IMR –
Share
Tweet
Share
Share
Email
Pagar besi dikenal kuat, kokoh, dan mampu memberi kesan elegan pada tampilan rumah. Tapi, ada satu kendal yang sering membuat pemilik rumah jengkel, yaitu karat. Penyebab pagar besi cepat berkarat sering kali muncul tanpa disadari, yang akhirnya pagar terlihat kusam dan rapuh.
Di sisi lain, pagar bukan hanya berfungsi sebagai pelindung, melainkan juga aksen estetika. Begitu cat mulai memudar, atau karat muncul, kesan elegan rumah bisa hilang dalam sekejap! Karena itu, banyak orang rela mengeluarkan biaya lebih demi memiliki pagar yang kokoh dan indah.
Karat yang dibiarkan bisa melemahkan struktur besi, membuat pagar mudah patah atau roboh saat terkena tekanan. Kondisi ini berpotensi membahayakan penghuni rumah dan orang sekitar, terutama jika pagar berada di area ramai.
Kualitas pagar besi sangat ditentukan oleh perawatan dan perlindungan yang tepat. Dengan perawatan rutin, pagar tidak hanya tahan lama, tapi juga selalu tampil rapi, elegan, dan memberi kesan rumah yang terawat.
Penyebab Pagar Besi Cepat Berkarat dan Cara Mengatasinya
7 Penyebab Pagar Besi Cepat Berkarat
Sebelum karat merusak tampilan dan kekuatan pagar, yuk kenali beberapa penyebab utama pagar besi cepat berkarat, supaya Kamu bisa mencegahnya lebih awal dan menjaga pagar tetap kuat dan awet.
1. Paparan Air dan Kelembapan Tinggi
Hujan deras atau genangan air di halaman rumah menjadi musuh utama bagi pagar besi. Selain bisa membuat tembok lembap, besi yang sering terkena air akan cepat muncul lapisan karat, teksturnya mulai kasar, dan lama-lama akan rapuh.
Daerah dekat laut atau lingkungan lembap membuat proses karat lebih cepat. Uap air membawa garam dan partikel kecil yang merusak lapisan pelindung besi. Pagar yang kuat pun bisa terkikis tanpa disadari.
Genangan air di sekitar pagar, percikan dari selokan, atau uap air yang muncul dari tanah basah di pagi hari juga bisa memicu proses terjadinya karat pada pagar besi.
2. Paparan Polusi dan Udara
Partikel polusi di udara bisa menempel di permukaan besi, membentuk lapisan yang merusak lapisan pelindung pagar. Zat seperti sulfur, karbon, dan nitrogen dalam polusi industri membentuk senyawa korosif yang mempercepat karat.
Udara perkotaan dengan kendaraan padat biasanya mengandung gas asam seperti NO₂ dan SO₂. Gas ini bereaksi dengan uap air di atmosfer, membentuk hujan asam yang langsung menempel pada pagar.
Dampaknya, permukaan besi terkikis lebih cepat dibandingkan area yang udara bersih. Pagar yang terpapar polusi terus-menerus akan terlihat kusam, muncul bercak cokelat.
Jika dibiarkan, membuat struktur besi melemah, pagar menjadi rapuh dan rawan patah saat terkena tekanan atau benturan ringan, misalnya tersenggol benda di sekitar atau terkena hembusan angin kencang.
3. Cat Pagar Besi yang Tidak Tahan Lama
Cat dan pelapis besi berfungsi sebagai tameng utama melawan karat. Namun, jika kualitas cat rendah atau sudah mengelupas, besi mudah terpapar udara dan air. Perlindungan yang tidak maksimal membuat proses oksidasi lebih cepat.
Seringkali, cat yang hanya diaplikasikan sekali tanpa perawatan rutin tidak cukup. Paparan sinar matahari, hujan, dan debu menipiskan lapisan pelindung. Akibatnya, pagar menjadi lebih rapuh dari waktu ke waktu.
