Pascal Gross tak Sabar Jalani Debut bersama Timnas Jerman

OLAHRAGA140 Dilihat

InfoMalangRaya, Indonesia – Pascal Gross berbunga-bunga menerima panggilan Hansi Flick untuk memperkuat timnas Jerman. Dia pun kini tak sabar menanti debut bersama Die Mannschaft.

Membela tim nasional adalah impian semua pesepak bola di mana pun. Tak terkecuali Gross. Namun, dengan umur yang sudah 32 tahun, dia sadar peluangnya tak besar. Itu sebabnya, dia terkejut saat ditelepon Flick.

Getty Images

“Pemanggilan itu juga mengejutkan bagiku. Tentu saja, aku sangat senang,” urai Gross seperti dikutip InfoMalangRaya dari Sport1. “Selalu kubilang, membela timnas adalah impianku. Sangat menyengkan ketika itu terwujud.”

Lalu, akankah dia mengabadikan tanggal debut bersama Die Mannschaft dalam bentuk tato? Dia menjawab, “Itu akan jadi memori indah, tapi tidak sebagai tato. Sungguh masa yang menyenangkan.”

Kemampuan Pascal Gross

Sebetulnya, publik sepak bola Jerman sudah sejak tahun lalu meminta Hansi Flick memanggil Pascal Gross. Bukan apa-apa, dia tampil apik bersama Brighton & Hove Albion. Dia pun diyakini pantas masuk skuad saat Piala Dunia 2022.

Akan tetapi, Flick punya pertimbangan lain. Untuk pemanggilan kali ini pun, dia melakukan diskusi panjang-lebar dengan manajer Brighton, Roberto De Zerbi. Dia pun akhirnya yakin Gross akan sangat berguna bagi timnya.

Getty Images

Menilik kiprahnya di Brighton, Gross memang bisa jadi asa baru Flick dalam mengurai benang kusut di timnas Jerman. Salah satunya dengan kemampuannya bermain di banyak posisi. Selain gelandang, dia juga fasih jadi fullback.

Meskipun demikian, Gross tetap punya preferensi. “Aku bisa dimainkan secara felsibel di beberapa posisi berbeda. Aku cukup nyaman di lini tengah, juga bek kanan. Namun, nomor 8 adalah posisi kesukaanku,” ucap dia.

Di samping itu, Gross juga punya kemampuan lain yang bisa jadi warna baru. Di Brighton, dia adalah eksekutor bola-bola mati. Alhasil, di timnas Jerman, dia bisa jadi alternatif bagi Joshua Kimmich yang belakangan dikritik karena eksekusi bola matinya yang begitu-begitu saja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *