InfoMalangRaya.com—Pimpinan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) di luar negeri, Khaled Misy’al (Barat menyebutnya Meshal), mengatakan Ahad malam (19/11/2023), bahwa Mujahidin Brigade Al-Qassam telah membuktikan bahwa penjajah dapat dikalahkan dan ini adalah awal dari akhir dari masa kejayaannya.
Hal ini disampaikan Misy’al dalam acara solidaritas di Maroko, yang diselenggarakan oleh Gerakan Unifikasi dan Reformasi bertajuk “Banjir Al-Aqsha dan Tugas Kemenangan.”
“Pada tanggal 7 Oktober, kami kembali ke fakta, setelah banyak orang hidup dalam ilusi dan menghindari tanggung jawab mereka,” ujarnya.
Ia mengatakan, “Kita kembali ke esensi perang dan semangat permasalahan Palestina, dan para tiran di dunia Barat telah berupaya untuk melupakannya, bahkan sebagian masyarakat Arab dan Muslim, sengaja dan tidak sengaja, mengabaikannya, ada pula yang menikamnya dari belakang, dan beberapa orang mengubahnya menjadi rincian, atau mencari kepentingan mereka yang bertentangan dengan kepentingan isu Palestina sendiri.”
Khaled memuji peran pasukan Brigade Al-Qassam dan para pasukan elit pejuang kemerdekaan Palestina yang telah membawa pada kenyataan Palestina yang diduduki dan agresi yang tidak adil untuk menunjukkan kedudukan Israel sebagai perampas tanah rakyat Palestina.
“’Israel’ adalah entitas perampas tanpa legitimasi. Kita kembali ke tanggung jawab kita terhadap Yerusalem (Baitul Maqdis), di mana penjajah menerapkan kontrol politik dan militer yang hampir penuh,” ujarnya dikutip Palestine Information Centre (PIC).
Khaled Misy’al mengatakan bahwa Brigade Al-Qassam telah bangkit dari Gaza, setelah dikepung selama 17 tahun.
“Selama 44 hari, Brigade Al-Qassam telah menampilkan gambaran besar perlawanan dan jihad sejati, yang membela tanah air, Baitul Maqdis, tempat-tempat suci, dan hak-hak tanah air rakyat kami, dan berupaya untuk mengembalikan tahanan di penjara-penjara Zionis dan para pengungsi di berbagai negara di dunia.”
“Penjajah mengatakan bahwa perang ini adalah perang tahap kedua, dan kami memberi tahu mereka bahwa otoritas kolonial Anda telah berakhir, dan perang ini adalah awal dari akhir Anda,” ujarnya.
Dia menunjukkan bahwa 1000 pejuang elit Al-Qassam terbukti telah mengalahkan Divisi Gaza tentaranya ‘Israel’. Ia juga menyampaikan setelah 44 hari agresi ‘Israel’ belum satupun pasukan penjajah mampu mematahkan perlawanan heroik pasukanya.
“Ini membuktikan bahwa penjajah ini dapat dikalahkan, dan bahwa jalan menuju hal itu adalah jihad dan perlawanan, bukan memohon, mengemis, negosiasi, atau bersikap lemah,” ujarnya.
Menurutnya, pilihan perlawanan yang dilakukan Hamas didasarkan pada hak yang melekat dan visi politik di atas karunia Allah swt. Ia mengatakan, pasukanya telah mengalahkan Zionis sejak awal agresi ‘Israel’, bahkan terus berlanjut hingga hari ke-44 pemboman masif penjajah di Gaza.
“Kami mengalahkan tentara penjajah pada tanggal 7 Oktober, dan kami masih mengalahkan mereka di lapangan, dan teroris penjajah merespons dengan menargetkan warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak,” tambahnya.
Dia mengatakan, hingga detik ini aksi perlawanan para pejuang pembebasan Palestina menjadikan musuh melahirkan banyak kerugian, seiring menyusulnya kejatuhan impian mereka yang akan segera terkubur.
Nasehat untuk Pemimpin Arab
Ia mengungkapkan kesedihan atas gugusnya para syuhada Gaza yang jumlahnya telah mencapai 12.000 orang. Setengahnya adalah perempuan dan sepertiganya adalah anak-anak.
Karenanya ia berpesan pada warga dunia, agar tidaklah cukup hanya bersimpati terhadap Gaza atau mengungkapkan kesedihan. “Sekarang adalah tugas kita untuk menang dan memberikan dukungan, untuk berdiri bersama saudara-saudara kita di tanah Palestina dan di Gaza pada khususnya, “ katanya.
Ia menekankan “dunia telah kehilangan kemanusiaan, nilai-nilai, dan moralnya”. Dia tidak berharap keislaman kita tidak ikut hilang. “Akankah kita, bangsa Arabisme dan Islam, kehilangan kemanusiaan dan Arabisme kita?”
Dalam pernyataanya ia juga mengatakan meski Gaza adalah wilayah kecil namun rakyatnya telah mempersiapkan diri mengalahkan penjajah. Karenanya sungguh agar besar dampaknya jika negara-negara Arab bisa bersatu mendukung perjuangan ini.
Ia juga berpesan pada pemimpin Negara Arab untuk tidak menghianati rakyatnya deangan cara bekerjasama dengan Zionis ‘Israel’ yang punya jejak sejara sebagai bangsa pembohong.
“Bagaimana Anda menormalisasi hubungan Anda dengan entitas kriminal sadis tanpa moral atau kemanusiaan, yang mengebom rumah sakit, sekolah, dan universitas serta membunuh warga sipil?”
“Saya katakan kepada ibu kota Arab yang mengupayakan normalisasi dengan entitas Zionis, bagaimana Anda menjalin hubungan dengan para pemimpin negara pembohong? Hari ini Anda tahu kebenaran bahwa musuh pengecut ini tidak melindungi Anda, melainkan membutuhkan seseorang untuk lindungi dia.”
Dia menambahkan, mempercayai Israel yang memiliki catatan kebohongan akan berakibat buruk pada para pemimpin Negara Arab suatu hari nanti. “Mereka akan menusuk Anda dari belakang, dan saya berkata, ‘Siapapun yang membiarkan mereka melakukan hal ini, mereka akan melakukan hal yang sama dan rakyat Palestina akan dikecewakan,” ujarnya.*
Leave a Comment
Leave a Comment