InfoMalangRaya.com– Pemerintah daerah Arnhem, Belanda, menerapkan cara kuno untuk mengatasi invasi pohon American oak di hutan-hutan setempat dengan mengerahkan kawanan babi untuk melumat buahnya sehingga tanaman asal Amerika itu tidak menyebar luas.
“Cara menangani hutan seperti ini sudah tidak dipakai,” kata seorang jubir pemerintah d
setempat kepada koran lokal De Gelderlander seperti dilansir Dutch News Kamis (23/11/2023). Di era Abad Pertengahan, melepas kawanan babi dan membiarkan mereka mencari makanan sendiri merupakan salah satu cara mengelola pepohonan yang tumbuh di hutan.
American oak (quercus rubra) perlahan tapi pasti menguasai hutan di daerah Arnhem, sehingga membahayakan kelangsungan hidup tanaman ek dan cemara asli setempat. Ketebalan lapisan daun rontok juga menghentikan pertumbuhan tanaman di tanah, sehingga membatasi keanekaragaman hayati karena lumut dan serangga menghilang.
Sementara bergerak ke sana ke mari mencari buah dan biji ek yang jatuh untuk dimakan, babi-babi itu secara tidak langsung akan “membajak” tanah dan memberikan kesempatan berbagai tanaman untuk tumbuh dan berkembang.
“Kami menerapkan cara kuno karena ini merupakan metode yang sangat bagus dalam pengelolaan hutan-hutan kita secara berkelanjutan,” kata Marco van der Wel, pejabat urusan keanekaragaman hayati di wilayah Arnhem.
Pemerintah setempat pertama-tama akan mengerahkan sembilan ekor babi Bonte Benheimer di kawasan hutan di Groot Warnsborn sepanjang jalan raya A50. Kemudian kawanan itu akan dipindahkan ke bagian hutan lain “mirip seperti menggembalakan ternak domba,” kata Van der Wel
Babi-babi itu, yang dikenal sebagai hewan pelahap segala macam makanan, akan dibiarkan hidup di hutan setidaknya selama setahun. Apabila berhasil, cara serupa akan diterapkan di hutan-hutan lain.*