Perjuangan Pasangan yang Ingin Memiliki Anak Dapat Disampaikan Melalui Film
Puluhan pasangan di Medan yang selama ini menyimpan cerita perjuangan dalam memperoleh keturunan, akhirnya menemukan ruang untuk berbagi pengalaman mereka. Pemutaran film Lyora: Penantian Buah Hati di Deli Park XXI Medan pada Sabtu (26/7/2025) menjadi momen penting bagi mereka. Film ini mengajak penonton untuk menelusuri dinamika batin pasangan yang menghadapi gangguan kesuburan melalui kisah Meutya dan Fajrie.
Film ini tidak hanya sekadar tontonan. Ia menjadi cermin dari pengalaman emosional dan sosial para pejuang kehamilan, termasuk stigma yang sering kali mengarah kepada perempuan, tekanan dalam rumah tangga, serta kurangnya dukungan sosial. Produser film, Virgie Baker, menyatakan bahwa Lyora dirancang sebagai ruang aman dan penyemangat bagi pasangan yang sedang berjuang.
“Banyak yang salah menyalahkan perempuan. Lewat film ini, kami ingin mengangkat realita tersebut tanpa menyudutkan siapa pun,” ujarnya setelah pemutaran film.
Kehadiran aktris Chintya Lamusu, yang juga pernah mengalami perjuangan serupa, semakin memperkuat pesan film ini. Ia menyebut bahwa film ini seperti pelukan bagi mereka yang pernah atau sedang berjuang.
“Saya melihat diri saya di Meutya. Sama-sama merasa sendiri di tengah tekanan. Film ini membawa harapan,” katanya.
Selain menyentuh aspek emosional, sesi pemutaran film ini juga dilengkapi dengan talkshow edukatif bersama dr. Ivan Rizal Sini, SpOG. Ia menjelaskan bahwa satu dari enam pasangan di Indonesia mengalami infertilitas.
“Bukan hanya perempuan. Sekitar 45 persen penyebab berasal dari pria, 45 persen dari perempuan, dan sisanya multifaktor. Namun narasi publik masih banyak yang tidak adil,” jelasnya.
Menurut Ivan, fenomena ini tidak lagi bisa dilihat hanya dari sisi medis. Ada dimensi ekonomi dan sosial yang turut memengaruhi biaya program kehamilan yang tidak murah, waktu tunggu yang panjang, serta tekanan lingkungan sekitar.
“Perjuangan ini seharusnya dilihat sebagai urusan bersama, bukan beban personal,” tambahnya.
Lyora: Penantian Buah Hati menjadi salah satu film yang mengangkat isu ini dari sudut pandang pasangan, bukan hanya perempuan. Disutradarai oleh Pritagita Arianegara dan dibintangi oleh Marsha Timothy serta Darius Sinathrya, film ini akan tayang serentak di bioskop pada 7 Agustus 2025.
Roadshow screening film ini telah lebih dulu digelar di Makassar, Solo, dan Jakarta, dan akan berlanjut ke beberapa kota lainnya.
Film ini juga membawa pesan bahwa membicarakan isu infertilitas bukanlah tabu, melainkan langkah awal untuk membangun dukungan sosial yang lebih setara dan empatik.
Sinopsis Film Lyora: Penantian Buah Hati
Film Lyora: Penantian Buah Hati mengisahkan Meutya (Marsha Timothy), seorang wanita karier yang berusaha memiliki keturunan di usianya yang tak lagi muda. Bersama suaminya, Fajrie (Darius Sinathrya), mereka menjalani berbagai program kehamilan, termasuk bayi tabung.
Dalam perjalanannya, Meutya dan Fajrie menghadapi lika-liku hidup penuh kegagalan dan rasa kehilangan yang mendalam, namun tidak pernah membiarkan perjuangan dan pengharapan mereka pupus. Mereka terus berjuang, saling mendukung, dan tetap percaya bahwa ada harapan di balik semua tantangan.







