Sejarah dan Keunikan Sego Pecel Bu Wiryo di Sleman Yogyakarta
Di kota Yogyakarta, terdapat sebuah warung makan yang telah menjadi bagian dari kenangan banyak orang. Sego Pecel Bu Wiryo 1959 adalah salah satu tempat kuliner legendaris yang telah berdiri sejak tahun 1959. Warung ini tidak hanya dikenal oleh kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), tetapi juga oleh berbagai kalangan masyarakat yang mencari pengalaman rasa tradisional.
Lokasi dan Jam Operasional
Sego Pecel Bu Wiryo 1959 terletak di Jl. Agro No. 10, Kocoran, Caturtunggal, Yogyakarta. Warung ini buka setiap hari mulai pukul 06.30 hingga 20.00 WIB. Meskipun waktu operasionalnya cukup panjang, jumlah pengunjung tetap stabil setiap harinya. Warung ini selalu ramai karena reputasinya sebagai tempat makan yang menyajikan hidangan khas dengan cita rasa yang konsisten.
Menu Utama dan Keunikan
Menu utama dari Sego Pecel Bu Wiryo adalah nasi pecel dan sop. Nasi pecel biasanya disajikan dengan bahan-bahan segar seperti kacang panjang, kecambah, dan bayam. Sementara itu, sopnya terdiri dari kubis, kentang, wortel, dan soun. Rasa dari kedua hidangan ini tetap mempertahankan komposisi asli sejak awal berdiri.
Selain menu utama, SGPC juga menawarkan berbagai variasi makanan yang bisa disesuaikan dengan preferensi pelanggan. Penamaan menu ini bahkan lahir dari kreativitas para pengunjung. Contohnya, “SDSB” merujuk pada Sop Daging Sayur Bayem, sedangkan “Sop Tanpa Kawat” berarti sop tanpa tambahan soun. Ada juga “Sop Bubrah”, yaitu sop yang ditambah kacang pecel, dan “Pecel Kramas”, di mana pecel disiram kuah sop.
Penamaan Unik untuk Minuman
Tidak hanya makanan, penamaan minuman juga memiliki ciri khas. Contohnya, “Teh Mrengut” digunakan untuk menggambarkan teh kental, “Teh Kemul” untuk teh hangat, “Sengkuni” untuk teh jeruk, dan “Tirto Seto” untuk air putih. Penamaan ini tidak hanya mempermudah pesanan, tetapi juga menjadi identitas tersendiri bagi SGPC.
Harga yang Terjangkau
Harga menu di SGPC Bu Wiryo sangat terjangkau. Pelanggan dapat menikmati berbagai hidangan mulai dari Rp 4.000 hingga Rp 27.000. Meskipun harga tergolong murah, kualitas dan rasa tetap terjaga. Hal ini membuat SGPC tetap diminati meski banyak muncul warung makan modern dan cepat saji.
Keberlanjutan dan Kenangan
Meski usia warung ini sudah mencapai 64 tahun, SGPC Bu Wiryo masih bertahan dan menjadi favorit banyak orang. Warung ini tidak hanya sekadar tempat makan, tetapi juga menjadi bagian dari sejarah dan nostalgia bagi banyak orang di Yogyakarta. Bahkan, tokoh-tokoh penting dan alumni UGM sering menyempatkan diri mampir ke tempat ini.
SGPC Bu Wiryo 1959 membuktikan bahwa ketahanan dan konsistensi dalam menjaga cita rasa lokal dapat menjadi daya tarik yang tak tergantikan. Dengan suasana yang sederhana dan menu yang unik, warung ini tetap menjadi tujuan utama bagi pecinta kuliner tradisional di Yogyakarta.