Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot
    AA1QaRaR - Info Malang Raya

    Saat Dompet Kosong: Seni Bertahan di Akhir Bulan

    15 November 2025
    e7123d63 ea93 468f a406 c99d4e12c45f 8e14d518 - Info Malang Raya

    Resmi Menikah! Profil Davika Hoorne, Karier Aktris Pee Mak dan Cinta dengan Ter Chantavit

    15 November 2025
    AA1QaY7N - Info Malang Raya

    Kisah Pasar Ngasem Jadi Ikon Kuliner Yogyakarta

    15 November 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Trending
    • Saat Dompet Kosong: Seni Bertahan di Akhir Bulan
    • Resmi Menikah! Profil Davika Hoorne, Karier Aktris Pee Mak dan Cinta dengan Ter Chantavit
    • Kisah Pasar Ngasem Jadi Ikon Kuliner Yogyakarta
    • Rizky Ridho Masuk Nominasi Puskas Award 2025, Netizen Heboh Ajak Vote Massal
    • BNNP Bali Gagalkan Lima Jaringan Narkoba, Amankan Barang Bukti Rp 303 Juta
    • Awalnya Hanya Demam, Bisa Jadi Penyakit Jantung Reumatik
    • Ramalan Zodiak Pisces Hari Ini: Energi Sosial Tinggi dan Kesehatan Mental Jadi Prioritas
    • Pandangan: Kekacauan Krisis Seni di Era Ini
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
      • KOTA MALANG
      • KABUPATEN MALANG
      • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • OLAHRAGA
    • RAGAM
      • TEKNOLOGI
      • UNDANG-UNDANG
      • WISATA & KULINER
      • KOMUNITAS
      • IMR ENGLISH
    • OPINI
    • COVER HARIAN IMR
    • LOGIN
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
    • KOTA MALANG
    • KABUPATEN MALANG
    • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
    • OPINI
    • RAGAM
    • KOMUNITAS
    • WISATA & KULINER
    • KAJIAN ISLAM
    • TEKNOLOGI
    • UNDANG-UNDANG
    • INFO PROPERTI & LOWONGAN KERJA
    • TIPS & TRIK
    • COVER HARIAN IMR
    • IMR TV
    • LOGIN
    Beranda - INTERNASIONAL - Pakar Keluarga: Kurikulum CSE Mengancam Moral Remaja Indonesia
    INTERNASIONAL

    Pakar Keluarga: Kurikulum CSE Mengancam Moral Remaja Indonesia

    By admin9 Juli 2025
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link
    Prof.EuisSunarti scaled - Info Malang Raya

    InfoMalangRaya.com– Ketua Umum Koalisi Nasional Perlindungan Keluarga Indonesia (KNPK) Prof. Dr. Ir. Euis Sunarti, M.Si. memperingatkan bahaya penerapan Comprehensive Sexuality Education (CSE) di Indonesia.

    Dalam Policy Brief KNPK, dokumen singkat yang menyajikan analisis dan rekomendasi kebijakan terkait isu ketahanan keluarga yang ditujukan kepada pengambil keputusan, Prof. Euis menyatakan bahwa kurikulum CSE berpotensi meningkatkan seks bebas, LGBT, dan aborsi di kalangan remaja, serta bertentangan dengan nilai agama dan budaya Indonesia.

    Pakar Ketahanan Keluarga dan Guru Besar IPB University, Prof. Dr. Ir. Euis Sunarti, M.Si, menyampaikan kekhawatirannya terhadap masuknya kurikulum Comprehensive Sexuality Education (CSE) ke dalam sistem pendidikan di Indonesia. Menurutnya, kurikulum ini mengandung unsur-unsur yang membahayakan akhlak, nilai, serta kesehatan seksual remaja.

    Prof. Euis menekankan bahwa CSE berpotensi menjadi pemicu seks bebas di kalangan remaja. “CSE tidak hanya mendidik, tapi membentuk cara pandang permisif terhadap seksualitas sejak dini. Ini bertentangan dengan nilai agama dan budaya bangsa Indonesia,” tegasnya dalam Policy Brief KNPK Indonesia No. 1 Tahun 2023 yang ditulis dan dibagikan dalam seminar nasional pada Ahad, 6 Juli 2025, di Ruang Auditorium Lantai 2 Perpustakaan Nasional RI.

    Bukti Ilmiah Bahaya CSE

    Prof. Euis memaparkan bukti ilmiah berupa lima studi internasional yang meneliti implementasi CSE di berbagai negara telah menemukan 12 dampak negatif yang serius. Dampak tersebut antara lain: Peningkatan aktivitas seksual di usia dini, bertambahnya jumlah pasangan seksual, meningkatnya angka seks paksa, tingginya risiko penyakit menular seksual (PMS), melemahnya nilai pantang sebelum menikah, dan meningkatnya gangguan kesehatan mental akibat eksploitasi seksual.

