Penemuan Jasad Pasutri di Malang, Polisi Selidiki Motif Kematian
Warga Desa Ketindan, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, kembali digemparkan oleh penemuan dua jasad pasangan suami istri (pasutri) yang ditemukan meninggal dunia di dalam rumah mereka. Kejadian ini terjadi keesokan hari setelah peristiwa tersebut berlangsung, yaitu pada Selasa pagi tanggal 22 Juli 2025.
Korban yang ditemukan adalah Iin Handayani (35 tahun) dan Ari (40 tahun). Menurut informasi dari pihak kepolisian, sebelum keduanya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa, pasangan tersebut sempat terlibat cekcok atau pertengkaran pada malam harinya. Hal ini diungkapkan oleh Kasatreskrim Polres Malang, AKP Mochammad Nur.
“Pada malam hari, masih terdengar suara cekcok antara pasutri tersebut,” ujar Nur. Meskipun belum ada bukti pasti, adanya suara pertengkaran tersebut menjadi salah satu indikasi awal yang sedang diteliti oleh aparat.
Saat ini, penyidikan terhadap kasus ini masih berlangsung. Pihak kepolisian sedang melakukan proses autopsi terhadap jenazah korban untuk memastikan penyebab pasti kematian. “Kasus ini masih dalam penyidikan. Kami belum bisa menyimpulkan motif apa yang melatarbelakangi kejadian ini,” tambahnya.
Sejauh ini, tiga orang saksi telah dimintai keterangan. Mereka adalah anak korban yang masih berusia di bawah umur, seorang tetangga yang tinggal dekat dengan lokasi kejadian, serta orang tua dari salah satu korban. Proses pemeriksaan saksi ini dilakukan guna memperoleh gambaran lebih jelas tentang kronologis kejadian.
“Kami sedang mendalami kronologis kejadiannya secara rinci. Hasilnya akan kami sampaikan setelah seluruh bukti dan keterangan saksi terkumpul,” jelas Nur. Dengan demikian, masyarakat diharapkan bersabar menantikan hasil investigasi resmi yang sedang berlangsung.
Hingga saat ini, belum diketahui apakah ada unsur kekerasan atau tindakan kriminal lainnya dalam insiden ini. Namun, pihak kepolisian tidak menutup kemungkinan adanya tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), mengingat adanya suara pertengkaran yang terdengar oleh tetangga pada malam sebelum kejadian.
Polisi juga mengimbau masyarakat untuk tidak membuat spekulasi lebih jauh sambil menunggu hasil investigasi yang sedang berlangsung. “Masih kita dalami kronologis detailnya, lebih lengkap nanti kita sampaikan. Saat ini masih proses penyidikan,” tutup Nur.
Dengan situasi seperti ini, penting bagi masyarakat untuk tetap menjaga ketenangan dan menghindari penyebaran informasi yang belum dapat dipertanggungjawabkan. Diharapkan proses penyidikan dapat segera menemukan fakta terkini sehingga kejadian ini dapat diungkap secara transparan dan akurat.