Surabaya (IMR)- Banyak orang bingung memilih bahan lemak apa yang paling cocok untuk kue: butter atau minyak nabati. Meskipun keduanya dapat membuat kue yang lezat, efeknya pada rasa, tekstur, dan kelembapan dapat sangat berbeda.
Pemilihan bahan ini tidak boleh dianggap sepele karena perubahan kecil dapat berdampak besar pada produk akhir. Agar Anda tidak salah menggunakan minyak nabati untuk kue, simak penjelasan sederhana namun menarik ini.
1. Perbedaan rasa
Salah satu bahan yang dikenal mampu memberikan rasa gurih dan kaya pada kue adalah butter. Salah satu daya tarik utama kue yang dipanggang adalah aroma buttery yang tidak dapat diberikan oleh bahan lemak lain. Butter tidak hanya memberikan rasa khas, tetapi juga menambah kedalaman rasa, membuat kue lebih berkarakter. Minyak nabati, di sisi lain, tidak menambah rasa. Minyak membuat kue terasa lebih “bersih” dan tidak mendominasi rasanya karena sifatnya netral. Ini adalah pilihan yang bagus jika Anda ingin menonjolkan rasa bahan lain, seperti rempah, buah, atau cokelat. Minyak nabati lebih baik jika Anda ingin rasa bahan utamanya lebih terlihat, tetapi butter lebih baik untuk aroma dan kekayaan rasa.
2. Tekstur kue
Butter menahan udara ketika dikocok bersama gula, sehingga kue mengembang dengan lebih ringan dan memiliki pori-pori yang lebih halus saat dipanggang. Oleh karena itu, kue yang dibuat dengan butter cenderung lebih padat namun tetap lembut, dengan struktur yang rapi, dan stabil. Sementara itu, kue yang dibuat dengan minyak nabati memiliki efek yang berbeda karena minyak nabati tidak memiliki struktur yang sama dengan butter dan biasanya lebih lembut, moist, dan memiliki tekstur yang cair. Sangat cocok untuk kue-kue yang ingin tetap lembab lebih lama karena potongannya yang lebih empuk dan ringan.
3. Kelembapan kue
Salah satu komponen penting dalam mengevaluasi kualitas kue adalah tingkat kelembapannya. Meskipun butter mengandung air dan lemak, sifatnya yang mengeras pada suhu dingin membuat kue mengering lebih cepat jika disimpan terlalu lama. Setelah satu atau dua hari, kue berbasis butter biasanya mulai kehilangan kelembapannya, terutama jika tidak disimpan dalam wadah tertutup. Sebaliknya, minyak nabati, yang tetap cair pada suhu ruang, memungkinkan kue untuk tetap lembab lebih lama. Untuk kue yang membutuhkan daya simpan yang lebih lama, seperti kue bolu banana atau chiffon, kue yang dibuat dengan minyak dapat bertahan lembap hingga tiga hingga lima hari.
Baik butter maupun minyak nabati memiliki sifat unik yang memengaruhi rasa, tekstur, dan kelembapan kue. Butter adalah pilihan terbaik jika Anda ingin rasa dan aroma yang harum. Minyak nabati, di sisi lain, adalah pilihan yang lebih baik jika Anda ingin kue yang lembap dan tahan lama. Memahami perbedaan ini akan membantu Anda menyesuaikan bahan untuk hasil kue yang diinginkan. Anda hanya perlu memilih aroma buttery yang menggoda atau kue moist yang tahan lama lain kali Anda membuat kue. (Imelda Faizza)