4. Terpapar Sinar Matahari Terus-Menerus
Pagar besi yang sering terkena panas matahari mengalami perubahan suhu tiap hari. Logam memuai dan menyusut, membuat cat atau pelapis cepat retak. Lapisan pelindung yang rusak ini mempermudah air dan udara masuk, mempercepat karat muncul di permukaan pagar besi.
Sinar ultraviolet juga melemahkan lapisan cat. Lama-lama, besi yang seharusnya terlindungi mulai terlihat bercak cokelat dan tekstur kasar. Penampilan pagar besi jadi kusam, dan risiko karat menyebar semakin tinggi.
Perubahan suhu yang terus-menerus menimbulkan celah-celah kecil di permukaan. Celah ini menjadi tempat menumpuknya debu dan air hujan, sehingga oksidasi berjalan lebih cepat daripada besi yang berada di tempat teduh.
Semakin lama terpapar sinar langsung, semakin cepat karat terbentuk. Kekuatan struktur besi berkurang dan penampilan pagar terlihat tua sebelum waktunya.
5. Besi Berkualitas Rendah
Pagar yang terbuat dari besi berkualitas rendah cenderung lebih cepat berkarat. Besi jenis ini tidak sekuat besi bagus, sehingga ketika terkena hujan, embun, atau udara lembap, karat muncul lebih cepat.
Besi kualitas rendah biasanya memiliki bagian yang lebih tipis atau permukaan yang tidak rata. Dalam waktu singkat, bagian-bagian ini bisa menyebarkan karat ke seluruh pagar.
Seiring waktu, pagar terlihat kusam dan rapuh. Walaupun awalnya tampak kuat, besi yang kurang bagus tidak bertahan lama jika terus-terusan kena hujan atau panas.
6. Kontak dengan Tanah atau Tumbuhan
Kelembapan dari tanah atau air hujan yang menetes dari daun membuat besi selalu lembap, sehingga proses karat berjalan lebih cepat. Daun, ranting, atau lumut yang menempel di pagar juga memerangkap air. Kondisi ini membuat permukaan besi sulit kering, dan menciptakan karat muncul.
Akar tanaman atau semak yang menempel pada pagar bisa menimbulkan goresan kecil. Goresan ini membuka lapisan pelindung besi, sehingga karat bisa mulai berkembang dari titik-titik tersebut dan menyebar ke area lain.
Pagar yang sering kontak dengan tanah atau tanaman outdoor membutuhkan perhatian lebih. Paparan lembap terus-menerus bisa membuat pagar besi rapuh meski awalnya terlihat kuat.
7. Desain Pagar yang Mudah Menampung Air
Beberapa desain pagar memiliki celah atau lekukan yang membuat air hujan menumpuk. Air yang tertahan ini membuat besi selalu lembap, sehingga karat mudah muncul dan cepat menyebar ke permukaan lain.
Lekukan, sambungan, atau permukaan datar yang menahan air menjadi titik rawan. Bagian ini lebih cepat berkarat dibandingkan area yang airnya mudah mengalir atau menetes.
Meskipun pagar terlihat kokoh, desain yang memerangkap air membuat besi cepat kusam dan rapuh. Bercak cokelat muncul lebih cepat, terutama di titik-titik yang susah dijangkau untuk dibersihkan.
5 Cara Cegah Pagar Besi Agar Tetap Kuat
Menjaga pagar besi tetap kuat dan awet bukan hal sulit. Dengan langkah-langkah sederhana, pagar bisa terlindung dari karat, tetap kokoh, dan terlihat rapi.
1. Gunakan Bahan Besi Berkualitas
Sebelum beli pagar, pastikan memilih besi yang kuat dan berkualitas. Besi bagus lebih tahan lama, tidak mudah berkarat meski sering kena hujan atau panas. Dengan material yang tepat, pagar tetap kokoh dan rapi untuk jangka waktu lebih lama.
Besi rendah kualitas cepat rapuh dan mudah berkarat. Permukaan yang tipis atau tidak rata akan lebih dulu berubah warna dan kasar saat terkena air, sehingga risiko karat meningkat di titik-titik yang rawan.
