Perkembangan Padel di Indonesia
Padel, olahraga yang menyerupai tenis, kini sedang populer di Indonesia. Awalnya berasal dari Meksiko, olahraga ini perlahan merambah ke berbagai wilayah di Tanah Air. Banyak warga Indonesia mulai menggemarinya, terutama setelah para pesohor tanah air turut memainkannya. Popularitas padel semakin meningkat, dan sejumlah turnamen pun mulai muncul.
Namun, meski semakin diminati, padel masih dianggap sebagai olahraga kelas atas. Hal ini karena peralatan yang digunakan memiliki harga yang cukup mahal. Wakil Ketua II Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PBPI), Akash Prem Nathani, mengakui bahwa saat ini padel masih tergolong dalam aktivitas yang lebih cocok untuk kalangan tertentu. Namun, ia percaya bahwa pada masa depan, padel bisa menjadi olahraga yang ramah bagi semua lapisan masyarakat.
“Ini memang menjadi tantangan bagi kami,” ujar Akash. Ia menambahkan, “Awalnya padel mulai populer di Bali, tetapi kami dari PBPI akan berupaya agar olahraga ini bisa dikembangkan secara nasional dan bisa dinikmati oleh berbagai segmen masyarakat.”
Untuk mencapai tujuan tersebut, PBPI melakukan beberapa langkah strategis. Salah satunya adalah dengan memproduksi raket secara lokal. Dengan produksi dalam negeri, diharapkan harga raket bisa lebih terjangkau. Selain itu, Akash juga menjelaskan bahwa jika olahraga ini dimainkan oleh minimal empat orang, biaya bisa dibagi atau dipatokan bersama.
Namun, tidak semua aspek bisa segera diakses oleh semua kalangan. Misalnya, aksesoris seperti bola dan alat pelengkap lainnya masih menjadi tantangan. PBPI berkomitmen untuk terus berupaya mengatasi hal ini.
Selain itu, PBPI juga berperan dalam membantu pengembangan infrastruktur lapangan, produksi raket, dan bola. Upaya ini diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi perkembangan padel di Indonesia.
Turnamen Padel Mulai Berkembang
Tidak hanya fokus pada pengembangan olahraga, PBPI juga aktif dalam menyelenggarakan berbagai kompetisi. Salah satu turnamen yang sedang berlangsung adalah Sirkuit Indonesia Open 2025 seri Bandung. Ajang ini merupakan kompetisi internasional yang diselenggarakan pada tanggal 25 hingga 27 Juli 2025. Keberadaan turnamen seperti ini menunjukkan bahwa padel sudah mulai mendapatkan perhatian yang serius dari berbagai pihak.
Dengan adanya turnamen dan upaya-upaya yang dilakukan oleh PBPI, harapan besar diarahkan agar padel dapat menjadi olahraga yang lebih terjangkau dan mudah diakses oleh masyarakat luas. Meskipun masih ada tantangan, langkah-langkah yang diambil oleh PBPI menunjukkan komitmen kuat untuk membuat padel menjadi olahraga yang benar-benar ‘merakyat’.