Arema FC Siapkan Dua Venue untuk Kompetisi Super League 2025-2026
Arema FC, salah satu klub sepak bola ternama di Indonesia, telah menyiapkan rencana terkait venue pertandingan kandang untuk kompetisi Super League 2025-2026. Selain Stadion Kanjuruhan Malang yang akan menjadi homebase utama, klub asal Jawa Timur ini juga memiliki opsi venue lain yang tidak berada di wilayah Jawa Timur.
Sebelumnya, Arema sempat menggunakan Stadion Soepriadi Blitar sebagai tempat bertanding di musim lalu. Namun, untuk musim ini, manajemen klub memilih lokasi yang cukup jauh dari Jawa Timur. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan infrastruktur dan kualitas stadion yang lebih ideal.
Homebase yang akan didaftarkan oleh Arema FC untuk Super League 2025-2026 adalah Stadion Kanjuruhan Malang sebagai kandang utama. Selain itu, klub juga akan mempertimbangkan penggunaan Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar, Bali, sebagai alternatif.
Pada musim lalu, Arema hanya bisa bermain di Stadion Kanjuruhan sebanyak dua kali di akhir Liga 1 2024-2025. Namun, untuk musim ini, jika melihat jadwal yang telah dirilis oleh PT I-League, Arema akan menjalani 17 laga kandang di Stadion Kanjuruhan.
General Manager Arema, Yusrinal Fitriandi, mengonfirmasi hal tersebut. Ia menyatakan bahwa pihak klub telah mendaftarkan Stadion Kanjuruhan sebagai homebase resmi. “Kami sudah mendaftarkan Stadion Kanjuruhan sebagai homebase,” ujar Yusrinal.
Selain itu, jika diperlukan stadion pendamping, Arema kemungkinan besar akan menggunakan Stadion Kapten I Wayan Dipta di Bali. Yusrinal juga memastikan bahwa klub tidak akan lagi menggunakan Stadion Soepriadi di Kota Blitar.
Alasan utama pengambilan keputusan ini adalah karena Stadion Soepriadi digunakan sebagai homebase Arema selama putaran pertama Liga 1 2024-2025. Meskipun demikian, Arema pernah berkontribusi dalam perbaikan kondisi rumput stadion tersebut.
“Kami memilih Bali daripada Blitar karena kami mencoba melihat mana stadion yang ideal dari segi infrastruktur, rumput, dan lain-lain,” ujar Yusrinal.
Pemain Muda Arema Menghadapi Tantangan di Super League 2025-2026
Di samping persiapan venue, Arema FC juga memiliki PR (pekerjaan rumah) bagi para pemain muda jelang Super League 2025-2026. Klub ini memiliki setidaknya sembilan pemain berusia di bawah 23 tahun yang siap berjuang di kompetisi musim depan.
Daftar pemain muda tersebut antara lain Dimas Aryaguna (19 tahun), Arkhan Fikri (20 tahun), Brandon Scheunemann (20 tahun), Teuku Razzaa (21 tahun), Iksan Lestaluhu (21 tahun), Salim Tuharea (21 tahun), Aswin (22 tahun), Achmad Maulana (22 tahun), dan Hamzah Titofani (22 tahun). Sebagian dari mereka sudah menjadi tulang punggung di skuad utama Arema sejak dua musim terakhir, sementara yang lain masih berjuang untuk mendapatkan kesempatan tampil.
Yusrinal mengatakan bahwa tantangan terbesar bagi pemain muda adalah mental. Tim pelatih sedang melakukan evaluasi terhadap pemain-pemain yang belum mendapatkan kesempatan bermain. “PR pemain muda itu kan di mental. Ini lagi digodok tim pelatih, khususnya mereka yang masih belum mendapatkan kesempatan bermain,” ujarnya.
Ia juga mengakui bahwa pemain muda Arema akan menghadapi tantangan yang tidak mudah di Super League 2025-2026. Apalagi, regulasi 11 pemain asing yang ditetapkan oleh PT I-League sebagai operator turut memengaruhi persaingan.
Bukti nyata dapat dilihat dari Piala Presiden 2025 lalu, di mana beberapa pemain muda Arema seperti Tito, Aswin, Dimas, dan Razzaa belum mendapatkan menit bermain. “Itu tergantung tim pelatih. Mungkin mereka lagi melihat performa pemain asing dulu, dicoba, dan dilihat sejauh mana kemampuan fisik mereka, terutama yang baru,” tambah Yusrinal.
Ia yakin bahwa para pemain muda Arema akan diberi kesempatan untuk tampil di liga nanti. “Saya yakin di liga nanti para pemain muda kita akan diberi kesempatan,” pungkasnya.