InfoMalangRaya.com– Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, hari Rabu (10/7/2024), menyeru supaya negara-negara Barat tidak menerapian standar ganda terkait konflik di Gaza, ketika dia menghadiri pertemuan para pemimpin negara anggota NATO yang memberikan dukungan kepada Ukraina.
Spanyol dibawah kepemimpinan PM Sanchez telah membuat Israel murka karena mengakui eksistensi negara Palestina dan mengkritik Israel dalam peperangannya melawan Hamas.
“Apabila kita mengatakan kepada rakyat kita bahwa kita mendukung Ukraina karena kita membela hukum internasional, hal yang sama harus kami berlakukan terhadap Gaza,” tegas Sanchez pada pertemuan tingkat tinggi ke-75 tahun NATO di Washington, Amerika Serikat.
Pemimpin partai sosialis tersebut mengatakan harus ada “posisi politik yang konsisten” di mana “kita tidak menggunakan standar ganda.”
Sanchez mengatakan dunia perlu memberikan tekanan untuk “menghentikan krisis kemanusiaan yang mengerikan ini” yang berdampak pada Palestina, dan menyerukan untuk diadakan konferensi perdamaian internasional guna mendorong pembentukan negara Palestina.
“Kita perlu menciptakan kondisi untuk terwujudnya gencatan senjata yang segera dan mendesak,” katanya. “Ada risiko nyata terjadinya eskalasi di Lebanon,” imbuhnya, seperti dilansir AFP.
Sanchez mengatakan dia juga mendukung “demokrasi, kebebasan dan hak untuk hidup sebuah negara seperti Ukraina.”
Para pemimpin NATO dalam KTT itu mengeluarkan sebuah deklarasi yang menyatakan bahwa Ukraina berada di jalur yang tidak dapat ditarik mundur untuk bergabung dengan aliansi pertahanan tersebut.
Ukraina merupakan negara bekas bagian dari Uni Soviet. Rusia menganggap sebagian wilayah Krimea merupakan bagian dari wilayahnya, dan Kremlin merasa terancam dengan sikap agresif NATO yang bermaksud memperluas pengaruhnya ke negara-negara di Eropa Timur yang dulu dekat dengan Rusia.*