Perkembangan Terbaru Kasus NewJeans dengan ADOR
Sebulan telah berlalu sejak pengadilan mengabulkan gugatan yang diajukan oleh ADOR, yang melarang para anggota NewJeans menjalani aktivitas independen di luar manajemen. Karena Minji, Hanni, Danielle, Haerin, dan Hyein tidak mengajukan banding atas keputusan tersebut, kasus ini kini memasuki tahap baru. Proses hukum yang sedang berlangsung menunjukkan bahwa kedua belah pihak masih mencari solusi terbaik untuk menyelesaikan perselisihan.
Dalam sidang ketiga gugatan perdata ADOR beberapa waktu lalu, tim kuasa hukum NewJeans menyampaikan bahwa para member sebenarnya bersedia kembali ke ADOR, asalkan suasana agensi dapat dikembalikan seperti semula. Mereka menekankan bahwa kondisi saat ini tidak lagi mencerminkan lingkungan yang mendukung dan merawat para anggota. Hal ini menjadi salah satu alasan utama mengapa mereka memilih untuk tidak kembali ke agensi tanpa adanya perubahan mendasar.
Akar Konflik yang Mengemuka
Menurut penjelasan dari tim kuasa hukum, akar dari seluruh konflik ini berasal dari audit yang dilakukan oleh HYBE pada April tahun lalu. Audit tersebut dilakukan karena HYBE menuduh Min Hee Jin, mantan CEO ADOR, mencoba mengambil alih kendali perusahaan dan memanipulasi manajemen. Namun, menurut kuasa hukum NewJeans, tuduhan ini tidak pernah dijadikan dasar resmi untuk memecat Min Hee Jin.
Baru-baru ini, pihak kepolisian juga menyatakan bahwa Min Hee Jin tidak bersalah atas tuduhan pelanggaran kepercayaan. Hal ini dianggap sebagai bukti bahwa ia menjalankan tugasnya sesuai wewenang sebagai CEO. Meski begitu, setelah Min Hee Jin disingkirkan, ADOR kini diisi oleh para eksekutif HYBE yang dinilai tidak lagi memiliki kedekatan emosional dengan para member.
Lingkungan yang Tidak Menyenangkan
Tim kuasa hukum juga menyampaikan bahwa para member NewJeans mengalami tekanan berat hingga membutuhkan perawatan akibat rasa cemas yang muncul hanya dengan berada di dekat gedung agensi. Mereka menyoroti bahwa hal ini sangat tidak sehat dan tidak layak bagi para anggota yang masih muda.
“Bagaimana bisa orang menyuruh anak-anak muda itu naik panggung hanya karena mereka terikat kontrak? Apakah para terdakwa tidak punya hak atas martabat pribadi?” tanya kuasa hukum. Pertanyaan ini menunjukkan kekhawatiran akan hak dan kesejahteraan para anggota yang seharusnya dilindungi.
Analogi dengan Korban Bullying
Dalam pernyataan tertulis yang dibacakan oleh pengacara, para member NewJeans membandingkan situasi mereka dengan korban bullying di sekolah. “Menyuruh kami kembali ke ADOR dan HYBE sama seperti menyuruh korban bullying untuk kembali ke sekolah yang sama dan bertahan,” ujar mereka. Perbandingan ini menunjukkan bahwa mereka merasa tidak aman dan tidak didukung dalam lingkungan yang ada saat ini.
Mereka juga menyampaikan perumpamaan yang menggambarkan rasa kehilangan, seperti ibu yang membesarkan mereka diusir, lalu ayah yang kasar menyuruh mereka pulang dengan janji akan menghadirkan ibu yang lebih baik. Perumpamaan ini mencerminkan rasa kehilangan dan ketidakpuasan terhadap situasi yang terjadi.
Kemungkinan Kembali ke ADOR
Meski begitu, pihak NewJeans tidak menutup kemungkinan untuk kembali ke ADOR. Tim kuasa hukum menyatakan bahwa jika ADOR bisa kembali menjadi seperti dulu, yang mereka percaya dan andalkan para member akan kembali, bahkan jika tidak diminta sekalipun. Ini menunjukkan bahwa mereka tetap membuka pintu untuk negosiasi, selama kondisi yang diinginkan tercapai.
Tahap Mediasi yang Berlangsung
Kasus ini kini memasuki tahap mediasi, dengan sidang tertutup yang dijadwalkan berlangsung pada 14 Agustus pukul 14.00 waktu setempat. Jika kedua belah pihak mencapai kesepakatan, hasilnya akan memiliki kekuatan hukum yang setara dengan putusan pengadilan. Namun, jika mediasi gagal, persidangan akan berlanjut dengan sidang putusan sementara yang dijadwalkan pada 30 Oktober. Proses ini menunjukkan bahwa kedua belah pihak masih berusaha menemukan solusi yang saling menguntungkan.