Infomalangraya – BATU – Kemegahan bangunan Pasar Induk Among Tani Kota Batu membangkitkan harapan para pedagang bahwa pasar bisa ramai. Salah satu cara meramaikan adalah dengan mengusulkan agar pemerintah mengarahkan wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu untuk transit di pasar.
“Kami berharap setelah pindah jadi tambah ramai pengunjung dan pembeli,” ujar salah satu pedagang apel, Dewi Erna Wati. Karena lanjut dia, di kalangan masyarakat sempat timbul rasa was-was jika pasar sebesar itu tidak seramai yang diharapkan.
Menurut dia, jika ada 20 persen saja wisatawan yang berkunjung ke Batu diarahkan masuk ke pasar maka sudah sangat ramai. “Apa lagi kalau bisa memanfaatkan angkutan kota (angkot),” jelasnya. Sehingga para sopir angkot juga diberdayakan.
Langkah lainnya yang bisa dilakukan ialah membuat seluruh proses jual beli terjadi di pasar. Misalnya dengan menertibkan seluruh pedagang kaki lima (PKL) liar yang ada di luar pasar. Sehingga, hal itu akan membuat pembeli pergi ke dalam pasar baru. Ia juga berharap tidak ada pasar-pasar dadakan di kampung-kampung sehingga masyarakat bisa langsung pergi ke pasar dalam pemenuhan kebutuhan pokok. Karena bisa dipastikan barangnya lebih murah.
Di sisi lain Kepala UPT Pasar Kota Batu, Agus Suyadi mengatakan ke depannya memang mereka mengupayakan agar para wisatawan diarahkan untuk ke pasar. Karena pasar itu juga bisa untuk parkir bus-bus wisatawan. “Untuk bus minimal bisa memuat 20 unit,” terangnya.
Dengan adanya wisatawan yang datang diharapkan pengunjung Pasar Induk akan semakin ramai. Namun, untuk memenuhi kebutuhan wisatawan, di Pasar Induk juga perlu ada pusat oleh-oleh khas Kota Batu dan sejenisnya. Sehingga wisatawan yang datang akan memiliki banyak pilihan saat akan berbelanja.
Bahkan dia mewacanakan untuk membuat slogan; “Jangan bilang ke Kota Batu kalau belum ke Pasar Induk,” katanya. (iza/lid)