InfoMalangRaya – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, pertumbuhan industri manufaktur di Jawa Timur diperkirakan tumbuh 34 persen pada 2024 mendatang. Sumberdaya manusia terlatih terus dipersiapkan untuk menyongsong pertumbuhan industri tersebut.
“Hitungannya adalah, diperkirakan pada 2024 (pertumbuhan) industri manufaktur di Jawa Timur sudah tembus 34 persen. Tentu, warga Jatim tidak ingin menjadi penonton, kita mempersiapkan kualifikasi SDM untuk seiring percepatan industri manufaktur ini,” kata Khofifah, di acara pembukaan Simposium UK-Indonesia Higher Education Collaboration in East Java, di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, Senin (23/10/2023) sore.
Khofifah juga menyatakan, keberadaan KEK Singhasari terkonfirmasi sangat menarik bagi UK, khususnya King’s College London. Sehingga, berminat membangun kemitraan bersama Indonesia, khususnya KEK Singhasari di Kabupaten Malang Jawa Timur.
Ia mengakui, pada Agustus 2023 lalu, bersama Konjen Kehormatan Inggris untuk Jawa Timur telah berkunjung ke King’s College London, dan mendapat detil rencana pengembangan yang akan dilakukan di KEK Singhasari.
Hasilnya, sudah ditindaklanjuti dengan pemandangan kerja sama (MoU) resmi, antara King’s College London dengan KEK Singhasari, yang dilakukan pada hari ini, Senin (23/10/2023).
“Khusus KEK, di Jatim ada KEK Singhasari dan KEK JIPE, kami melaporkan perkembangan ke Bapak Presiden tiap tiga bulan sekali. Artinya, khusus KEK ini, keberadaan dan perkembangannya pasti kami monitor dan dilaporkan ke Presiden,” ungkap Khofifah.
Dengan demikian, lanjutnya, adanya KEK Singhasari ini juga diharapkan punya kemanfaatan sangat tinggi, bagi lahirnya SDM-SDM dengan kualifikasi khusus.
“Jadi, adanya KEK dengan kemitraan yang sudah dikembangkan, tentunya bisa mendorong percepatan lahirnya SDM-SDM dengan kualifikasi tertentu. Tidak hanya memberseiringi pertumbuhan industri manufaktur, melainkan pula kebutuhan lain seperti digital (ekonomi) marketing dan lainnya, yang membantu menambah nilai unggul Indonesia di banding negara-negara lain di dunia,” tandas Khofifah.
Ia menambahkan, fokus awal pengembangan pendidikan di KEK Singhasari adalah digitalisasi. Namun demikian, menurutnya tidak menutup kemungkinan terus dikembangkan untuk disiplin keilmuan dan kompetensi yang lain.
“Tadi juga sudah ada yang artificial intelligence. Bisa juga, sekarang yang lagi dibutuhkan adalah kesehatan mental. Ada rumah sakitnya yang sudah dibangun dengan konsep mall,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Khofifah juga optimis, ke depan akan bisa terbangun ekosistem digital dunia berpusat di KEK Singhasari, diawali kerja sama dengan King’s College saat ini. (Choirul Amin)
The post Optimis Pertumbuhan Industri Manufaktur Tinggi, Kejar dengan Penyiapan SDM Terlatih appeared first on infomalangraya.com.