Kampus STIBA Malang Berjuang Bertahan di Tengah Tantangan
Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STIBA) Malang terus berupaya untuk menjaga operasional kampusnya meskipun menghadapi berbagai tantangan. Meski banyak orang masih mempercayai bahwa kampus ini telah tutup, fakta yang sebenarnya berbeda. Plang nama di depan kampus pun tidak lagi menunjukkan identitas resmi STIBA, sehingga memperkuat stigma yang ada.
Arie Wibowo, Ketua STIBA Malang, menyatakan bahwa banyak orang ragu saat ingin masuk ke kampus tersebut. Ia yakin bahwa STIBA bisa bertahan dan bahkan berkembang. Namun, ia juga menyadari bahwa minat terhadap pendidikan formal bahasa semakin menurun di era teknologi saat ini. Banyak orang merasa cukup belajar melalui aplikasi, bukan melalui pendidikan formal.
Selain itu, jurusan Sastra Inggris sering disalahpahami sebagai jurusan yang hanya melahirkan penyair. Padahal, di STIBA, mahasiswa diajarkan bagaimana berpikir kritis, analitis, dan logis—keterampilan yang sangat penting dalam dunia kerja. Arie menegaskan bahwa kemampuan-kemampuan ini sangat bermanfaat bagi para lulusannya.
Banyak alumni STIBA yang sukses di berbagai bidang. Beberapa dari mereka bekerja di sektor pariwisata, menjadi penerjemah, bahkan menjadi diplomat di kedutaan besar. Ini membuktikan bahwa STIBA memiliki kontribusi nyata dalam menghasilkan tenaga ahli di bidang bahasa asing.
Dalam semangat menjaga harapan, Arie berjuang dengan segala kemampuan yang dimiliki untuk menghidupi kembali STIBA. Saat ini, STIBA menjadi satu-satunya sekolah tinggi yang khusus mengajarkan bahasa asing di Kota Malang. Meskipun jumlah mahasiswa dan ruang kelas terlihat sepi, di balik itu terdapat semangat tak kenal lelah dari para pendidik yang tetap bertahan.
Arie berharap bahwa STIBA tidak benar-benar mati. Suaranya mengandung tekad yang kuat, lebih dari sekadar keinginan untuk bertahan. Ia ingin membuktikan bahwa dari keterpurukan, STIBA bisa bangkit kembali. Prosesnya mungkin lambat, tapi pasti.
Peran Penting STIBA dalam Pendidikan Bahasa Asing
STIBA Malang memiliki peran penting dalam memberikan pendidikan bahasa asing secara formal. Dalam dunia yang semakin global, kemampuan berbahasa asing menjadi salah satu kompetensi yang sangat dibutuhkan. STIBA tidak hanya mengajarkan bahasa, tetapi juga melatih kemampuan berpikir kritis dan analitis yang berguna dalam berbagai bidang pekerjaan.
Beberapa hal yang dapat diperbaiki atau dikembangkan oleh STIBA antara lain:
- Peningkatan promosi: Memperluas kesadaran masyarakat tentang manfaat pendidikan bahasa asing.
- Kolaborasi dengan industri: Membuka peluang kerja sama dengan perusahaan atau organisasi yang membutuhkan tenaga ahli bahasa.
- Pengembangan kurikulum: Menyesuaikan materi pembelajaran dengan kebutuhan pasar kerja.
- Pemanfaatan teknologi: Mengintegrasikan alat digital dalam proses belajar mengajar agar lebih efektif dan menarik.
Dengan langkah-langkah ini, STIBA dapat meningkatkan daya saing dan relevansi pendidikannya di tengah persaingan yang semakin ketat.
Harapan untuk Masa Depan STIBA
Meskipun kondisi saat ini masih sulit, Arie dan timnya tetap optimis. Mereka percaya bahwa STIBA memiliki potensi besar untuk bangkit kembali. Dengan dukungan dari alumni, masyarakat, dan pihak-pihak terkait, STIBA bisa menjadi contoh sukses dalam menjaga pendidikan bahasa asing di tengah perubahan zaman.
Tidak mudah, tetapi tidak mustahil. Semangat dan tekad yang dimiliki oleh para pendidik serta pengurus STIBA menjadi fondasi utama dalam usaha menghidupi kembali kampus ini. Dengan perlahan, STIBA akan kembali menunjukkan eksistensinya sebagai pusat pendidikan bahasa asing yang berkualitas.