Memilih pagar besi yang berkualitas menjadi investasi terbaik. Pagar besi akan awet, tampilannya tetap rapi, dan tidak perlu sering diperbaiki atau bahkan mengganti pagar besi.
2. Lapisi dengan Cat atau Pelapis Anti Karat
Melapisi pagar dengan cat atau pelapis anti karat membuat besi terlindung dari air dan udara lembap. Lapisan ini seperti tameng, yang akan memperlambat karat muncul pada pagar besi.
Cat berkualitas tinggi menempel merata, termasuk di sudut atau sambungan yang rawan karat. Lapisan tipis yang menempel sempurna membuat besi lebih tahan lama.
Titik tanpa pelapis menjadi pintu masuk karat, sehingga perlindungan merata penting untuk umur panjang. Lapisan tambahan seperti semprot anti karat membuat permukaan besi tetap kering dan rapi.
3. Jaga Jarak dari Tanah atau Tanaman
Pagar yang langsung bersentuhan dengan tanah gampang banget lembap, apalagi saat hujan. Kondisi lembap inilah yang bikin besi lebih cepat berkarat. Semakin sering kena air tanah, makin singkat juga umur pagar.
Selain tanah, tanaman di sekitar pagar juga bisa jadi penyebab. Embun yang menetes dari daun atau percikan air saat disiram membuat pagar selalu basah, yang mempercepat munculnya karat pada besi.
Nggak hanya itu, akar atau ranting yang menempel bisa menggores permukaan pagar. Luka kecil ini kelihatan sepele, tapi justru jadi pintu masuk karat untuk menyebar ke bagian lain.
Dengan memberi jarak aman dari tanah dan tanaman, permukaan pagar tetap kering lebih lama. Oksidasi pun melambat, sehingga pagar bisa awet, rapi, dan tetap terlihat kuat meski sudah lama dipasang.
4. Pilih Desain yang Tidak Menampung Air
Penyebab pagar besi cepat berkarat bisa berasal dari desainnya sendiri. Lekukan, sambungan, atau permukaan datar yang menahan air membuat besi lebih mudah lembap dan rawan karat. Permukaan datar yang menampung air membuat kelembapan menempel lebih lama, karat lebih mudah muncul di area tersebut.
Celah atau lekukan kecil juga butuh perhatian ekstra. Air yang sulit menguap di bagian ini mempercepat oksidasi dibanding area yang mudah kering. Desain pagar yang memungkinkan air mengalir bebas menjaga permukaan besi lebih awet.
5. Rajin Bersihkan Pagar Besi
Pagar besi yang jarang dibersihkan mudah menumpuk debu, daun, dan kotoran lain. Air hujan atau embun yang tersisa di permukaan membuat besi selalu lembap, sehingga karat muncul lebih cepat dan bisa menyebar.
Melakukan pembersihan rutin, misalnya seminggu sekali atau setelah hujan deras, membantu permukaan besi cepat kering. Pagar jadi tetap rapi, lapisan besi terlindung, dan proses oksidasi pun melambat.
Perawatan sederhana ini membuat pagar lebih awet dan kokoh dalam jangka panjang. Bahkan besi yang sering terkena cuaca ekstrem, seperti panas terik atau hujan lebat, tetap bisa terlindung dari karat.
Rajin membersihkan pagar juga menjaga tampilan rumah tetap menarik. Pagar yang bersih menunjukkan rumah terawat, sehingga nilai estetika dan keamanan tetap maksimal.
Perawatan rutin dan perhatian terhadap kondisi lingkungan sekitar membuat pagar tetap kokoh, awet, dan terhindar dari kerusakan yang bisa menimbulkan biaya tambahan.
Artikel Menarik Lainnya!
Jangan lupa untuk LIKE kita di Facebook, Follow Twitter dan Instagram TipsPintar.com. Ditambah lagi, biar gak ketinggalan video-video menarik dari kita, jangan lupa Subcribe YouTube Channel TipsPintar.com







