PBNU Tidak Ingin Identitas Agama Dugunakan dalam kasus ‘Israel’ dan Palestina

InfoMalangRaya.com—Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengeluarkan pernyataan sikap terkait perkembangan terbaru di Palestina, khususnya setelah Operasi Taufan (Badai) Al-Aqsha yang diluncurkan Hamas dan Operasi Pedang Besi yang diluncurkan Israel.

Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/

Dalam pernyataan sikap bernomor 1019/PB.03/A.II.07.08/99/10/2023, PBNU menyerukan masyarakat tidak menggunakan identitas agama untuk menyuburkan kebencian.
“Menyerukan agar identitas dan seruan-seruan keagamaan tidak digunakan untuk memupuk dan menyuburkan permusuhan dan kebencian, termasuk dalam kaitan dengan konflik dan kekerasan Israel-Palestina,” demikian dalam pernyataan yang ditandatangani KH. Yahya Cholil Staquf (Ketua Umum) dan Drs. H. Saifullah Yusuf (Sekretaris Jenderal), Senin, (9/10/2023).
Lebih lanjut, PBNU mengajak memandang masalah penjajah di bumi Palestina dengan mengedepankan kasih sayang dan rasa persaudaraan. “Menyerukan agar inspirasi agama tentang rahmah, persaudaraan dan keadilan universal dikedepankan demi mengupayakan resolusi konflik di semua tingkatan, baik di struktur politik, maupun di tingkat komunitas, “ tambahnya.
PBNU menyerukan masyarakat internasional bertindak dengan lebih tegas (decisive) dalam mengupayakan penyelesaian yang adil atas konflik Israel-Palestina serta menyerukan Anggota Tetap DK PBB tidak menggunakan hak veto dalam membela satu pihak dalam tragedi kemanusiaan berkepanjangan tersebut.*
Di bawah ini seruan lengkap PBNU:
PERNYATAAN SIKAP PENGURUS BESAR NAHDLATUL ULAMA MENANGGAPI ESKALASI KEKERASAN ISRAEL-PALESTINA
Nomor: 1019/PB.03/A.II.07.08/99/10/2023
بـــــــم الله العمر الجـم السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Menanggapi terjadinya eskalasi konflik dan kekerasan antara Palestina dan Israel yang terjadi belum lama ini, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyampaikan pernyataan sebagai berikut:

Menyampaikan penyesalan dan keprihatinan yang mendalam atas terjadinya eskalasi konflik dan kekerasan antara Israel dan Palestina di Kawasan Jalur Gaza.
Menyerukan agar konflik dan kekerasan yang telah menimbulkan jatuhnya korban kemanusiaan tersebut segera dihentikan dengan segala daya upaya.
Menyerukan kepada masyarakat internasional agar bertindak dengan lebih tegas (decisive) dalam mengupayakan penyelesaian yang adil atas konflik Israel-Palestina sesuai hukum dan kesepakatan internasional yang ada.
Menyerukan kepada Anggota Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk tidak menggunakan hak veto dalam membela satu pihak dalam tragedi kemanusiaan yang berkepanjangan tersebut.
Menyerukan agar identitas dan seruan-seruan keagamaan tidak digunakan untuk memupuk dan menyuburkan permusuhan dan kebencian, termasuk dalam kaitan dengan konflik dan kekerasan Israel-Palestina.
Menyerukan agar inspirasi agama tentang rahmah, persaudaraan dan keadilan universal dikedepankan demi mengupayakan resolusi konflik di semua tingkatan, baik di struktur politik maupun di tingkat komunitas.
Menyerukan kepada umat Islam dan warga Nahdlatul Ulama untuk melakukan shalat ghaib dan doa bersama guna mendoakan arwah yang meninggal disebabkan eskalasi kekerasan serta mendoakan agar jalan perdamaian dan keadilan dapat segera diwujudkan.*

Dikeluarkan di : Jakarta
Pada Tanggal:         23 Rabi’ul Awal 1445 H
                                    09 Oktober 2023 M
KH. Yahya Cholil Staquf  | Drs. H. Saifullah Yusuf
(Ketua Umum) | (Sekretaris Jenderal).*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *