Komentar Warganet Brasil dan Indonesia di Google Maps Memicu Perang Opini Digital
Kontroversi terjadi di Google Maps akibat komentar warganet Brasil yang menilai buruk Gunung Rinjani, salah satu destinasi wisata utama di Indonesia. Insiden ini memicu reaksi dari netizen Indonesia yang kemudian memberikan rating rendah kepada Hutan Amazon di Brasil. Peristiwa ini menunjukkan bagaimana opini digital kini berlangsung di platform seperti Google Maps, bukan hanya di media sosial.
Kritik Berdatangan dari Warganet Brasil
Insiden dimulai setelah kematian Juliana Marins, seorang pendaki asal Brasil yang jatuh ke jurang sedalam 600 meter di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Proses evakuasi disebut-sebut lambat, sehingga memicu kritik keras dari warganet Brasil. Mereka melontarkan komentar pedas dalam kolom ulasan Google Maps, terutama dalam bahasa Portugis.
Salah satu komentar yang muncul adalah dari pengguna bernama Deusa da Agua, yang menyatakan bahwa pihak penyelamat tidak siap dan tidak memiliki peralatan yang memadai untuk menyelamatkan Juliana. Pengguna lain, Elaine Ferreira Silva, menulis bahwa ada pengabaian total terhadap kehidupan korban. Selain itu, warganet Brasil juga mempertanyakan keputusan otoritas Indonesia yang membuka kembali jalur pendakian setelah proses evakuasi selesai.
Balasan dari Netizen Indonesia
Tidak terima dengan kritik tersebut, netizen Indonesia pun merespons dengan memberikan rating bintang 1 kepada Hutan Amazon di Brasil. Banyak komentar sindiran dan candaan muncul, seperti:
- “Di Amazon banyak anakonda dan siluman ular. Jangan ke sini.”
- “Tidak layak disebut paru-paru dunia jika dibiarkan terbakar setiap tahun.”
- “Pemerintah tidak serius menjaga lingkungan. Pariwisata pun tidak ramah, akses buruk, dan ekosistem hancur!!!”
- “Overall bagus apalagi ada Anaconda, tapi tidak ada yang jualan kopi sama jajanan. Tolong pengelola, kasihan para wisatawan kelaparan.”
Beberapa pengguna bahkan secara langsung menyebut aksi ini sebagai pertempuran antara warganet Indonesia dan Brasil. Contohnya, pengguna FU menulis: “Hati-hati dimakan anakonda, sangat tidak dianjurkan datang ke sini. Why did you rate Mount Rinjani 1 star?”
Proses Evakuasi yang Menegangkan
Peristiwa ini juga mengungkap detik-detik menegangkan saat proses evakuasi Juliana Marins dilakukan. Salah satu pahlawan yang berhasil mengevakuasi korban, Agam Rinjani, mengungkapkan kondisi medan yang sangat berbahaya. Tim evakuasi terdiri dari tujuh orang yang dibagi menjadi dua kelompok. Tiga orang berada di atas, sementara empat orang termasuk dirinya berada di bawah tebing dengan kondisi serba terbatas.
Agam menyebut situasi semakin memburuk karena hujan dan ancaman longsoran batu. Risiko hipotermia juga menjadi ancaman serius bagi tim evakuasi yang harus tetap berjaga di ketinggian dan suhu dingin ekstrem.
Kritik terhadap Aksi Saling Serbu Rating
Meskipun aksi netizen Indonesia dianggap sebagai reaksi spontan atas sentimen negatif terhadap destinasi wisata dalam negeri, beberapa pihak menyayangkan tindakan saling serbu rating ini. Mereka khawatir hal ini bisa merusak citra destinasi wisata kedua negara.
Agam berharap ke depannya, fokus tidak hanya pada penanggulangan insiden, tetapi juga pada pencegahan jangka panjang. Ia berharap dapat meningkatkan keselamatan di gunung-gunung dan mengurangi jumlah kecelakaan.