
Perebutan kekuasaan di dunia hiburan kini semakin sengit. Paramount Skydance baru saja mengajukan tawaran yang sangat menarik untuk membeli Warner Bros Discovery, seolah-olah mencoba menggagalkan rencana kerja sama antara Warner Bros dengan Netflix. Tawaran ini muncul sebagai bentuk kompetisi yang kuat antara perusahaan-perusahaan besar dalam industri hiburan.
Paramount, sebuah perusahaan media yang didukung oleh keluarga Ellison, telah mengajukan proposal pembelian langsung kepada para pemegang saham. Harganya sebesar 30 dolar AS per saham (sekitar Rp 477.000). Jika dihitung keseluruhannya, nilai tawaran Paramount terhadap Warner Bros mencapai sekitar Rp 1.801 triliun. Tawaran ini bertujuan untuk mengambil alih seluruh bisnis Warner Bros, termasuk jaringan televisinya. Langkah ini dianggap sebagai upaya berani untuk menghentikan kesepakatan Warner Bros dengan Netflix.

Paramount menegaskan bahwa proposal mereka adalah alternatif yang lebih baik dibandingkan Netflix. Alasan utama adalah karena mereka menawarkan uang tunai yang lebih besar kepada para pemegang saham. Selain itu, peluang bagi Paramount untuk mendapatkan persetujuan dari regulator (pemerintah) dinilai lebih tinggi.
Presiden AS Donald Trump pernah menyampaikan pendapatnya bahwa transaksi antara Netflix dan Warner Bros bisa menjadi masalah karena isu monopoli. Hal ini disebabkan oleh ukuran besar kedua perusahaan tersebut. Sementara itu, Paramount adalah perusahaan hiburan yang lebih kecil, yang dikenal dengan merek seperti CBS News, Nickelodeon, dan Mission Impossible.
Sebelumnya, pada Jumat pekan lalu, Warner Bros sudah mengumumkan bahwa Netflix adalah pemenang lelang. Kesepakatan antara kedua perusahaan bernilai sekitar 83 miliar dolar AS atau sekitar Rp 1.319 triliun. Namun, skema yang ditawarkan oleh Netflix cukup rumit. Menurut BBC, Netflix hanya ingin membeli studio dan jaringan streaming (termasuk HBO), sedangkan bagian lain seperti CNN direncanakan akan dipisahkan menjadi perusahaan mandiri.
Faktor Politik dan “Orang Dalam”
Analisis dari Wall Street menilai penggabungan Paramount dan Warner Bros sangat masuk akal. Dengan cara ini, akan tercipta perusahaan raksasa baru yang memiliki kekuatan cukup untuk bersaing dengan Netflix dan Disney.
Selain aspek bisnis, ada juga faktor politik yang sangat kental. Keluarga Ellison, yang menjadi pemilik Paramount, memiliki hubungan dekat dengan Donald Trump. Larry Ellison, seorang miliarder teknologi di balik Paramount, merupakan donatur besar Partai Republik. Bahkan, menantu Trump, Jared Kushner, tercatat sebagai mitra keuangan dalam dokumen kesepakatan Paramount. Hubungan ini diharapkan dapat mempermudah proses perizinan di pemerintahan.
Meskipun begitu, sikap Trump masih sulit ditebak. Ia pernah menyampaikan kekhawatiran tentang monopoli pada Netflix, tetapi juga memuji bos-bos Netflix. Di sisi lain, ia baru-baru ini mengkritik Paramount melalui media sosial karena wawancara program 60 Minutes dengan sekutunya.
David Ellison, CEO Paramount, mengatakan bahwa dirinya sudah melakukan “pembicaraan hebat” dengan Trump mengenai kesepakatan ini. Namun, ia tetap berhati-hati dalam menyampaikan informasi, karena tidak ingin berbicara mewakili Presiden.
Kini, segala keputusan ada di tangan para pemegang saham Warner Bros. Mereka akan menentukan siapa yang akan menjadi pemilik baru rumah bagi Harry Potter.





