Tiga Lomba Kreatif yang Diadakan Museum Sri Baduga Bandung
Museum Sri Baduga Bandung kembali menggelar tiga lomba kreatif, yaitu desain logo, fotografi, dan animasi. Acara ini akan berlangsung dari November hingga Desember 2025. Lomba-lomba tersebut terbuka bagi pelajar, mahasiswa, serta masyarakat umum yang ingin menunjukkan bakatnya dalam bidang seni dan kreativitas.
Kepala Museum Sri Baduga, Ary Heriyanto, menjelaskan bahwa tujuan dari lomba ini adalah untuk mempromosikan wisata budaya dan mendekatkan museum kepada masyarakat melalui cara yang interaktif. Ia menyampaikan hal ini saat berbicara dengan media, Selasa 18 November 2025.
Lomba Fotografi: Menjelajahi Koleksi Museum
Lomba fotografi berlangsung dari 1 hingga 30 November 2025. Peserta diharapkan membuat foto yang berkaitan dengan koleksi museum. Foto bisa mencakup momen, sudut-sudut menarik, atau narasi visual seperti koleksi, arsitektur, atau aktivitas di lokasi museum. Hadiah totalnya mencapai Rp 9 juta, dengan juara pertama mendapatkan uang tunai sebesar Rp 5 juta, juara kedua Rp 3 juta, dan juara ketiga Rp 1,5 juta.
Ary menyebutkan bahwa peserta yang telah mendaftar bisa datang ke museum secara gratis untuk mencari objek foto. “Kameranya bisa apa saja, baik itu handphone maupun kamera digital,” katanya. Penilaian karya foto dilakukan oleh dewan juri berdasarkan kesesuaian tema, teknis fotografi seperti pencahayaan dan komposisi, serta kualitas teknis dan penulisan narasi foto. Hasil karya kemudian diunggah ke media sosial dan diberi tag ke pihak museum.
Lomba Desain Logo dan Motion Graphic
Selain lomba fotografi, Museum Sri Baduga juga membuka lomba desain logo yang dibuka mulai 10 November hingga 10 Desember 2025. Pemenang lomba ini akan diumumkan pada 15 Desember. Kompetisi ini terbuka bagi siapa pun, baik individu maupun tim, dengan mengirimkan satu karya.
Di periode yang sama, berlangsung pula lomba motion graphic yang khusus ditujukan untuk kalangan mahasiswa. Peserta dapat mengikuti secara individual atau dalam tim maksimal 3 orang.
Perubahan Fasilitas dan Tata Ulang Koleksi
Selain lomba-lomba tersebut, pihak museum juga merencanakan tata ulang koleksi secara bertahap. Proses ini melibatkan praktisi museum dan ahli sejarah dari Universitas Padjadjaran. Perubahan akan dimulai dari lantai tiga dengan menghadirkan video imersif yang menceritakan sejarah Jawa Barat. Fasilitas baru ini rencananya akan diresmikan pada akhir Desember 2025.
Ary berharap perubahan ini dapat membuat museum tidak lagi dipandang sebagai tempat yang membosankan atau menyeramkan. “Kami ingin pengunjung lebih nyaman dan tertarik untuk mengenal sejarah dan budaya Jawa Barat melalui museum ini,” ujarnya.
Pengunjung dan Antusiasme Masyarakat
Pengunjung Museum Sri Baduga belakangan ini meningkat. Pada Oktober 2025, jumlah pengunjung mencapai 6.000 orang. Sementara itu, acara pameran Pusaka Nusantara pada 29 Juli hingga 31 Oktober 2025 berhasil menarik sekitar 23.000 pengunjung.
Ary optimis bahwa perubahan suasana dan fasilitas baru di museum dapat menarik lebih banyak pengunjung. Dengan adanya lomba-lomba kreatif dan tata ulang koleksi, ia berharap masyarakat semakin antusias untuk mengakses dan memahami nilai-nilai sejarah dan budaya yang terdapat di Museum Sri Baduga Bandung.