    “Kurikulum ini menanamkan gagasan bahwa semua pilihan seksual adalah setara, termasuk yang bertentangan dengan norma agama,” jelas Prof. Euis.

    Isi dan Elemen Bahaya CSE

    CSE bukan hanya memberikan pengetahuan biologis, tetapi juga menyisipkan sejumlah konsep kontroversial, seperti: otonomi seksual sejak muda, konsen (persetujuan) sebagai dasar hubungan seksual “suka sama suka”, pentingnya akses bebas terhadap kontrasepsi dan aborsi, pengenalan terhadap identitas gender nonbiner, homoseksual, dan transgender.

    Ia mengutip analisis Family Watch International, elemen-elemen membahayakan dari CSE antara lain: seksualisasi anak-anak secara eksplisit, mempromosikan seks anal, oral, dan masturbasi, merusak nilai-nilai tradisional dan otoritas orang tua, melegalkan ideologi transgender dan aborsi anak, merujuk anak ke situs atau organisasi pro-LGBT, gagal membentuk sikap pantang hubungan seksual sebelum menikah.

    Family Watch juga menyoroti bahwa CSE mengajarkan anak-anak untuk “menyetujui seks” ketimbang menahan diri.

    CSE Sudah Masuk ke Indonesia

    Prof. Euis mengungkapkan bahwa tanpa disadari, CSE telah menyusup dalam sistem pendidikan nasional. Salah satunya melalui program SETARA (Semangat Dunia Remaja) yang dijalankan di lebih dari 108 sekolah di enam provinsi, umumnya melalui pelajaran konseling. Program ini secara terbuka dirujuk sebagai model CSE oleh UNESCO.

    Lebih lanjut, Aliansi Satu Visi (ASV) juga disebut aktif menyebarkan materi tentang orientasi seksual, penggunaan kondom, dan aborsi aman kepada remaja di Indonesia.

    “Analisis kurikulum menunjukkan konflik yang dalam dengan nilai masyarakat, terutama dalam hal otonomi tubuh, sexual consent, dan hak memilih orientasi seksual. Ini semua dikemas atas nama ‘kesehatan dan HAM anak’,” kata Prof. Euis.

    KNPK Indonesia dan Prof. Euis menyerukan penolakan terhadap adopsi kurikulum CSE, serta mendesak pemerintah dan masyarakat untuk: Pertama, menarik modul atau program pendidikan yang bermuatan CSE. Kedua, membangun kurikulum pendidikan seksualitas berbasis Pancasila. Ketiga, mengembangkan pendidikan karakter yang selaras dengan nilai agama dan budaya bangsa. Keempat, melibatkan peran keluarga dan masyarakat dalam pendidikan moral anak.

    “Kita tidak anti pendidikan seksualitas. Tapi kita menolak kurikulum global yang justru merusak fitrah anak. Indonesia membutuhkan kurikulum pendidikan seksualitas yang membina, bukan membebaskan,” pungkasnya.*/Hadijah

    Jumlah Pembaca: 80

    CSE Indonesia keluarga Kurikulum Mengancam Moral Pakar Remaja
    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link

    Berita Terkait

    AA1O3Z76 - Info Malang Raya

    Peran dan Tantangan Pemerintah dalam Utang Kereta Cepat

    14 November 2025
    AA1Qc4Wx - Info Malang Raya

    Gaya Rambut Claresta Taufan yang Selalu Sempurna di Setiap Kesempatan

    14 November 2025
    AA1Q7vqh - Info Malang Raya

    Ahli Hukum Unair Menolak Gelar Pahlawan Soeharto: Integritasnya Diragukan

    14 November 2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    banner 300250
    banner 300250
    banner 250250
    Search
    BERITA POPULER
    FB IMG 1748085073108 - Info Malang Raya

    Ironi Psywar: Arema FC yang Dulu Dilecehkan, Kini Justru Menendang PSS Sleman

    24 Mei 202512
    IMG 20250207 WA0468 - Info Malang Raya

    Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin Resmi Ditetapkan Sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang 2024

    7 Februari 20254
    IMG 20250410 WA0159 - Info Malang Raya

    Momen HUT Ke-111, Wali Kota Wahyu Hidayat dan Wawali Ali Muthohirin Ziarah ke Makam Ki Ageng Gribig

    8 April 20251
    IMG 20250318 WA0497 - Info Malang Raya

    Wali Kota Malang Akan Fasilitasi Audiensi Terkait Isu Relokasi SMAN 8

    17 Maret 20250
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    • INDEX BERITA
    • PEDOMAN MEDIA SIBER
    • REDAKSI
    © 2016 Infomalangraya. Designed by Mohenk.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.