InfoMalangRaya.com– Parlemen Turki akhirnya memberikan persetujuan atas permohonan Swedia untuk bergabung menjadi anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Tiga bulan setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan menyodorkan RUU persetujuan tersebut ke Parlemen, anggota legislatif Turki akhirnya meratifikasinya pada Selasa malam (22/1/2024), lansir The Guardian.
Setelah melalui perdebatan selama empat jam, 287 dari 346 anggota parlemen nasional Turki memberikan suara ya, sementara 35 lainnya memberikan suara tidak dan sisanya abstain.
Presiden Erdogan diperkirakan akan menandatangani RUU itu dalam beberapa hari mendatang.
Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson langsung memberikan komentar begitu kabar persetujuan itu didengarnya. “Hari ini kami satu langkah lebih dekat untuk menjadi anggota penuh NATO.”
Sekjen NATO Jens Stoltenberg menyambut keputusan parlemen Turki itu dan mengharapkan Hungaria juga akan segera mengambil keputusan serupa.
Dengan adanya persetujuan Turki itu, tinggal Hungaria yang belum memberikan lampu hijau bagi Swedia untuk bergabung dengan NATO.
Swedia mengajukan permohonan untuk menjadi anggota NATO pada bulan Mei 2022 bersama-sama Finlandia. Kedua negara itu selama ini cenderung netral dalam kebijakan keamanan, tetapi memilih berubah sikap setelah tiba-tiba Rusia melakukan invasi ke Ukraina.
Turki dan Hungaria, yang dikenal memiliki hubungan yang lebih baik dengan Rusia dibandingkan negara anggota NATO lainnya, awalnya menolak permohonan Finlandia dan Swedia dengan beragam alasan.
Dakwah Media BCA – Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Finlandia memperoleh persetujuan dari pemerintah Ankara tahun lalu, sementara Swedia terus mendapatkan suara penolakan karena dianggap oleh Turki sebagai negara yang memberikan perlindungan kepada anggota kelompok-kelompok Kurdi, yang dicap Ankara sebagai teroris.*