Surabaya (IMR) – Organisasi Angkutan Darat (Organda) Surabaya mengkritik rencana masuknya investor asing dari Vietnam, yang mendatangkan ratusan transportasi taksi listrik untuk beroperasi di Kota Surabaya, Jumat (4/7/2025).
Ketua DPC Organda Surabaya, Sunhaji Ilahoh, mengatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah menyetujui masuknya taksi listrik dari perusahaan Vietnam ke Surabaya. Hal ini dikhawatirkan Sonhaji, akan berakibat mematikan bisnis transportasi lokal yang sudah ada sebelumnya.
“Dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya yang memberikan izin kepada PT. Xanhsm Green and Smart Mobility Indonesia selaku perusahaan taksi daring untuk dapat beroperasi di Kota Surabaya, adanya rekomendasi tersebut tentunya ini sangat mengejutkan bagi kami,” terang Sonhaji Ilahoh.
Menurut Sonhaji, ekosistem transportasi reguler (lyn dan bus) milik pengusaha lokal juga memerlukan perhatian pemkot, terutama karena keberadaan transportasi daring seperti Grab dan Gojek yang saat ini perlahan telah meminggirkan mereka.
“Tentunya ini sangat berpengaruh mas, kami pun tidak takut bersaing. Silakan kalau mau menjalankan usaha di Surabaya, asalkan mekanismenya itu sesuai aturan, ada sosialisasi juga kepada pemilik usaha transportasi lokal dan Organda, tidak diam-diam dan tiba-tiba ada, sehingga tidak ada konflik horizontal,” terangnya.
Sonhaji menyebutkan bahwa, 300 unit taksi listrik dari Vietnam itu sudah tiba di Surabaya dan terparkir tersembunyi di Jalan Wisata Menanggal.
“Parkirnya di Jalan Wisata Menanggal, infonya di situ akan dijadikan pool, di sebuah halaman ruko yang mangkrak,” ucapnya.
Sonhaji juga mempertanyakan dasar pemberian izin operasional bagi taksi asal Vietnam di Surabaya, seraya menyatakan bahwa pelaku usaha transportasi lokal pun memiliki daya inovasi yang kompetitif jika dibandingkan pihak asing.
“Semestinya pemerintah melibatkan asosiasi kami, pengusaha lokal. Dan mendengar pendapat kami bagaimana, apakah dari pengusaha lokal ada yang mampu untuk melaksanakan ini. Jangan tiba-tiba diambil dari luar,” ucapnya.
Sementara itu, terpisah Plt Kominfo Surabaya M. Fikser saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya belum mengetahui perihal pemberian izin pemkot terhadap beroperasinya taksi listrik asal Vietnam di Kota Surabaya tersebut.
“Selamat malam mas. Saya belum tahu informasinya saya cek dulu,” kata Fikser dikonfirmasi. [ram/ian]