Dua Pemain Arema FC Dianggap Masih Butuh di Tim Utama
Dua pemain Arema FC, yaitu Bayu Aji dan Achmad Figo Ramdhani, hampir saja dipinjamkan ke klub Liga 2 untuk musim 2025-2026. Namun, akhirnya mereka memutuskan untuk tetap berada di tim utama Singo Edan setelah rekomendasi dari pelatih. Keputusan ini diambil karena kedua pemain tersebut masih diperlukan dalam kompetisi Super League 2025-2026.
Peminjaman pemain bisa menjadi pengalaman yang bermanfaat, terutama bagi para pemain muda atau yang sedang mencari kesempatan lebih banyak. Namun, bagi pemain yang sudah berada di jalur Liga 1, dipinjamkan ke Liga 2 bisa menjadi tantangan tersendiri. Bayu Aji dan Figo adalah dua pemain yang sebelumnya sempat dikaitkan dengan klub Liga 2.
General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, mengungkapkan bahwa ada dua pemain yang diminta oleh klub lain untuk dipinjam. “Ada dua pemain kita yang diminati klub lain, mereka mau pinjam,” ujar Inal, panggilan akrab Yusrinal.
Bayu Aji, yang pada musim lalu jarang tampil di Liga 1, hanya bermain empat kali. Sementara itu, Achmad Figo Ramdhani dipinjamkan ke PSS Sleman sejak awal musim dan akhirnya terdegradasi ke kasta kedua. Menurut Yusrinal, Bayu Aji diminta oleh Persela Lamongan, sementara Figo ingin dipinjam lagi oleh PSS Sleman.
Namun, Arema FC memutuskan untuk tidak melepas kedua pemain tersebut. “Kami sudah putuskan gak akan meminjamkan Bayu dan Figo, sudah kita tolak semua, karena kita masih membutuhkan mereka,” jelas Yusrinal.
Fokus pada Super League 2025/2026
Selanjutnya, manajemen dan tim pelatih Arema FC akan fokus menghadapi Super League 2025/2026. Hasil buruk di turnamen pra musim Piala Presiden 2025 memberi catatan khusus, terutama terkait stamina pemain yang masih lemah dan perlu ditingkatkan.
Salah satu pemain yang mendapatkan perhatian khusus adalah Dalberto, striker asing Arema FC. Kondisinya belum optimal, terutama setelah cedera di laga terakhir BRI Liga 1 Musim 2024/25. “Fisioterapisnya yang ada di Brasil itu tidak memperbolehkan dia (Dalberto) untuk melakukan latihan dulu di Brasil, jadi fokus di penyembuhan,” jelas Yusrinal.
Kondisi fisik Dalberto juga memengaruhi performanya di Piala Presiden 2025. Selama turnamen pra-musim tersebut, ia tidak berhasil mencetak gol. Hal ini menjadi perhatian serius bagi tim pelatih, mengingat ia sering terlihat kelelahan saat Arema FC membangun serangan.
Evaluasi Pasca-Piala Presiden
Meskipun hampir 80 persen dihuni oleh pemain lama, performa Arema FC di Piala Presiden 2025 belum memuaskan. Baik dari segi permainan, fisik pemain, maupun chemistry antar pemain, masih perlu diperbaiki.
Yusrinal mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan evaluasi pasca-gagal di Piala Presiden 2025. “Persiapan tim itu sudah 90 persen, jadi ini setelah Piala Presiden kemarin kan kita ada waktu 2-3 hari untuk evaluasi,” katanya.
Arema FC akan menghadapi PSBS Biak pada 11 Agustus 2025 sebagai awal kompetisi Super League 2025/2026. Marcos Santos masih memiliki waktu untuk meramu strategi jitu dalam mematangkan tim.
Strategi Rekrutmen Pemain Asing
Musim ini, Arema FC telah dihuni delapan legiun asing, tujuh di antaranya berasal dari Brasil. Alasan utamanya adalah untuk membentuk chemistry yang lebih baik dalam tim. “Kami ingin bangkit dan memperbaiki peringkat di musim ini,” ujar Yusrinal.
Selain itu, Arema FC juga berencana mendatangkan satu lagi legiun asing sebelum bursa transfer ditutup. Regulasi yang memperbolehkan merekrut maksimal 11 pemain asing dari ILeague menjadi dasar rencana ini. Namun, manajemen tidak ingin gegabah. Mereka akan berdiskusi dengan jajaran tim pelatih sebelum menentukan keputusan akhir.