InfoMalangRaya.com — Pakistan membantah laporan terkait adanya hubungan perdagangan dengan Israel dan berjanji untuk menyelidiki semua barang yang diduga “diekspor” ke entitas zionis, yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Islamabad.
Pada 30 Maret, Kongres Yahudi Amerika (AJC) mengeluarkan pernyataan tentang “Perdagangan Antara Negara Israel dan Pakistan”, mengklaim bahwa pengiriman pertama dari negara tersebut telah diterima di Israel.
“Minggu ini, pengiriman pertama produk makanan asal Pakistan diturunkan di Israel, dalam transaksi yang melibatkan pengusaha Pakistan-Yahudi Fishel Benkhald, yang berbasis di pusat bisnis Karachi Pakistan, dan tiga pengusaha Israel dari Yerusalem dan Haifa,” bunyi pernyataan tersebut.
MEMO pada Ahad (02/04/2023) melansir laporan tersebut lantas dibantah ramai-ramai oleh pejabat Pakistan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan, Mumtaz Zahra Baloch membantah klaim tersebut, dengan mengatakan “Tidak ada perubahan dalam kebijakan,” mengacu pada posisi Islamabad yang tidak memiliki hubungan diplomatik atau perdagangan dengan Israel.
Seorang juru bicara Kementerian Perdagangan juga mengatakan, “Rumor tentang dimulainya perdagangan Pakistan-Israel adalah murni propaganda. Kami tidak memiliki dan tidak bermaksud untuk memulai hubungan perdagangan dengan Israel.”
Sementara, Menteri Perdagangan dan Perdagangan Sualeh Ahmad Faruqui membantah melakukan ekspor ke Israel, menyatakan bahwa “klaim apa pun yang menunjukkan sebaliknya hanyalah disinformasi dan bermotivasi politik.”
Awal minggu ini, pengusaha Pakistan-Yahudi yang berbasis di Karachi Fishel BenKhalid mengumumkan di Twitter bahwa dia telah berhasil mengekspor gelombang pertama produk Pakistan ke Israel, termasuk kurma, buah kering dan rempah-rempah, dan membagikan video yang konon berisi makanannya yang dipajang di pasar Yerusalem.
Menurut Kementerian Perdagangan, pengiriman BenKhalid dilakukan melalui UEA dalam “kapasitas pribadi” dan “tidak didukung oleh pemerintah Pakistan dan tidak ada perbankan atau saluran resmi yang terlibat.”
Tahun lalu pemerintah Pakistan membantah klaim perubahan kebijakan terhadap Israel, setelah laporan kunjungan “delegasi Pakistan” ke Israel. Pada saat itu, Kementerian Luar Negeri mengatakan bahwa kunjungan tersebut “diselenggarakan oleh LSM asing yang tidak berbasis di Pakistan,” dan bahwa “Pakistan dengan tegas mendukung hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri”.*