dianggap sebagai bentuk protes halus terhadap pembatasan ekspresi seni, yang belakangan sering terjadi di ruang publik.
Mural bergambar tikus berdasi sendiri bukan tanpa makna. Secara simbolis, tikus dalam pakaian formal kerap dimaknai sebagai koruptor—sosok yang tampak terhormat namun gemar menggerogoti uang rakyat. Pemilihan simbol ini pun dinilai warganet sebagai bentuk sindiran yang cerdas dan penuh pesan moral.
Respons netizen pun beragam, mayoritas memberikan dukungan dan mengapresiasi keberanian para pemuda Karang Taruna tersebut. Salah satu komentar menyebutkan, “Kalau ada yang merasa tersindir berarti emang sesuai sama yang digambar 🤭. Lagian ini negara demokrasi.” Ada pula yang menyoroti ketimpangan dalam penegakan aturan, seperti yang ditulis oleh akun lain, “Jalan digambar langsung diperingati. Jalan rusak? Pura-pura nggak lihat 🤭.”
Tak sedikit pula netizen yang memberi masukan agar mural tersebut dilengkapi dengan gambar uang atau simbol lainnya yang memperkuat pesan antikorupsi.
Tak hanya gambar tikus berdasi yang mereka gambar di jalanan kampung, melainkan ada gambar lain bertema kemerdekaan yang mereka buat, seperti gambar seekor ayam hingga burung garuda yang diberi sentuhan khas Hari Kemerdekaan. (fyi)