InfoMalangRaya.com – Penjajah ‘Israel’ berencana melipatgandakan jumlah anggaran kampanye propaganda untuk menyelamatkan reputasi internasionalnya yang hancur akibat genosida mereka di Gaza.
Melansir The New Arab pada Senin (08/12/2025), Kementerian Luar Negeri akan dialokasikan NIS 2,35 miliar (Rp12,157 triliun) untuk diplomasi publik – yang dikenal sebagai hasbara dalam bahasa Ibrani – tahun depan. Jumlah itu naik dari NIS 545 juta (Rp2,5 triliun) pada tahun 2025, menurut media setempat.
Padahal, anggaran tahun 2025 itu juga merupakan peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya. Dana itu digunakan untuk mendanai kampanye media sosial, kemitraan dengan LSM dan kunjungan gratis ke ‘Israel’ bagi para pejabat terpilih, perwakilan masyarakat dan influencer.
Reputasi ‘Israel’ di mata publik Barat telah merosot tajam selama dua tahun terakhir akibat pembantaian dan kelaparan warga Palestina di Gaza. Zionis telah membunuh sedikitnya 70.000 warga Palestina di Gaza sejak Oktober 2023, menurut kementerian kesehatan Palestina.
Sebuah survei oleh Pew Research pada bulan Oktober menemukan bahwa lebih dari separuh orang dewasa AS memiliki pandangan negatif terhadap ‘Israel’, meningkat menjadi 77 persen di kalangan pemilih Demokrat.
Sedangkan, jajak pendapat lain di Jerman pada bulan September, yang dilakukan oleh YouGov, menunjukkan hampir dua pertiga pemilih percaya ‘Israel’ melakukan genosida di Gaza, meskipun negara itu merupakan salah satu sekutu setia zionis di Eropa.
‘Israel’ telah meningkatkan operasi pengaruhnya dalam beberapa bulan terakhir di tengah meningkatnya kritik dari beberapa influencer pro-Trump paling populer, yang telah mengecam bantuan militer AS dan pengaruh ‘Israel’ terhadap politik Amerika.
Awal tahun ini, terungkap bahwa penjajah ‘Israel’ membayar influencer media sosial ribuan dolar per unggahan untuk mempromosikan narasinya tentang perang di Gaza dan Palestina.
Media ‘Israel’ baru-baru ini melaporkan kampanye senilai $145 juta oleh Kementerian Luar Negeri untuk memanipulasi chatbot AI populer seperti ChatGPT untuk mempromosikan narasinya.
Kementerian luar negeri ‘Israel’ minggu lalu menjamu 1.000 pendeta dan tokoh berpengaruh Amerika dalam sebuah konferensi di Yerusalem untuk melatih mereka dalam mempromosikan kepentingan zionis di AS.*







